Bitcoin Menurun ke $58K Usai Perilisan Data CPI AS

Bitcoin turun lebih dari 4% ke $58.000 setelah rilis data CPI AS, dengan ETF berbasis Bitcoin mencatatkan outflow outflow besar senilai $81 juta

article author image

MohammadAug 16, 2024

article cover image

Harga Bitcoin (BTC) kembali mengalami penurunan signifikan, jatuh lebih dari 4% hingga mencapai $58.000 setelah rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS. Penurunan ini turut mempengaruhi pasar kripto secara keseluruhan, dengan aset-aset utama seperti Ether (ETH)Solana (SOL)Cardano (ADA)BNB Chain (BNB), dan XRP (XRP) juga mengalami koreksi, meskipun dalam skala yang lebih kecil.

Screenshot 2024-08-16 103947.png

Dampak Data CPI AS pada Pasar Kripto

Penurunan harga Bitcoin terjadi di tengah rilis data CPI AS untuk bulan Juli, menunjukkan peningkatan sebesar 2,9% dari tahun ke tahun. Peristiwa ini adalah pertama kalinya sejak 2021 bahwa inflasi di AS turun di bawah 3%, sesuai dengan ekspektasi pasar.

Meskipun pasar saham AS, termasuk Nasdaq dan S&P 500, berhasil berbalik arah dan ditutup dengan keuntungan, pasar kripto justru sebaliknya. BTC terus mengalami tekanan jual yang menghapus hampir semua keuntungan yang diperolehnya selama seminggu terakhir.

Dalam konteks ini, harga BTC yang sangat sensitif terhadap data ekonomi AS mencerminkan kecenderungan investor untuk menghindari aset berisiko, termasuk kripto, ketika ketidakpastian ekonomi meningkat. Menurut analisis dari K33 Research, penurunan harga ini mungkin belum berakhir, dengan beberapa analis memprediksi BTC bisa turun lebih lanjut ke level $55.000 sebelum kembali naik.

ETF Bitcoin Catat Outflow Besar, ETF Ether Tetap Stabil

Penurunan harga Bitcoin juga tercermin dalam arus keluar dana dari produk ETF berbasis Bitcoin yang terdaftar di AS. Pada Rabu, ETF Bitcoin mencatatkan outflow sebesar $81 juta, mengakhiri dua hari berturut-turut dari aliran masuk yang positif.

Grayscale’s GBTC mengalami outflow terbesar, dengan penarikan dana mencapai $56 juta. Produk ETF lainnya seperti Fidelity’s FBTC dan Ark Invest’s ARKB juga mencatatkan outflow signifikan.

Di sisi lain, ETF berbasis Ether menunjukkan performa yang lebih baik, mencatat inflow bersih sebesar $10 juta, memperpanjang tren positif selama tiga hari berturut-turut. BlackRock’s ETHA mencatatkan inflow tertinggi sebesar $16 juta, sementara Grayscale’s ETHE mencatatkan outflow sebesar $16 juta.

Dalam kondisi pasar yang sangat fluktuatif ini, para trader dan investor terus memantau dengan cermat perkembangan data ekonomi AS yang dapat mempengaruhi arah harga kripto. Meskipun ada potensi penurunan lebih lanjut dalam jangka pendek, beberapa analis tetap optimis bahwa jika ada tanda-tanda pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve, BTC bisa kembali naik menuju $66.000.

Nanovest News v3.19.0