Kapitalisasi Bitcoin Mencapai $850 Miliar, Menjadikannya Sebagai Aset Makro Global
Laporan Glassnode baru-baru ini menilai bagaimana Bitcoin menjadi aset makro global yang menarik perhatian negara dan institusi.

Theodore • Feb 5, 2025

Bitcoin (BTC) telah menyerap sekitar $450 miliar dalam tambahan modal sejak November 2022, sehingga total Realized Cap mencapai $850 miliar, menurut laporan terbaru dari Glassnode.
Laporan tersebut mencatat bahwa Bitcoin telah mempertahankan harga di atas $100.000 selama beberapa minggu, tujuh tahun setelah mencapai $10.000 dalam bull run tahun 2017.
Menurut Glassnode, pertumbuhan Realized Cap Bitcoin didorong oleh perannya yang semakin besar di panggung global, yang menarik minat institusi dan entitas negara.
Laporan tersebut menyoroti keterlibatan negara dalam Bitcoin sebagai faktor utama, termasuk Bhutan yang terlibat dalam operasi pertambangan skala besar, El Salvador yang menetapkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, serta Amerika Serikat yang mempertimbangkan Bitcoin sebagai aset cadangan strategis.
Meskipun masih ada perdebatan mengenai nilai intrinsik dan utilitasnya, Bitcoin telah menjadi salah satu aset terbesar di dunia. Dengan kapitalisasi pasar mencapai $2 triliun, Bitcoin kini telah melampaui nilai pasar perak ($1,8 triliun), Saudi Aramco ($1,8 triliun), dan Meta ($1,7 triliun).
Seiring dengan meningkatnya valuasi Bitcoin, dibutuhkan arus modal yang lebih besar untuk mempertahankan pertumbuhannya. Metode pengukuran Realized Cap, yang melacak total arus modal bersih yang masuk ke Bitcoin, menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan.
Selain sebagai aset investasi, Bitcoin juga berfungsi sebagai jaringan pembayaran terdesentralisasi. Dalam satu tahun terakhir, jaringan Bitcoin telah memproses transaksi ekonomi yang disesuaikan dengan nilai rata-rata harian sebesar $8,7 miliar, dengan total volume transaksi mencapai $3,2 triliun.
Permintaan Masih Lesu
Sejak runtuhnya FTX pada November 2022, dominasi Bitcoin dalam ekosistem aset digital meningkat dari 38% menjadi 59%.
Kapitalisasi pasar Bitcoin telah naik 5,3 kali lipat dari $363 miliar menjadi $1,93 triliun, sedangkan pasar altcoin tumbuh 4,7 kali lipat dari $190 miliar menjadi $892 miliar. Meskipun ada korelasi tinggi antara Bitcoin dan altcoin, BTC telah menarik porsi modal baru yang jauh lebih besar.
Selain itu, investor institusional lebih memilih Bitcoin, terutama dengan adanya exchange-traded funds (ETF) Bitcoin spot di AS. Laporan ini mengaitkan ketertarikan tersebut dengan sifat Bitcoin yang langka serta perannya sebagai lindung nilai terhadap pelemahan mata uang fiat.
Namun, meningkatnya minat dari negara dan institusi belum cukup untuk menghasilkan permintaan baru yang signifikan, yang masih lebih rendah dibandingkan siklus sebelumnya.
Perilaku Investor yang Berubah
Menurut Glassnode, permintaan baru kini muncul dalam pola lonjakan sesaat (burst) dibandingkan arus masuk modal yang berkelanjutan seperti siklus sebelumnya. Partisipasi investor ritel kecil menurun dibandingkan puncak tahun 2021, sementara entitas besar justru meningkatkan kepemilikannya.
Meskipun kondisi pasar mendukung, minat pencarian Google terhadap Bitcoin belum mencapai level tahun 2021. Basis investor juga mengalami perubahan, di mana investor ritel kini lebih cenderung melakukan akumulasi secara strategis.
Pengenalan ETF Bitcoin spot di AS telah memungkinkan investor institusional mendapatkan eksposur terhadap Bitcoin, dengan arus masuk bersih lebih dari $40 miliar dan total aset yang dikelola mencapai lebih dari $120 miliar dalam satu tahun sejak peluncuran.
Basis investor Bitcoin menunjukkan ketahanan yang lebih baik saat terjadi penurunan pasar. Siklus saat ini mengalami kerugian realisasi yang lebih rendah dibandingkan siklus sebelumnya, dengan satu-satunya peristiwa signifikan adalah pelemahan yen carry trade pada 5 Agustus 2024. Laporan juga mencatat bahwa volatilitas Bitcoin lebih terkendali dibandingkan siklus sebelumnya.
Aksi harga dalam siklus ini ditandai dengan serangkaian reli yang diikuti oleh periode konsolidasi, yang berkontribusi pada struktur pasar yang lebih stabil. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya keterlibatan pemain institusional yang lebih matang dalam perdagangan Bitcoin dan aset kripto lainnya.