Bitcoin Terjebak di Rentang Sempit, Akankah Segera Breakout?

Bitcoin masih terjebak dalam rentang sempit, memicu spekulasi tren baru. Likuiditas meningkat, data ekonomi AS berpengaruh, dan indikator on-chain menunjukkan potensi bullish dan bearish.

article author image

MuhammadFeb 18, 2025

article cover image

Harga Bitcoin masih tertahan dalam rentang yang sempit, membuat para trader semakin waspada. Akankah BTC/USD akhirnya keluar dari fase konsolidasi?

Likuiditas Meningkat, Harapan untuk "Short Squeeze" Makin Kuat

Pergerakan harga yang stagnan membuat banyak trader enggan bertaruh pada arah pasar minggu ini. Sejak mencapai rekor tertinggi terbaru pada pertengahan Januari, BTC/USD terus bergerak di tengah koridor perdagangan tiga bulan terakhir. Bitcoin juga gagal menjadikan level $100.000 sebagai dukungan yang kuat.

Seiring waktu, kekhawatiran terhadap level dasar di sekitar $90.000 semakin meningkat. Trader CrypNuevo menyatakan bahwa jika harga turun ke sekitar $91.000, kemungkinan besar bisa turun lebih dalam hingga $88.000.

“Banyak trader mungkin telah menetapkan order beli dengan stop-loss di bawah level tersebut, sehingga ada kemungkinan terjadi pergerakan menyimpang,” tulis CrypNuevo di X pada 16 Februari.

019512ea-ea7a-7eb4-9f5e-f05a3b2d3448.webp

BTC/USD 1-hour chart.

Menggunakan data likuidasi dari Hyblock Capital, CrypNuevo mengidentifikasi dua titik utama yang berpotensi menjadi magnet harga dalam jangka pendek. Menurutnya, likuidasi di sekitar $99.200 kemungkinan besar akan tersentuh dalam waktu dekat, tetapi ia lebih suka masuk kembali di level likuidasi yang lebih rendah sekitar $93.300.

019512eb-cab9-7f75-9dbf-32bbc8dadfd3.webp

Grafik likuidasi BTC.

Sementara itu, trader lain seperti TheKingfisher dan Mikybull Crypto juga melihat kemungkinan terjadinya "short squeeze," terutama jika harga Bitcoin turun di bawah $96.000.

Trader CJ menargetkan $102.000 sebagai batas atas dalam waktu dekat, dengan kemungkinan lonjakan singkat hingga $105.000 sebelum kembali turun ke kisaran $80.000.

Dampak Data Ekonomi AS dan Kebijakan The Fed

Minggu ini, fokus pasar juga tertuju pada data klaim pengangguran AS yang akan dirilis pada 20 Februari, serta risalah rapat The Fed yang mengisyaratkan masih tertahannya pemangkasan suku bunga. Inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan telah membuat ekspektasi pemangkasan suku bunga tahun ini berkurang.

0194fab0-0a33-7f78-a699-2559dcd67623.webp

Probabilitas target suku bunga Fed.

Menurut alat FedWatch dari CME Group, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 0,25% pada pertemuan The Fed di bulan Maret hanya sebesar 2,5%. Dengan data ekonomi yang menunjukkan tren inflasi yang masih kuat dan angka pengangguran yang meningkat, pasar masih belum yakin dengan arah kebijakan moneter AS ke depan.

Bitcoin Memasuki Fase "Bearish"?

Aliran dana antar bursa kripto juga menjadi perhatian minggu ini. Indikator Inter-Exchange Flow Pulse (IFP) menunjukkan bahwa Bitcoin baru saja memasuki fase bearish.

Menurut analisis J.A. Maartunn dari CryptoQuant, saat aliran Bitcoin berpindah dari bursa derivatif ke bursa spot, itu menandakan awal dari periode bearish. Sejarah menunjukkan bahwa penurunan IFP sering kali mendahului pelemahan harga BTC.

Namun, beberapa data lain dari CryptoQuant masih menunjukkan optimisme. Permintaan terhadap Bitcoin tetap tinggi, yang terlihat dari rasio arus masuk dan keluar bursa berdasarkan rata-rata pergerakan 30 hari (DMA).

Meskipun harga Bitcoin bergerak di kisaran $90.000 - $105.000 selama sebulan terakhir, ada indikasi kuat bahwa investor masih terus mengakumulasi BTC. Jika pola ini berlanjut, harga Bitcoin bisa mengalami kenaikan dalam jangka pendek.

Bitcoin Dekati Fase "Euforia"

Dalam siklus harga Bitcoin, salah satu indikator utama yang sering digunakan untuk mendeteksi puncak pasar adalah Net Unrealized Profit/Loss (NUPL) untuk investor jangka panjang (LTH).

Saat ini, NUPL telah berada di zona "euforia" selama lebih dari sebulan. Jika mengikuti pola siklus sebelumnya, periode euforia ini bisa berlangsung ratusan hari sebelum akhirnya harga mencapai puncaknya.

019512f2-8770-7c02-acc0-3b8f0e9424c1.png

Menurut data dari Glassnode, dalam siklus sebelumnya, fase euforia bertahan selama 450 hari, 385 hari, dan 228 hari dengan rata-rata NUPL menurun dari 0,91 menjadi 0,85. Jika tren ini berulang, Bitcoin masih memiliki ruang untuk naik lebih tinggi sebelum mencapai puncak pasar bullish.

Sementara itu, dominasi investor besar (whales) terhadap arus masuk Bitcoin ke bursa mendekati level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Jika tren ini berbalik arah, itu bisa menjadi sinyal kuat bahwa pasar bullish masih memiliki tenaga untuk berlanjut.

Nanovest News v3.23.0