Bull Run Bitcoin Belum Berakhir? Analis Optimis Koreksi Ini Normal
Bitcoin turun tajam, tetapi analis menyebut puncak bull cycle belum tercapai. Apakah ini saatnya akumulasi atau justru awal dari tren turun panjang?

Kiki • Mar 19, 2025

Pasar kripto kembali mengalami guncangan setelah harga Bitcoin (BTC) turun 24% dari puncaknya di $109.000 pada 20 Januari 2024. Namun, menurut para analis, ini bukanlah sinyal berakhirnya bull run, melainkan koreksi yang wajar dalam siklus pasar.
Sejumlah faktor makroekonomi, termasuk tarif perdagangan yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump dan ketidakpastian kebijakan suku bunga AS, disebut-sebut menjadi penyebab tekanan harga.
Meski demikian, banyak analis tetap optimis bahwa puncak siklus bull run Bitcoin masih berada di depan mata. Lantas, apakah ini hanya jeda sementara sebelum BTC kembali menanjak, atau justru awal dari fase bearish yang lebih panjang?
Bitcoin dan Siklus Koreksi Normal atau Mengkhawatirkan?
Bitcoin saat ini diperdagangkan di $82.824** setelah turun dari level tertinggi sepanjang masa di $109.000.
Sejak November 2023, BTC sempat naik 36% dalam sebulan**, mencapai $100.000 pada Desember, sebelum akhirnya terkoreksi.
Koreksi kali ini sebesar 24%, lebih sedikit dibandingkan dengan 12 kali koreksi lebih dari 25% pada bull run sebelumnya.**
Menurut Ben Simpson, CEO Collective Shift, tidak ada yang aneh dalam koreksi ini. Ia berpendapat bahwa pasar hanya sedang “mendinginkan diri” setelah mengalami kenaikan yang terlalu cepat.
“Saya tidak berpikir bull run telah berakhir. Saya rasa puncak siklus ini hanya tertunda karena kondisi makro yang tidak mendukung dan likuiditas global yang ketat.”
Senada dengan Simpson, pendiri Derive, Nick Forster, mengatakan bahwa koreksi seperti ini adalah bagian alami dari tren kenaikan jangka panjang Bitcoin.
“Secara historis, Bitcoin selalu mengalami koreksi seperti ini dalam rally jangka panjang. Tidak ada alasan untuk percaya bahwa kali ini akan berbeda.”
Namun, pendapat yang lebih skeptis datang dari Ki Young Ju, CEO CryptoQuant, yang memperingatkan bahwa bull cycle sudah berakhir dan Bitcoin bisa mengalami fase bearish atau pergerakan sideways selama 6-12 bulan ke depan.
Faktor Makro yang Menggerakkan Bitcoin
Tidak hanya pergerakan teknikal, faktor makroekonomi juga memainkan peran besar dalam volatilitas Bitcoin. CEO Independent Reserve, Adrian Przelozny, menjelaskan bahwa tekanan ekonomi global saat ini tidak hanya berdampak pada Bitcoin, tetapi juga pada semua kelas aset.
Beberapa faktor makro yang mempengaruhi pasar Bitcoin saat ini:
Kebijakan Tarif Perdagangan Trump – Ketegangan dagang dengan berbagai negara dapat memicu ketidakstabilan pasar keuangan global.
Kebijakan Suku Bunga AS – Investor masih menunggu kepastian apakah Federal Reserve akan memangkas suku bunga atau tetap mempertahankan kebijakan ketatnya.
Likuiditas Global – Jika bank sentral mulai melonggarkan kebijakan moneter dan meningkatkan likuiditas, maka Bitcoin bisa kembali melesat.
Menurut Charles Edwards, pendiri Capriole Investments, nasib bull run Bitcoin sekarang berada di titik 50:50.
“Jika The Fed mulai melonggarkan kebijakan di paruh kedua tahun ini dan menghentikan pengurangan neraca keuangan, maka likuiditas dolar akan meningkat, dan ini bisa mendorong Bitcoin naik kembali.”
Namun, jika kebijakan moneter tetap ketat, Bitcoin bisa mengalami pergerakan sideways yang panjang sebelum reli berikutnya terjadi.
Apa Selanjutnya untuk Bitcoin?
Banyak investor kini bertanya-tanya: Apakah ini waktu yang tepat untuk membeli Bitcoin, atau justru saatnya menunggu kejelasan lebih lanjut?
Jika The Fed melonggarkan kebijakan moneter →** Bitcoin bisa kembali melesat.
Jika kondisi makro tetap ketat →** BTC bisa mengalami pergerakan sideways atau turun lebih dalam.
Bagi para investor jangka panjang, koreksi seperti ini bisa menjadi peluang untuk mengakumulasi BTC dengan harga lebih murah. Namun, bagi trader jangka pendek, volatilitas tinggi ini bisa menjadi sinyal untuk lebih berhati-hati dalam mengambil posisi.
Apakah Bitcoin masih dalam tren bullish, atau ini awal dari fase bearish?