Klarna Masuk ke Kripto! Fintech Besar Ini Siap Revolusi Pembayaran Digital

Klarna akhirnya mengadopsi kripto menjelang IPO senilai $15 miliar. Apa dampaknya bagi industri fintech dan bagaimana mereka akan menggunakannya?

article author image

MFeb 10, 2025

article cover image

Perusahaan fintech asal Swedia, Klarna, akhirnya mengumumkan rencana untuk mengadopsi layanan kripto setelah bertahun-tahun menolak masuk ke industri ini. Langkah ini datang di saat perusahaan bersiap untuk IPO besar di Amerika Serikat pada April 2024, dengan valuasi yang diperkirakan mencapai $15 miliar, menjadikannya salah satu pencatatan saham terbesar tahun ini.

CEO Klarna, Sebastian Siemiatkowski, mengonfirmasi kabar ini dalam unggahan di X (Twitter) dengan nada bercanda:

"Ok. Saya menyerah. Klarna dan saya akan merangkul kripto! Akan ada banyak hal menarik… Fintech besar terakhir di dunia yang akhirnya menerimanya. Harus ada yang jadi yang terakhir."

Siemiatkowski juga meminta masukan dari komunitas kripto tentang bagaimana Klarna sebaiknya mengintegrasikan layanan ini ke dalam ekosistemnya.

"Btw, semua penggemar kripto. Beri tahu saya apa yang harus kami lakukan dengan ini? Kami memiliki 85 juta pengguna di seluruh dunia, volume transaksi $100 miliar, lebih dari 500.000 merchant, dan lebih dari 1 juta kartu. Saya punya beberapa ide, tetapi ingin mendengar lebih banyak!"

Bagaimana Klarna Bisa Menggunakan Kripto?

Langkah Klarna ini memicu respons besar dari komunitas kripto, dengan banyak pihak yang menyarankan berbagai cara untuk memanfaatkan teknologi ini.

Beberapa ide utama yang muncul termasuk:

  • Menambahkan Bitcoin ke neraca perusahaan sebagai aset cadangan.

  • Menggunakan kripto sebagai metode pembayaran di platform Klarna.

  • Menyediakan dompet kripto bawaan dalam aplikasi Klarna, memungkinkan pengguna membeli, menyimpan, dan menggunakan aset digital langsung dari platform mereka.

  • Frank Schuil, Co-founder & Chairman dari Safello AB, salah satu bursa kripto terbesar di Nordik, menyoroti potensi besar Klarna di industri ini.

Ia mencatat bahwa dengan valuasi $14,6 miliar dan Gross Merchandise Volume (GMV) $96 miliar pada 2023, Klarna memiliki basis pengguna lebih dari 85 juta orang yang bisa terdampak oleh langkah ini.

Schuil juga menyebut bahwa jika Klarna mengintegrasikan kripto dengan model Buy Now, Pay Later (BNPL) yang menjadi andalan perusahaan, mereka berpotensi memproses miliaran dolar dalam bentuk aset digital.

Dampak Besar bagi Industri Fintech dan TradFi

Klarna didirikan pada 2005 dan sempat menjadi startup paling bernilai di Eropa pada 2021, dengan valuasi mencapai $46 miliar dalam putaran pendanaan.

Keputusan mereka untuk masuk ke industri kripto bisa menjadi sinyal bagi perusahaan TradFi lainnya bahwa sudah saatnya menerima aset digital sebagai bagian dari inovasi keuangan.

Dengan basis pengguna yang luas dan jaringan merchant global yang besar, Klarna berpotensi menjadi jembatan utama antara keuangan tradisional dan ekosistem kripto. Jika langkah ini berhasil, bisa jadi akan ada lebih banyak perusahaan fintech besar yang mengikuti jejaknya.

Nanovest News v3.23.2