Itaú Bidik Stablecoin, Brasil Larang Investasi Kripto untuk Dana
Itaú Unibanco pertimbangkan stablecoin, sementara Brasil larang dana pensiun investasi kripto demi perlindungan dan pengawasan yang lebih ketat.

Muhammad • Apr 7, 2025

Bank-bank di seluruh dunia mulai mempertimbangkan penggunaan stablecoin dan bagaimana aset digital ini bisa masuk ke dalam model bisnis mereka. Itaú Unibanco, bank terbesar di Brasil dan Amerika Latin, baru-baru ini mengungkapkan kemungkinan untuk menerbitkan stablecoin sendiri demi melayani lebih dari 55 juta nasabahnya.
Guto Antunes, kepala divisi aset digital di Itaú, menyatakan bahwa ketertarikan ini meningkat setelah adanya perubahan sikap dari pemerintah AS terhadap kripto, serta peran penting stablecoin yang disebut-sebut bisa membantu melindungi dan mempromosikan kedaulatan dolar.
Dalam sebuah acara bank, Antunes mengatakan:
“Tentu saja, ini selalu menjadi pembahasan. Stablecoin selalu ada di radar Itaú. Kita tidak bisa mengabaikan kekuatan blockchain dalam menyelesaikan transaksi secara langsung.”
Brasil Larang Dana Pensiun Berinvestasi di Aset Kripto
Brasil mengambil langkah mundur terkait adopsi bitcoin dan inovasi sebagai aset investasi. Dewan Moneter Nasional (CMN), salah satu institusi tertinggi yang mengatur kebijakan ekonomi dan moneter, baru saja mengeluarkan resolusi yang secara tegas melarang dana pensiun untuk berinvestasi dalam aset kripto, yang mereka sebut sebagai “aset virtual.”
Resolusi 5.202 yang diterbitkan pada 27 Maret ini mengubah aturan sebelumnya yang mengatur tata kelola entitas dana pensiun tambahan. Dalam aturan baru, entitas ini dilarang “membeli atau mempertahankan, secara langsung maupun tidak langsung, investasi dalam aset virtual.”
Larangan ini juga mencakup investasi di perusahaan yang menanamkan dana mereka pada bitcoin atau aset digital lainnya, menutup celah hukum yang sebelumnya memungkinkan dana masuk ke kripto melalui perusahaan seperti Strategy.
Pemerintah menyebut aturan ini membawa “peningkatan dalam alokasi sumber daya, termasuk aset baru yang diatur oleh peraturan terbaru, serta penetapan batas maksimum investasi yang sesuai dengan profil risiko.”
Menteri Ekonomi Eduardo Haddad menjadi sosok utama di balik usulan pelarangan ini. Ia menyatakan bahwa kebijakan ini dibuat demi memberikan “perlindungan lebih bagi peserta dana pensiun tambahan, mengingat pasar ini masih belum matang, sangat fluktuatif, dan memiliki kapasitas pengawasan yang rendah.”
Meskipun investasi kripto belum umum dalam dana pensiun, beberapa negara seperti Australia, Inggris, Norwegia, dan AS sudah mulai mengeksplorasi potensi bitcoin untuk dana pensiun mereka.
Langkah ini menunjukkan kemungkinan adanya pandangan negatif terhadap kripto dari kalangan atas pemerintah Brasil. Sebelumnya, Presiden Bank Sentral Brasil, Gabriel Galipolo yang juga merupakan anggota Dewan Moneter Nasional sempat mengaitkan stablecoin dengan praktik penghindaran pajak dan pencucian uang.