Harga Bitcoin Masih Murah? Data Makro & Arus Dana ETF BlackRock Beri Sinyal Beli

Bitcoin dinilai undervalued menurut Fidelity, didukung inflow besar ke ETF BlackRock dan data tenaga kerja AS yang lemah. Apakah ini momentum akumulasi?

article author image

KikiApr 30, 2025

article cover image

Bitcoin kembali menjadi topik utama di dunia keuangan global, bukan karena lonjakan harga besar-besaran, melainkan karena. ia justru masih murah. Menurut Fidelity Digital Assets, Bitcoin kini memasuki wilayah undervalued, atau dengan kata lain: sedang "diskon".

Bagi investor berpengalaman, kondisi seperti ini bukan alarm merah, tapi justru tanda untuk bersiap akumulasi.

Indikator “Bitcoin Yardstick” Sinyal Kuat di Tengah Ketidakpastian

Fidelity memanfaatkan metrik yang cukup jarang dibahas oleh media arus utama: Bitcoin Yardstick. Metrik ini membandingkan kapitalisasi pasar Bitcoin dengan hashrate-nya — atau kekuatan komputasi jaringan.

Rasio yang rendah berarti nilai pasar Bitcoin sedang murah dibandingkan kekuatan dan keamanannya. Selama kuartal pertama 2025, indikator ini berada antara -1 hingga 3 deviasi standar. Sebagai perbandingan, pada akhir 2024, indikator ini sempat terlalu panas, bahkan mendekati 3 deviasi penuh.

Apakah ini berarti Bitcoin sudah “sehat” untuk terbang lagi? Bisa jadi. Karena dalam kondisi seperti ini, sejarah menunjukkan bahwa lonjakan harga biasanya tidak jauh di depan mata.

Komitmen Investor Meningkat Pasokan Tidak Cair Naik Tajam

Data on-chain juga memperkuat narasi optimisme ini. Pasokan Bitcoin yang tidak cair (illiquid supply) naik dari 61,50% menjadi 63,49%, menandakan semakin banyak pemilik Bitcoin yang memutuskan untuk tidak menjual dalam waktu dekat. Sementara itu, pasokan cair (liquid supply) menurun 4%.

Indikator Illiquid Supply Shock Ratio, yang membandingkan kelangkaan pasokan terhadap likuiditas, masih 16% di bawah puncaknya tahun 2017. Namun arah pergerakannya jelas: pasar sedang menuju kondisi kelangkaan yang lebih ekstrem, yang secara historis biasanya berakhir dengan lonjakan harga.

ETF BlackRock Borong Bitcoin Aliran Dana Masif

Perlu diketahui bahwa tren ini tidak hanya dilihat oleh investor ritel. BlackRock, melalui produk ETF-nya iShares Bitcoin Trust (IBIT), mencatat arus masuk dana sebesar $970,9 juta pada 28 April 2025 angka terbesar kedua sejak diluncurkan Januari 2024.

Sejak 22 April saja, IBIT sudah menghimpun lebih dari $4,5 miliar dana segar, sementara kompetitor seperti Fidelity FBTC dan ARK ARKB justru mencatatkan arus keluar.

Saat ini, IBIT mengelola lebih dari $54 miliar, dengan pangsa pasar 51% di antara seluruh ETF spot Bitcoin di Amerika Serikat. Fakta ini menegaskan bahwa pemain institusional mulai menumpuk eksposur mereka terhadap Bitcoin, meskipun volatilitas jangka pendek masih tinggi.

Data JOLTS AS Harapan Pemangkasan Suku Bunga Menyala

Katalis makroekonomi datang dari laporan JOLTS (Job Openings and Labor Turnover Summary) bulan Maret 2025. Laporan ini menunjukkan penurunan lowongan kerja menjadi 7,19 juta, jauh di bawah perkiraan 7,48 juta dan penurunan signifikan dari Februari yang berada di 7,57 juta.

Ini mengindikasikan pasar tenaga kerja yang mendingin sinyal yang bisa mendorong The Fed untuk memangkas suku bunga lebih cepat.

Apa hubungannya dengan Bitcoin? Ketika suku bunga dipotong, dolar AS melemah, dan aset berisiko seperti Bitcoin sering kali mendapat keuntungan. Data ini memberi angin segar bagi pasar kripto, terutama menjelang pertemuan FOMC pekan depan, di mana investor menanti apakah Jerome Powell akan memberikan sinyal dovish.

Ekonom dan analis kripto ternama, Alex Krüger, menyebut data JOLTS ini sebagai “kemenangan jangka pendek” bagi Bitcoin. Dalam unggahannya di X, ia juga menyebut bahwa Bitcoin sebagai “hibrida risiko dan emas” sangat mungkin menjadi pilihan utama dalam skenario pelonggaran kebijakan moneter.

Terlebih lagi, setelah Presiden Trump mengumumkan pause tarif 90 hari yang berakhir 8 Juli, banyak pihak memprediksi deeskalasi perang dagang dapat memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset lindung nilai alternatif.

Q3 2025 Peluang atau Badai?

Namun, perlu diingat, Krüger juga memberi peringatan. Menurutnya, potensi perlambatan ekonomi pada kuartal ketiga bisa memicu volatilitas yang signifikan di pasar keuangan. Tapi justru di sinilah letak kekuatan Bitcoin.

Ia menyebut bahwa risk-reward Bitcoin saat ini lebih menarik dibanding altcoin, yang menurutnya sudah terlalu “overbought”. Dalam kata lain: Bitcoin mungkin satu-satunya aset yang sedang diskon di tengah festival harga.

Apakah Ini Waktunya “Buy the Dip”?

Dengan kombinasi metrik undervaluation, arus masuk institusional, dan katalis makro yang mendukung, Bitcoin mungkin sedang menyiapkan panggung untuk pergerakan besar. Tentu, tidak ada yang pasti di dunia kripto.

Tapi seperti kata pepatah lama di Wall Street, “The time to buy is when there's blood in the streets or at least when no one's paying attention.”

Dan saat ini, banyak yang belum benar-benar memperhatikan.

Nanovest News v4.8.0