Harga Bitcoin Terhenti di $63 Ribu: Dampak Regulasi AS

Harga Bitcoin mandek di $63 ribu akibat tekanan regulasi AS. Temukan analisis potensi kenaikan Bitcoin ke $92 ribu, berdasarkan permintaan opsi panggilan dan kondisi pasar global

article author image

RendyJul 1, 2024

article cover image

Pada awal pekan ini, dunia kripto mengalami penyetopan sementara dalam reli yang sedang berlangsung, terutama karena tekanan regulasi yang meningkat dari Amerika Serikat. Harga Bitcoin (BTC), yang merupakan mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, terpantau mandek di angka $63 ribu. Pasar secara umum mencatatkan penurunan, di mana kapitalisasi pasar kripto global turun 0.62% menjadi $2,34 triliun dalam 24 jam terakhir. Perusahaan brokerage populer, Robinhood (HOOD), mengungkapkan bahwa divisi kripto mereka telah menerima Pemberitahuan Wells dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), sebuah langkah yang seringkali mengawali aksi penegakan hukum terhadap suatu perusahaan. Kejadian ini memberikan dampak psikologis bagi investor dan memicu penurunan harga di beberapa mata uang kripto utama. Ethereum (ETH) turun 2,1% menjadi $3,071 per koin, sementara Binance Coin (BNB) juga mengalami penurunan sebesar 0,4% dalam 24 jam. Di sisi lain, beberapa mata uang seperti Solana (SOL) dan XRP menunjukkan kekuatan relatif dengan kenaikan 4% hingga 6%. Namun, tidak semua berita bersifat negatif. Dana lindung nilai kripto, QCP Capital, melaporkan peningkatan permintaan untuk opsi panggilan Bitcoin dengan harga kesepakatan mencapai $75 ribu dan $100 ribu, yang menandakan optimisme bahwa harga Bitcoin bisa naik ke angka yang lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang. Di tengah kondisi pasar yang fluktuatif, muncul rumor dari Hong Kong tentang perluasan akses ke ETF bitcoin dan eter yang baru terdaftar bagi investor China. Menurut Richard Byworth dari Syzcapital, ada pembicaraan tentang penambahan produk kripto ini ke fasilitas Stock Connect, yang memungkinkan investor China daratan mengakses saham yang terdaftar di Hong Kong. Langkah ini berpotensi membuka pintu bagi aliran dana China yang mencari aset alternatif di tengah kemerosotan pasar real estate dan saham. Dari sudut pandang analisis teknis, seorang analis Elliot Wave memprediksi bahwa Bitcoin dapat mencapai target harga $92,000 dalam siklus kenaikan berikutnya, meski ia juga mengingatkan bahwa mungkin akan ada penurunan harga ke area $52-55,000 sebelum koreksi dari tertinggi sepanjang masa di bulan Maret selesai. Kondisi pasar yang dinamis ini memberikan gambaran campuran bagi investor kripto: di satu sisi, terdapat potensi kenaikan signifikan, di sisi lain, ketidakpastian regulasi dan volatilitas pasar bisa menjadi penghalang. Para investor dan pelaku pasar harus terus waspada dan mungkin perlu mempertimbangkan strategi untuk mengelola risiko yang muncul bersamaan dengan peluang yang ada.

Nanovest News v3.23.0