Bitcoin Tunjukkan Tanda-Tanda Kuat, Tak Ada Gelembung di Depan Mata
Dua metrik utama menunjukkan bahwa pasar Bitcoin tetap kuat dan stabil tanpa tanda-tanda gelembung. Apakah Bitcoin siap untuk lonjakan harga berikutnya?
Kiki • Aug 21, 2024
Meski harga Bitcoin belum kembali ke puncak tertingginya pada bulan Maret, sejumlah indikator kunci menunjukkan bahwa pasar bullish tetap kuat dan stabil, tanpa tanda-tanda koreksi besar yang mengintai.
Analis dari CryptoQuant, Axel Adler, baru-baru ini mengungkapkan bahwa dua metrik penting mengisyaratkan perjalanan Bitcoin masih berada di jalur yang sehat.
1. Struktur Pasar Gelembung vs. Crush Bitcoin Aman dari Gelembung
Adler menyoroti bahwa skor struktur pasar gelembung vs. crush untuk Bitcoin telah turun ke angka 1,02, yang disebutnya sebagai "baseline."
Ini menunjukkan bahwa Bitcoin tidak sedang mengalami gelembung pasar.
Gelembung biasanya terbentuk ketika kapitalisasi pasar Bitcoin tumbuh lebih cepat daripada kapitalisasi yang direalisasikan. Ketika Bitcoin mencapai puncak tertinggi sepanjang masanya di $73.679, indikator ini menunjukkan adanya gelembung dengan skor sekitar 1,5.
Namun, kurang dari seminggu kemudian, harga Bitcoin anjlok 16% menjadi $61.930.
Saat ini, Bitcoin masih berjuang untuk mempertahankan level kunci $60.000, yang telah menjadi titik fokus bagi para pedagang dalam beberapa waktu terakhir.
Sejak 22 Juli, Bitcoin telah diperdagangkan dalam kisaran 40%, berosilasi antara level terendah $49.842 dan tertinggi $69.799.
Pada saat publikasi, Bitcoin berada di harga $59.236, menandakan pasar yang masih dalam fase konsolidasi.
2. Metrik MVRV-Z Minimalisasi Overvaluasi Bitcoin
Selain itu, Adler juga mencatat bahwa skor MVRV-Z rata-rata 30 hari Bitcoin berada di angka 1,8, sedikit di atas rata-rata tahunan BTC sebesar 1,6.
Hal ini menunjukkan adanya "overvaluasi minimal." Ketika skor MVRV-Z 30 hari melonjak, ini bisa menjadi indikator bagi para pedagang bahwa aset tersebut overvalued dan kemungkinan akan mengalami koreksi harga.
Pada Maret 2021, skor MVRV-Z 30 hari Bitcoin mencapai di atas lima sebelum harga BTC menyentuh $60.701. Namun, hanya tiga bulan kemudian, harga Bitcoin turun 45% menjadi $32.827 pada Juli.
Dengan demikian, metrik ini sangat penting untuk mengukur apakah Bitcoin sudah masuk kategori "overvalued."
Adler menambahkan bahwa selama metrik ini tidak mencapai level ekstrem yang bisa mengindikasikan risiko koreksi signifikan, pasar dapat dianggap tetap bullish.
Pendekatan ini memberikan gambaran bahwa pasar masih berada dalam fase yang sehat, meski harga Bitcoin saat ini belum menunjukkan lonjakan besar.
Bitcoin Menuju Fase Reakumulasi Pasca-Halving?
Beberapa pedagang kripto telah mengomentari fase konsolidasi Bitcoin yang berlarut-larut. Pedagang kripto dengan nama samaran Ash Crypto menyebutkan bahwa kita berada di "fase membosankan."
Fase ini biasanya terjadi sebelum dan sesudah halving Bitcoin, momen penting yang seringkali menjadi katalisator pergerakan harga besar.
Sementara itu, pedagang kripto Rekt Capital menambahkan bahwa Bitcoin berada di ambang untuk merebut kembali "Reakumulasi Pasca-Halving," yang mengisyaratkan bahwa harga Bitcoin bisa bergerak lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang.
Dengan metrik yang menunjukkan sinyal bullish, bulan-bulan mendatang bisa menjadi momen krusial bagi Bitcoin untuk kembali menunjukkan kekuatannya.
Tetap waspada dan pantau terus pergerakan pasar, karena Bitcoin tampaknya siap menghadapi tantangan dengan optimisme yang kuat.