Bitcoin Sebagai Cadangan? ECB Skeptis dan Siap Evaluasi Hubungan dengan Bank Nasional
Anggota dewan ECB meragukan Bitcoin sebagai aset cadangan dan mempertimbangkan untuk mengevaluasi kerja sama dengan bank yang menyimpan BTC.

M • Feb 9, 2025

Bank Sentral Eropa (ECB) membuka kemungkinan untuk meninjau kembali hubungannya dengan bank nasional di Eropa yang memutuskan untuk memasukkan Bitcoin (BTC) dalam cadangan mereka. Hal ini disampaikan oleh anggota dewan ECB, Piero Cipollone, dalam sebuah wawancara pada 6 Februari.
Menurut Cipollone, jika ada bank nasional yang mulai mengintegrasikan Bitcoin ke dalam kepemilikan mereka, ECB akan melakukan evaluasi risiko terhadap perjanjian repurchase agreement (repo) dan jalur swap yang melibatkan bank tersebut. Ia menegaskan bahwa keberlanjutan hubungan dengan bank-bank tersebut akan ditentukan berdasarkan hasil dari evaluasi tersebut.
Ia menambahkan bahwa dirinya tidak melihat alasan yang kuat bagi bank sentral untuk memegang Bitcoin sebagai aset cadangan. Cipollone menilai bahwa BTC tidak memiliki nilai intrinsik, tidak memiliki model pendapatan, serta bergantung sepenuhnya pada spekulasi harga.
Bitcoin Sebagai Aset Cadangan? ECB Skeptis
Pernyataan Cipollone muncul di tengah berkembangnya diskusi di Bank Nasional Ceko (CNB) mengenai kemungkinan menambahkan Bitcoin ke dalam cadangan devisa mereka. Meski demikian, Presiden ECB Christine Lagarde tetap yakin bahwa CNB dan bank sentral utama Eropa lainnya tidak akan mengadopsi BTC sebagai aset cadangan.
ECB mempertanyakan apakah Bitcoin bisa menjadi alat penyimpan nilai yang andal. Cipollone berpendapat bahwa satu-satunya alasan seseorang berinvestasi dalam Bitcoin adalah keyakinan bahwa harganya akan terus naik, bukan karena adanya nilai dasar yang mendukung aset tersebut.
Menurutnya, Bitcoin berbeda dengan aset tradisional seperti emas, yang telah lama digunakan sebagai penyimpan nilai dan memiliki manfaat komersial serta industri.
Bitcoin vs Emas
Salah satu perdebatan yang sering muncul di pasar keuangan adalah perbandingan antara Bitcoin dan emas sebagai aset cadangan. Cipollone dengan tegas menolak analogi ini, menyatakan bahwa pasar emas jauh lebih matang dan transparan dibandingkan Bitcoin.
Meskipun BTC dan emas memiliki kesamaan dalam kelangkaan dan perannya sebagai penyimpan nilai, Cipollone menilai bahwa perbandingan ini tidak tepat. Ia menyoroti bahwa emas telah menjadi bagian dari sistem keuangan global selama berabad-abad, digunakan oleh bank sentral, serta memiliki nilai intrinsik dari sisi komersial dan industri.
Ia juga menyebut bahwa baik Bitcoin maupun emas tidak praktis digunakan untuk transaksi sehari-hari, berbeda dengan mata uang fiat yang lebih stabil dan memudahkan sistem pembayaran global.
Sikap ECB yang skeptis terhadap Bitcoin dapat berdampak pada kebijakan moneter dan regulasi kripto di Eropa. Jika ECB benar-benar memutuskan hubungan atau membatasi kerja sama dengan bank nasional yang menyimpan Bitcoin, hal ini bisa menjadi hambatan besar bagi adopsi BTC di sektor keuangan tradisional Eropa.
Namun, di sisi lain, langkah ini juga dapat memicu perdebatan lebih luas tentang peran Bitcoin sebagai aset keuangan global. Dengan semakin banyaknya bank sentral dan institusi yang mulai mengevaluasi BTC sebagai alternatif cadangan, tekanan terhadap ECB untuk mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel terhadap aset digital kemungkinan akan terus meningkat.