Harga Emas dan Bitcoin Naik Tajam: Investor Waspadai The Fed dan Konflik Global

Harga emas dan Bitcoin melonjak jelang keputusan suku bunga The Fed dan meningkatnya ketegangan geopolitik. Apa dampaknya bagi pasar dan investor Indonesia?

article author image

KikiMay 7, 2025

article cover image

Saat dunia berdiri di ujung tanduk geopolitik dan ekonomi, investor kembali ke dua “pelarian klasik”: emas dan Bitcoin. Keduanya menunjukkan kekuatan luar biasa menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve yang bisa menjadi titik balik bagi arah pasar keuangan global tahun ini.

Emas melonjak 0,7% menjadi $3.357 per ounce, sementara Bitcoin bertahan kokoh di $97.500, hanya sekitar 10% dari level tertinggi sepanjang masa sebesar $108.786 pada Januari lalu. Keduanya memanfaatkan ketegangan geopolitik, risiko inflasi yang membandel, dan ekspektasi bahwa bank sentral AS mungkin melonggarkan kebijakan moneter lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

The Fed, di Antara Inflasi dan Resesi

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga terbarunya pada Rabu waktu AS. Konsensus pasar saat ini memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%-4,50%.

Namun yang lebih krusial bukanlah angka tersebut melainkan nada pidato Jerome Powell, yang bisa mengisyaratkan arah kebijakan moneter ke depan.

Apakah akan ada pemangkasan suku bunga pada Juni mendatang? Atau inflasi yang tak kunjung surut membuat The Fed bermain aman?

Menurut Nic Puckrin dari The Coin Bureau, jika The Fed menunjukkan nada dovish dan memberi sinyal pemangkasan suku bunga, Bitcoin punya peluang besar untuk menembus kembali level psikologis $100.000.

“Level ini adalah magnet likuiditas,” ujarnya sebuah istilah yang menunjukkan titik harga di mana volume perdagangan bisa melonjak tajam.

Ketegangan Global Rudal, Balas Dendam, dan Tarif Baru

Namun bukan hanya The Fed yang mendorong minat pada aset lindung nilai. Dunia sedang mendidih.

Sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh kelompok Houthi dari Yaman menghantam dekat Bandara Ben Gurion di Tel Aviv. Respons Israel? Serangkaian serangan udara ke berbagai infrastruktur di Yaman, termasuk bandara internasional Sanaa, sebuah pabrik semen, dan instalasi listrik.

Setidaknya tiga orang tewas dan puluhan luka-luka. Kelompok Houthi pun berjanji akan membalas.

Di sisi lain dunia, Presiden Donald Trump kembali mengguncang pasar dengan mengusulkan tarif baru terhadap produk farmasi dan media asing. Langkah ini dipandang sebagai sinyal kembalinya kebijakan proteksionis yang bisa memperburuk ketegangan dagang global, terutama dengan China.

Namun, pasar Asia justru menunjukkan reli ringan setelah adanya konfirmasi pembaruan pembicaraan dagang antara AS dan China, yang sedikit meredakan kekhawatiran pelaku pasar untuk sementara.

Bitcoin, Emas, dan Narasi Baru Aset Safe Haven

Kenaikan harga emas jelas mencerminkan permintaan aset safe haven klasik. Tetapi Bitcoin kini mulai masuk dalam narasi yang sama. Tak hanya karena ekspektasi ETF spot dan arus spekulatif, tapi juga karena kebijakan moneter longgar menjadi bahan bakar bagi kenaikan aset digital berisiko tinggi.

Hal menarik lainnya: analis juga mencatat adanya lonjakan permintaan emas dari investor China dan bank sentral yang ingin mengurangi eksposur terhadap dolar AS. Fenomena ini mengindikasikan terjadinya realokasi aset global yang bisa berlangsung lama.

Apa Implikasinya bagi Investor Indonesia?

  1. Volatilitas Tetap Tinggi** – Baik emas maupun Bitcoin akan tetap berfluktuasi selama ketegangan geopolitik dan ketidakpastian kebijakan moneter belum mereda.

  1. Diversifikasi Penting** – Kombinasi antara aset lindung nilai klasik seperti emas dan alternatif seperti Bitcoin bisa menjadi strategi pertahanan di tengah ketidakpastian makro.

  1. Waspadai Kebijakan AS** – Setiap pernyataan dari The Fed atau kebijakan ekonomi AS bisa langsung berdampak pada aset global, termasuk IHSG dan nilai tukar rupiah.

Dunia di Ambang, Pasar Menunggu Nafas Baru

Kita sedang hidup dalam masa penuh ketidakpastian. Saat langit dunia menggelap oleh rudal dan retorika ekonomi, investor berbondong-bondong mencari pelabuhan yang aman. Baik Bitcoin maupun emas kini bersinar sebagai simbol resistensi terhadap kekacauan yang semakin kompleks dan mungkin, baru saja dimulai.

“Jangan tunggu krisis untuk membeli keamanan,” tulis seorang analis. Dan dalam konteks ini, keamanan punya dua wajah: yang bersinar dan yang terdesentralisasi.

Nanovest News v4.8.0