Inflow $150 Juta ke Bitcoin ETF di Tengah Kenaikan Harga

ETF Bitcoin mencatat inflow besar sebesar $150 juta di tengah kenaikan harga Bitcoin. Bagaimana tren ini memengaruhi pasar dan apa artinya bagi investor? Simak analisisnya di sini.

article author image

KikiSep 25, 2024

article cover image

Harga Bitcoin kembali menunjukkan kekuatannya di pasar dengan mencatatkan kenaikan yang signifikan setelah sempat melemah ke level terendah bulanan di $53.000. Pada 19 September, Bitcoin mengalami lonjakan harga ke $64.000 sebelum sedikit terkoreksi ke $63.127.

Namun, yang menarik dari perkembangan ini adalah gelombang inflow besar-besaran ke produk exchange-traded funds (ETF) Bitcoin, yang mencapai $150 juta dalam satu hari, menandakan momentum positif di kalangan investor institusional.

Data dari Farside Investors menunjukkan bahwa ETF Bitcoin menerima arus masuk sebesar $158,3 juta pada 19 September. Angka ini menjadi penanda signifikan, terutama setelah mencatatkan arus keluar $52,7 juta sehari sebelumnya.

ETF yang dipelopori oleh Ark 21Shares dan Fidelity menjadi penggerak utama, dengan masing-masing mengumpulkan $81,1 juta dan $49,9 juta dalam bentuk investasi baru. Produk-produk ETF lain, seperti Bitwise, Grayscale, dan Franklin Templeton, juga menikmati arus masuk yang lebih kecil, tetapi tetap berkontribusi positif terhadap total investasi.

Lonjakan Harga dan Minat Investasi Institusional

Kenaikan harga Bitcoin sebesar 7,5% dalam tujuh hari terakhir bertepatan dengan meningkatnya minat investor terhadap ETF berbasis Bitcoin. Pada dasarnya, ETF memberikan cara bagi investor untuk mendapatkan eksposur terhadap Bitcoin tanpa harus membeli aset kripto secara langsung.

Ini memberikan rasa aman dan kemudahan bagi mereka yang belum sepenuhnya nyaman dengan volatilitas atau tantangan teknis dalam menyimpan aset kripto.

Namun, aliran dana ke ETF Bitcoin tidak bisa dilepaskan dari tren harga. Harga Bitcoin yang berhasil pulih setelah sempat turun ke angka $53.000 awal bulan ini menunjukkan bahwa keyakinan terhadap potensi Bitcoin masih sangat kuat, terutama di kalangan pemain besar di dunia keuangan.

ETF Bitcoin vs. ETF Emas Siapa yang Unggul?

Dalam analisis yang lebih mendalam, Eric Balchunas, seorang analis ETF senior dari Bloomberg, mengamati bahwa ETF Bitcoin telah mengumpulkan aset senilai $17,7 miliar sepanjang tahun ini.

Hal yang menarik adalah meskipun baru beroperasi selama sembilan bulan, ETF Bitcoin telah menguasai 5% dari total kapitalisasi pasar Bitcoin. Sebagai perbandingan, ETF emas, yang sudah ada selama 22 tahun, hanya menguasai 1% dari kapitalisasi pasar emas global.

Dengan kata lain, pertumbuhan ETF Bitcoin terjadi jauh lebih cepat daripada ETF emas. Dalam perbandingan lain, Balchunas mencatat bahwa aliran bersih $17,7 miliar ke ETF Bitcoin setara dengan 1,5% dari kapitalisasi pasar Bitcoin, suatu prestasi yang mengesankan untuk instrumen yang relatif baru. “Dalam sembilan bulan, ETF Bitcoin sudah jauh melampaui dampak ETF emas yang butuh puluhan tahun untuk membangun eksistensinya,” kata Balchunas.

Apa Maknanya bagi Investor Ritel?

Aliran dana ke ETF Bitcoin, terutama dari investor institusional, menandakan keyakinan yang lebih besar terhadap masa depan aset kripto ini. Meski Bitcoin masih dikenal sebagai aset yang sangat volatil, keberadaan ETF memberikan akses yang lebih mudah bagi berbagai kalangan untuk terlibat.

Bagi investor ritel, ini bisa menjadi sinyal bahwa momentum positif mungkin terus berlanjut dalam waktu dekat, terutama jika arus masuk ke ETF tetap kuat.

Namun, investor tetap harus memperhatikan volatilitas pasar. Meskipun inflow ke ETF Bitcoin adalah pertanda baik, koreksi harga seperti yang terjadi pada September tetap merupakan bagian dari dinamika pasar.

Seperti biasa, keputusan investasi harus didasarkan pada riset yang matang dan pemahaman terhadap risiko yang ada.

Pengaruh Grayscale dan ETF Lainnya

Salah satu pemain besar lainnya di dunia Bitcoin adalah Grayscale, perusahaan investasi yang dikenal dengan produk Grayscale Bitcoin Trust (GBTC). Namun, dalam beberapa pekan terakhir, GBTC mencatatkan perlambatan dalam arus keluarnya.

Pada 13 September, arus keluar GBTC mencapai sekitar $4,6 juta, tetapi sejak saat itu aktivitasnya cenderung minim. Sementara itu, produk Mini-Trust dari Grayscale yang menawarkan biaya lebih rendah menunjukkan performa lebih baik dan tampaknya membantu mengurangi potensi arus keluar lebih lanjut dari GBTC.

Menariknya, meskipun BlackRock, salah satu perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, ikut mengajukan ETF Bitcoin, produk mereka, IBIT, mencatatkan tiga hari berturut-turut tanpa arus masuk atau keluar.

Ini mengindikasikan bahwa investor mungkin lebih memilih ETF yang lebih mapan seperti milik Ark dan Fidelity.

Optimisme Jangka Panjang di Tengah Volatilitas

Secara keseluruhan, aliran dana yang besar ke ETF Bitcoin menunjukkan optimisme yang terus tumbuh di kalangan investor institusional. Dengan Bitcoin kembali pulih dari level terendah bulanan, dan ETF Bitcoin semakin menarik perhatian sebagai cara yang mudah diakses untuk berinvestasi di kripto, momentum positif ini diprediksi bisa terus berlanjut.

Namun, tetap penting untuk diingat bahwa pasar kripto selalu berisiko tinggi, dan investor harus selalu berhati-hati serta menyiapkan strategi manajemen risiko yang baik.

Momentum seperti ini mungkin akan menarik lebih banyak perhatian dari investor ritel, terutama mereka yang ingin mendapatkan paparan ke Bitcoin tanpa harus terlibat langsung di pasar kripto yang lebih kompleks.

Jika inflow ke ETF terus meningkat, potensi lonjakan harga lebih lanjut dapat terbuka, memperkuat Bitcoin sebagai aset investasi alternatif yang layak.

Nanovest News v3.18.0