Dolar AS, dan Saham Jatuh , Namun Kripto Naik, Karena Trump Meningkatkan Tekanan Pada Fed
POTUS telah mengulangi seruannya untuk menurunkan suku bunga karena pasar saham terus jatuh dan Indeks Dolar mencapai titik terendah dalam tiga tahun terakhir.

Albert • Apr 22, 2025

Pasar kripto berhasil tetap stabil meskipun Presiden AS Donald Trump kembali melontarkan kritik tajam terhadap Ketua The Fed, Jerome Powell—pernyataan yang sempat mengguncang pasar saham dan melemahkan nilai dolar akibat meningkatnya ketidakpastian.
Pada 21 April, bursa saham AS ditutup melemah. Indeks S&P 500 turun 2,4%, Nasdaq yang didominasi saham teknologi merosot 2,5%, dan Dow Jones kehilangan hampir 1.000 poin atau setara 2,5%. Secara keseluruhan, S&P 500 sudah turun lebih dari 12% sejak awal tahun, sementara Nasdaq telah anjlok hampir 18% karena gelombang penarikan dana dari sektor teknologi.
Penurunan ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya ketegangan antara Trump dan Powell, serta kekhawatiran pasar terhadap dampak dari tarif perdagangan yang diperkenalkan. Di media sosial Truth Social, Trump menyampaikan bahwa banyak pihak kini menuntut pemangkasan suku bunga secara dini. Ia juga menyebut bahwa harga energi dan pangan yang menurun menunjukkan bahwa inflasi saat ini nyaris tidak ada.
Trump kembali menekan The Fed untuk segera menurunkan suku bunga, yang masih berada di angka 4,5% di bawah kepemimpinan Powell. Ia bahkan menyebut Powell sebagai “Mr. Terlambat” dan “pecundang besar.”
Pekan sebelumnya, Powell mengkritik kebijakan tarif Trump yang dinilai dapat menciptakan kondisi ekonomi berbahaya berupa inflasi yang disertai perlambatan pertumbuhan atau stagflasi. Sebagai balasan, Trump menyerukan agar Powell segera dicopot dari jabatannya.
Sementara itu, The Fed diperkirakan tetap akan bersikap hati-hati pada rapat tanggal 7 Mei mendatang, dengan peluang pemangkasan suku bunga hanya sekitar 13%, menurut CME Fed Watch.
Nilai dolar AS juga terus melemah. Indeks Dolar AS (DXY), yang membandingkan kekuatan dolar terhadap mata uang utama dunia, sudah turun lebih dari 10% sepanjang tahun ini. Pada 21 April, indeks tersebut jatuh ke bawah angka 98—level terendah dalam tiga tahun.
CEO Real Vision, Raoul Pal, menyebut pelemahan dolar ini sebagai bentuk peningkatan likuiditas global, dan menjadi faktor utama dalam mendorong suplai uang secara internasional.
Di sisi lain, pasar kripto justru tetap kuat. Kapitalisasi total pasar kripto bertahan di angka $2,83 triliun, dengan Bitcoin memimpin reli harga. Pada 22 April, harga Bitcoin sempat menyentuh $88.500, tertinggi dalam empat minggu terakhir.
“Di tengah gejolak hebat di pasar global, Bitcoin menunjukkan ketangguhan yang luar biasa,” ujar analis dari Bitfinex dalam laporan pasar terbarunya.