Harga Bitcoin Anjlok di $57,000, Crash di Depan Mata?

Bitcoin turun di bawah $57,000 dan mengalami likuidasi lebih dari $100 juta, bagaimana kelanjutannya?

article author image

MohammadSep 4, 2024

article cover image

Pada 4 September 2024, Bitcoin (BTC) kembali memanas dengan penurunan signifikan di bawah level support kunci $57,000, menyentuh titik terendah $55,670 sebelum akhirnya pulih ke kisaran $56,800.

Gerakan harga yang mendadak ini tidak hanya mengejutkan para trader, tetapi juga menyebabkan likuidasi besar-besaran lebih dari $100 juta dalam posisi long dan short, dengan mayoritas kerugian berasal dari posisi long yang dipegang oleh para bullish.

Menurut data dari CoinMarketCap, volatilitas ini bukan kejutan bagi komunitas kripto, namun dampaknya lebih besar dari yang diperkirakan. Lonjakan likuidasi yang mencapai $100 juta terutama didominasi oleh posisi long yang menyumbang sekitar $91.35 juta, sementara short sellers hanya mengalami likuidasi sekitar $8.57 juta.

Tekanan Bearish Mendominasi

Meskipun sempat mengalami pemulihan cepat dari $55,670 ke $56,800, pasar Bitcoin saat ini berada di bawah tekanan signifikan dari para penjual short. Analisis teknikal menunjukkan adanya potensi besar untuk penurunan lebih lanjut, dengan level support berikutnya di $54,000 menjadi perhatian utama.

Penurunan terbaru ini dianggap lebih dari sekadar fluktuasi pasar biasa, karena BTC baru saja keluar dari konsolidasi yang bertahan selama satu minggu di area support, yang menjadi sinyal kuat bahwa tren bearish sedang menguat.

Sejak 8 Agustus 2024, ini adalah pertama kalinya BTC jatuh di bawah $56,000, memecah tren konsolidasi yang sebelumnya diprediksi bisa bertahan lebih lama. Meski begitu, indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI) dan Stochastic masih menunjukkan kondisi netral, yang menurut data CryptoQuant memberikan secercah harapan bagi investor untuk kemungkinan pemulihan harga jangka pendek.

Screenshot 2024-09-04 122433.png

Area Likuidasi Utama dan Prospek Pasar

Dari segi likuidasi, saat ini zona yang paling rentan berada di kisaran $56,270 untuk sisi bawah dan $57,130 di sisi atas. Menurut peta likuidasi dari CoinGlass, para trader harian yang menggunakan leverage tinggi berada dalam posisi berbahaya jika tren bearish berlanjut.

Jika harga BTC turun lebih jauh ke $56,270, diperkirakan akan terjadi likuidasi sebesar $260 juta dalam posisi long. Sebaliknya, jika ada pergeseran sentimen pasar dan harga bergerak naik ke $57,130, sekitar $215 juta dari posisi short bisa tersapu.

Bitcoin saat ini diperdagangkan mendekati $56,650, mengalami penurunan lebih dari 5% dalam 24 jam terakhir. Di samping itu, penurunan open interest sebesar 4% dalam empat jam terakhir menandakan adanya likuidasi signifikan akibat terobosan level support kritis ini. Apakah BTC dapat kembali menguat atau justru akan jatuh lebih dalam ke level support berikutnya?

Sentimen Pasar Kripto di Tengah Volatilitas

Dengan fluktuasi harga yang tajam ini, banyak investor bertanya-tanya: apakah ini hanya retracement sementara sebelum Bitcoin naik kembali, atau kita sedang menuju koreksi besar? Sementara sentimen jangka pendek tampak suram, Bitcoin stelah berulang kali membuktikan dirinya sebagai aset yang mampu memulihkan diri dengan cepat. Namun, kejatuhan di bawah $57,000 ini membuka pintu bagi tren bearish yang lebih kuat, setidaknya dalam waktu dekat.

Dalam konteks yang lebih luas, likuidasi besar-besaran ini juga mencerminkan tingginya tingkat spekulasi di pasar kripto, di mana leverage digunakan secara agresif.

Meski begitu, para trader dan investor jangka panjang akan tetap mencermati pergerakan ini, menunggu apakah ini hanya koreksi sesaat atau tanda dari tren yang lebih dalam.

Nanovest News v3.19.0