Michael Saylor Isyaratkan Pembelian Bitcoin Baru Usai Himpun Dana $711 Juta
Strategy kembali siap akumulasi BTC usai galang dana besar lewat saham preferen. Michael Saylor beri sinyal kuat beli Bitcoin, bahkan dorong AS beli 25% suplai BTC.

Kiki • Mar 24, 2025

Michael Saylor, co-founder perusahaan intelijen bisnis Strategy (dulunya MicroStrategy), kembali menggegerkan dunia kripto. Setelah menggalang dana sebesar $711 juta lewat penerbitan saham preferen, Saylor memberi sinyal kuat bahwa akumulasi Bitcoin belum selesai.
Bahkan, dengan nada jenaka namun tajam, ia menggoda publik lewat postingan di X (sebelumnya Twitter) dengan satu kalimat sederhana: “needs more orange.”
Bagi komunitas Bitcoin, warna oranye bukan sekadar warna. Ia adalah lambang ideologi. Dan ketika Saylor bilang "perlu lebih banyak oranye", publik langsung membaca: lebih banyak BTC akan masuk ke kas Strategy.
Pembelian Kecil yang Menyimpan Rencana Besar?
Pada 17 Maret lalu, Strategy membeli 130 BTC senilai sekitar $10,7 juta. Meski jumlah ini tergolong kecil dibandingkan pembelian sebelumnya, itu adalah sinyal bahwa mesin pembelian belum mati hanya menunggu bahan bakar baru.
Dan bahan bakar itu baru saja disiapkan: penawaran saham preferen seharga $85 per lembar, dengan kupon 10%, yang menghasilkan $711 juta kas segar.
Bila sejarah berulang, maka dana ini akan segera dialihkan untuk membeli Bitcoin dalam jumlah besar. Saat ini, Strategy telah mengakumulasi 499.226 BTC, mendekati setengah juta unit.
Dengan harga BTC per hari ini, nilai tersebut mendekati $42 miliar dan keuntungan belum direalisasi mereka mencapai $9,3 miliar, atau naik lebih dari 28% sejak awal akumulasi.
Saylor ke Pemerintah AS Beli 25% dari Seluruh Bitcoin!
Namun bukan hanya akumulasi pribadi yang jadi perhatian. Saylor kini memainkan peran sebagai evangelis Bitcoin untuk institusi bahkan pemerintah. Dalam pidatonya di Blockworks Digital Asset Summit, ia menyatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat sebaiknya membeli 25% dari total suplai Bitcoin sebelum tahun 2035, ketika 99% BTC sudah ditambang.
Usulnya terang-terangan: Bitcoin bukan hanya aset investasi. Ia adalah komoditas strategis. Dalam dokumen yang ia beri judul “A Digital Assets Strategy to Dominate the 21st Century Global Economy”, Saylor menyerukan regulasi menyeluruh yang berpihak pada dominasi digital Amerika lewat Bitcoin dan teknologi blockchain.
"Hanya ada satu komoditas dalam sejarah umat manusia yang bukan investasi sampah dan itu adalah Bitcoin," katanya, sambil menyinggung kinerja emas yang terus tertinggal dari indeks S&P 500.
Mengapa Ini Penting?
Langkah Saylor bukan hanya soal akumulasi. Ini soal positioning baik untuk Strategy sebagai perusahaan publik, maupun untuk Bitcoin sebagai digital commodity dengan sifat kelangkaan ekstrem.
Saat negara-negara seperti El Salvador menjadikan BTC sebagai legal tender, Saylor mendorong level yang lebih tinggi: menjadikan Bitcoin sebagai aset strategis nasional.
Dan mari kita hadapi realita: Bitcoin makin sulit didapat. Seiring dengan efek pasokan dari ETF spot yang mulai menyedot BTC dari pasar terbuka, ditambah dengan halving April 2024 yang sudah memangkas reward penambang, persaingan memperebutkan unit BTC makin sengit.
Jika Strategy kembali belanja besar-besaran, ini bisa menjadi pendorong besar bagi harga.
Antara Strategi Gila dan Langkah Visioner
Dengan hampir setengah juta BTC di tangan, Saylor tak sekadar membeli koin ia membeli narasi, dominasi, dan legitimasi. Ia ingin menempatkan Strategy bukan hanya sebagai perusahaan biasa, tapi sebagai Bitcoin Treasury of Last Resort semacam Federal Reserve-nya kripto.
Apakah langkah ini akan berhasil? Pasar belum memutuskan. Tapi satu hal jelas: setiap kali Saylor mengumpulkan modal, komunitas kripto langsung menahan napas. Karena di balik sinyal-sinyal halus seperti “needs more orange”, bisa tersembunyi langkah besar yang bisa menggerakkan seluruh ekosistem.