Institusi Optimis, Ritel Pesimis: Akankah Masa Depan Cerah Bagi Kripto?

Institusi terus masuk ke kripto, sementara ritel pesimis. Bitcoin naik pesat, altcoin lesu. Regulasi membaik, stablecoin tumbuh, dan DeFi siap berkembang lebih luas.

article author image

MuhammadFeb 13, 2025

article cover image

Dalam surat terbaru kepada investor, CIO Bitwise, Matt Hougan, memberikan pandangan optimis terhadap sektor kripto. Ia menyoroti bahwa meskipun investor ritel masih skeptis, arus modal dari institusi justru terus mengalir ke pasar dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Peluncuran ETF Bitcoin (BTC) telah mengubah lanskap investasi secara drastis, dengan alokasi besar datang dari investor profesional.

Selain itu, sentimen regulasi juga mengalami perubahan yang mengejutkan. Washington, yang sebelumnya dianggap sebagai musuh bagi kripto, kini mulai beralih menjadi sekutu potensial.

Hougan menyatakan:

"Dari perspektif risiko yang disesuaikan, ini mungkin adalah waktu terbaik dalam sejarah untuk berinvestasi di kripto."

Investor Ritel Muram di Tengah Absennya Altcoin Season

Sementara institusi semakin memperkuat posisinya, investor ritel justru semakin pesimis. Hougan mengutip skor sentimen kripto Bitwise, yang menggunakan data on-chain, arus dana, dan analisis derivatif, menunjukkan bahwa sentimen ritel berada di salah satu titik terendah yang pernah tercatat.

Salah satu faktor utama penyebab pesimisme ini adalah buruknya kinerja altcoin. Sebagian besar altcoin masih tertinggal jauh dari reli Bitcoin. Dalam satu tahun terakhir, Bitcoin melonjak 95%, sementara Ethereum (ETH) hanya naik 2%, dan sebagian besar altcoin lainnya justru mengalami tren negatif.

Hougan menjelaskan:

"Investor ritel suka berspekulasi pada altcoin, dan absennya ‘altcoin season’ membuat mereka kehilangan semangat."

Keyakinan Institusi

Hougan berpendapat bahwa investor institusi memiliki pandangan yang lebih tepat tentang pasar, terutama dengan kondisi pasokan dan permintaan Bitcoin yang sangat menguntungkan.

ETF dan perusahaan telah menyerap sekitar 104.000 BTC sejak awal tahun, sementara hanya 18.000 BTC yang ditambang dalam periode yang sama. Hougan meyakini bahwa ketimpangan pasokan ini pada akhirnya akan mendorong harga Bitcoin ke level tertinggi baru.

Sementara itu, prospek altcoin lebih kompleks. Tidak ada inovasi baru yang mampu menyamai gebrakan DeFi pada 2020-2021 atau ICO pada 2017-2018. Namun, lingkungan regulasi telah berubah secara signifikan.

Pemerintah AS kini memprioritaskan pertumbuhan stablecoin, yang pada gilirannya mendukung ekosistem blockchain seperti Ethereum dan Solana. Selain itu, institusi keuangan besar kini merasa lebih aman untuk membangun di atas teknologi kripto, membuka peluang bagi adopsi DeFi yang lebih luas.

Hougan juga menyoroti rekor tertinggi aset stablecoin yang dikelola serta inovasi seperti langkah Ondo Finance (ONDO) untuk mentokenisasi saham dan ETF AS.

Ia menambahkan:

"Dalam satu atau dua tahun, menurut saya kamu tidak perlu lagi ‘menyipitkan mata’ untuk melihat transformasi di altcoin; dampaknya akan terlihat jelas dan luar biasa."

Meskipun saat ini belum ada katalis besar untuk lonjakan altcoin, Hougan tetap yakin bahwa pasar ini akan berkembang secara signifikan di tahun-tahun mendatang. Sementara sentimen ritel masih lesu, ia justru melihat pesimisme ini sebagai indikator berlawanan yang bisa menjadi sinyal positif bagi pasar.

Nanovest News v3.23.0