Bitcoin Tembus $62.000, Analis Prediksi Breakout Menuju $65K

Bitcoin berhasil melewati level $62.000 setelah lonjakan hampir 5%. Analis kripto memprediksi breakout lebih lanjut menuju $65.000 dengan potensi all-time high baru.

article author image

MSep 19, 2024

article cover image

Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan performa kuat, menembus level $62.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga minggu. Aset kripto ini berhasil mencatatkan kenaikan hampir 5% dalam 12 jam terakhir, dengan puncak harga berada di $62.600 sebelum sedikit terkoreksi pada sesi perdagangan Asia, Rabu pagi (19/9/2024).

Breakout Menuju Level Resistensi Kunci

Analis kripto Nebraskangooner dalam sebuah posting di platform X pada 19 September menyebut ini sebagai tanda breakout, dengan target berikutnya pada area resistensi di $63.500 hingga $64.000.

Terakhir kali Bitcoin mencoba menembus level ini pada 25 Agustus, namun gagal mempertahankannya. Sementara itu, Will Clemente, salah satu pendiri Reflexivity Research, memperkirakan kenaikan lebih lanjut menuju $65.000 yang akan mengkonfirmasi breakout ini dan membuka peluang untuk pergerakan harga yang lebih tinggi.

Analis kripto terkenal lainnya, Willy Woo, menyoroti peningkatan pembelian Bitcoin di pasar spot dalam jangka menengah. Ia juga menambahkan bahwa pola grafik menunjukkan pembentukan bull flag, yang biasanya menjadi tanda teknikal kuat untuk kenaikan harga lebih lanjut.

Woo menyebut bahwa meskipun saat ini struktur permintaan dan pasokan masih berada di wilayah "bearish netral", ada tanda-tanda menuju pola bullish, terutama jika terjadi short squeeze yang memicu likuidasi besar-besaran.

Optimisme Pasar Menjelang Akhir Pekan

Trader Bluntz mengungkapkan kepada 274.000 pengikutnya di X bahwa pasar kripto sedang bersiap untuk meroket, menyebut ini sebagai gelombang kenaikan makro terakhir sebelum Bitcoin mencatatkan all-time high baru.

Pumping harga pasca pemotongan suku bunga Fed ini telah diprediksi oleh banyak pihak, namun apakah pasar kripto mampu mempertahankan momentum ini menuju akhir pekan masih harus dilihat.

Ekonom Alex Krüger menambahkan konteks makroekonomi, menyebut bahwa secara historis, ketika The Fed memulai siklus pelonggaran tanpa resesi, pasar ekuitas biasanya mengalami kenaikan 10% dalam enam bulan.

Namun, jika The Fed memulai siklus ini di tengah resesi, pasar ekuitas cenderung turun 12%. Krüger menyebut ini sebagai sinyal bullish untuk Bitcoin, meskipun jalur harganya akan sangat bergantung pada hasil pemilihan presiden mendatang di AS.

Kenaikan di Pasar Kripto Secara Keseluruhan

Tidak hanya Bitcoin yang mengalami lonjakan, kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan telah meningkat sebesar $100 miliar sejak keputusan pemotongan suku bunga The Fed, dan saat ini mencapai $2,24 triliun, level tertingginya sejak akhir Agustus.

Ethereum (ETH) juga menunjukkan pemulihan, kembali ke level $2.400 setelah kenaikan 4,1%, meski mendekati resistensi kritis di atas $2.500. Altcoin lainnya turut mencatatkan keuntungan, dengan Solana (SOL) naik 6%, Avalanche (AVAX) melonjak 9%, dan Bitcoin Cash (BCH) mengalami kenaikan 10%. Pencapaian tertinggi hari itu diraih oleh Near Protocol (NEAR) yang naik 12%.

Dengan Bitcoin yang berhasil bertahan di atas $62.000, dan momentum bullish di pasar altcoin, semua mata kini tertuju pada pergerakan harga akhir pekan ini. Apakah BTC mampu menembus resistensi kuat berikutnya dan mencetak all-time high baru masih menjadi pertanyaan besar, namun optimisme di pasar kripto tetap tinggi.

Nanovest News v3.22.0