Emas Berhasil Capai ATH Baru, Bagaimana dengan Bitcoin?

Saat emas berhasil mencapai all time high baru, Bitcoin justru mengalami penurunan, bagaimana perkembangannya?

article author image

MohammadAug 21, 2024

article cover image

Saat harga emas mencapai rekor all time high baru, Bitcoin yang sering dijuluki sebagai "emas digital," justru gagal mengikuti jejaknya. Harga emas saat ini melonjak ke angka $2.483 per ons. Kenaikan harga emas tersebut didorong oleh ketidakstabilan geopolitik, khususnya di Timur Tengah, serta ekspektasi bahwa Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga.

Sementara itu, Bitcoin saat ini masih mengalami volatilitas tinggi dan berada 17% di bawah harga tertingginya pada Maret lalu sebesar $73.747.

Akankah Bitcoin Mengikuti Emas Capai ATH Baru?

Para investor Bitcoin sering mengklaim bahwa mata aset kripto ini adalah penyimpan nilai aset jangka panjang seperti emas, dengan jumlah yang terbatas, yaitu 21 juta Bitcoin yang pernah akan diproduksi.

Namun, meskipun sempat menunjukkan korelasi positif dengan emas selama krisis perbankan tahun 2023, saat ini Bitcoin tampaknya tidak menarik arus safe haven seperti yang dilakukan emas.

Menurut Adam Morgan McCarthy, seorang analis riset di Kaiko, investor belum mengalihkan dana mereka ke Bitcoin selama periode ketidakpastian.

"Bitcoin gagal menarik arus safe haven pada April saat konflik di Timur Tengah meningkat, dan kembali terjadi sekarang. Bitcoin lebih sering berkorelasi dengan ekuitas selama periode stres tinggi di pasar," katanya.

Sementara itu, Greg Magadini, direktur derivatif di Amberdata, menambahkan bahwa faktor lain, seperti pemilihan presiden AS pada November mendatang, turut mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin.

Kandidat dari Partai Republik, Donald Trump, dianggap lebih bersahabat terhadap kripto dibandingkan dengan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris. Dengan meningkatnya peluang Harris menjadi presiden berikutnya, spekulan mulai mempertaruhkan regulasi yang kurang ramah terhadap industri kripto, yang mungkin menjelaskan penurunan harga Bitcoin baru-baru ini.

Tantangan Bitcoin Menjadi "Emas Digital"

Bartosz Lipinski, CEO platform trading Cube.exchange, menekankan bahwa Bitcoin masih memerlukan sejumlah perubahan pasar sebelum benar-benar bisa dianggap sebagai "emas digital." Menurutnya, meskipun volatilitas Bitcoin telah berkurang dibandingkan siklus pasar sebelumnya, adopsi, likuiditas, dan diversifikasi pasar futures masih perlu ditingkatkan.

"Sampai itu terjadi, wajar jika kita terus melihat perbedaan kinerja antara emas dan Bitcoin," ujar Lipinski.

Menurut analis CryptoQuant, Burak Kesmeci minggu ini menjadi momen-momen penting bagi investor. Pidato Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, pada hari Jumat akan menjadi penentu, terutama terkait kebijakan suku bunga di masa depan.

"Jika risiko resesi meningkat dan investor kehilangan kepercayaan pada kemampuan Bitcoin untuk mempertahankan nilai, kita mungkin melihat korelasi antara emas dan Bitcoin melemah lebih jauh, yang berpotensi menyebabkan volatilitas harga Bitcoin meningkat," imbuhnya.

Nanovest News v3.19.0