Bitcoin Siap Hadapi Minggu Volatil: Potensi Lonjakan atau Penurunan?

Bitcoin berpotensi mengalami volatilitas besar pekan ini seiring keputusan The Fed terkait pemotongan suku bunga AS. Bagaimana dampaknya pada harga BTC?

article author image

MSep 17, 2024

article cover image

Pasar Bitcoin (BTC) bersiap menghadapi minggu yang berpotensi volatilitas tinggi, seiring dengan ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga AS setidaknya 25 basis poin (bps).

Laporan terbaru dari Bitfinex Alpha menunjukkan bahwa pergerakan harga Bitcoin bisa dipengaruhi oleh seberapa besar pemotongan suku bunga yang diumumkan. Jika The Fed hanya memotong 25 bps, ada peluang optimisme bullish yang bisa mendorong harga Bitcoin naik. Namun, pemotongan yang lebih besar, seperti 50 bps, bisa memicu aksi jual oleh investor yang mengurangi risiko.

Pengaruh Suku Bunga terhadap Pasar Kripto

Pemotongan suku bunga biasanya dipandang positif karena mengurangi biaya pinjaman, namun juga dapat menyebabkan volatilitas di pasar aset berisiko, termasuk kripto.

Menurut para analis Bitfinex, hal ini dapat terlihat lebih jelas dalam arus masuk ke Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin dan pasar derivatif. ETF berbasis spot, yang semakin menarik perhatian investor besar, menjadi indikator penting tentang bagaimana pelaku pasar menghadapi volatilitas mendatang.

Selain itu, penurunan suku bunga sering kali diikuti oleh aksi jual pada ekuitas dan aset berisiko lainnya, menambah kehati-hatian investor. Namun, laporan Bitfinex mencatat bahwa pola historis ini tidak selalu menjadi prediksi pasti untuk masa depan. Artinya, masih ada ruang bagi pergerakan yang tak terduga di pasar.

Optimisme yang Mulai Muncul

Di sisi harga, para analis Bitfinex menyoroti bahwa level dasar lokal mungkin telah terbentuk pada angka $52.756 setelah Bitcoin mengalami penurunan tajam pada 6 September, kemudian memantul kembali lebih dari 15%.

Pemulihan ini juga disertai arus masuk positif ke ETF Bitcoin yang diperdagangkan di AS, dengan catatan aliran masuk sebesar $403,9 juta setelah mengalami penurunan hampir $1 miliar dalam dua minggu sebelumnya.

Menariknya, kenaikan arus masuk ETF ini bertepatan dengan lonjakan pada indeks S&P 500, menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap aset berisiko mulai pulih, meskipun potensi volatilitas besar masih membayangi.

Tantangan Level Resistance $61.000

Namun, perjalanan Bitcoin tidaklah mulus. Laporan Bitfinex menyoroti bahwa BTC sedang mendekati level resistance krusial antara $60.500 hingga $61.000, yang telah menjadi titik penentu sejak Maret lalu. Jika Bitcoin tidak mampu menembus level ini, para trader dan investor harus siap menghadapi pergerakan harga yang cepat dan signifikan.

Selain itu, Open Interest pada pasar perpetual trading pairs Bitcoin telah meningkat sekitar 14% sejak pergerakan di bawah $53.000, yang sejalan dengan kenaikan harga. Ini menandakan minat kuat di pasar derivatif, meskipun volatilitas masih membayangi.

Apa yang Harus Diwaspadai?

Secara keseluruhan, minggu ini bisa menjadi salah satu periode paling penting bagi Bitcoin, terutama jika The Fed memutuskan untuk memotong suku bunga dengan signifikan.

Jika Bitcoin berhasil menembus resistance $61.000, maka potensi kenaikan lebih lanjut sangat besar. Namun, jika gagal, penurunan tajam bisa terjadi dalam waktu singkat. Bagi investor, mempersiapkan strategi manajemen risiko akan menjadi kunci dalam menghadapi kondisi pasar yang penuh ketidakpastian ini.

Nanovest News v3.21.0