Optimisme dan Tantangan 'Uptober' Bitcoin Minat Futures Melonjak, Spot Tertekan
Bitcoin memasuki 'Uptober' dengan optimisme, tetapi dihadapkan pada minat tinggi di futures dan melemahnya pasar spot. Bagaimana prospek kuartal keempat ini bagi BTC? Temukan jawabannya di sini.
Kiki • Oct 3, 2024
Tren bullish Bitcoin di bulan Oktober, yang kerap disebut sebagai "Uptober," kali ini menghadapi tantangan besar. Berdasarkan laporan terbaru "Bitfinex Alpha" edisi 30 September, ancaman ini datang dari tingginya minat di pasar futures dan melemahnya aktivitas pembelian di pasar spot.
Sejak 2013, Oktober memang menjadi bulan dengan kinerja cemerlang untuk Bitcoin, dengan rata-rata pengembalian sebesar 22,9% dan median pengembalian mencapai 27,7%. Tren ini biasanya membawa momentum positif hingga akhir tahun, dengan rata-rata pengembalian kuartal keempat mencapai 88,8%.
Namun, apakah tahun ini akan berbeda? Mari kita lihat beberapa sinyal bullish yang muncul, sekaligus ancaman yang bisa menghambat tren "Uptober" kali ini.
Optimisme di Tengah Bayangan Tantangan
Meski ancaman sudah mulai terlihat, beberapa faktor masih mendorong optimisme di pasar. Pertama, potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve menjadi salah satu katalis positif bagi harga Bitcoin. Dalam pidatonya pada pertemuan National Association for Business Economics tanggal 30 September, Ketua The Fed, Jerome Powell, menyebutkan kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin hingga akhir tahun.
Jika ini terjadi, bisa memperkuat daya tarik aset kripto seperti Bitcoin sebagai pelindung nilai (hedge) terhadap penurunan nilai mata uang fiat.
Selain itu, Bitcoin telah mengalami kenaikan harga signifikan sebesar 26,2% sejak koreksi tajam pada 6 September lalu, mencapai $52.756. Kenaikan ini membawa harga Bitcoin melampaui angka psikologis $65.000, dan bahkan melewati puncak lokal pada 25 Agustus sebesar $65.200.
Ini merupakan pertama kalinya Bitcoin melampaui puncak lokal sejak Maret, memberi sinyal kuat bahwa momentum bullish mungkin masih berlanjut.
Konsolidasi harga Bitcoin antara $50.000 hingga $68.000 juga mencerminkan pola pra-halving tahun 2020, di mana kenaikan di bulan Oktober diikuti oleh lonjakan harga yang lebih besar. Bagi sebagian investor dan trader, pola ini menjadi pertanda bahwa sejarah mungkin akan terulang, membawa reli yang kuat di akhir tahun 2024.
Tanda-Tanda Bahaya di Pasar Spot dan Futures
Meskipun ada sinyal optimis, laporan Bitfinex Alpha juga menyoroti beberapa ancaman yang bisa menghalangi laju "Uptober" tahun ini. Salah satu tanda pertama adalah melemahnya pembelian agresif di pasar spot.
Sejak 6 September, investor di pasar spot telah mengakumulasi Bitcoin secara besar-besaran. Namun, aktivitas ini mulai melemah dalam seminggu terakhir, mencerminkan keseimbangan sementara antara pembeli dan penjual di pasar.
Keseimbangan ini dapat diartikan sebagai kurangnya minat dari para trader untuk melakukan pergerakan agresif sebelum memasuki kuartal keempat. Situasi ini menimbulkan keraguan apakah kenaikan harga akan tetap berlanjut atau justru berbalik arah.
Mengingat pasar spot memiliki peran penting dalam penentuan harga Bitcoin, kondisi stagnasi ini tentu menjadi perhatian utama bagi investor.
Sementara itu, di pasar futures, minat yang tinggi juga menimbulkan kekhawatiran. Laporan menyebutkan bahwa saat ini terdapat open interest sebesar $35,3 miliar di pasar futures Bitcoin.
Angka ini sering dikaitkan dengan puncak lokal di pasar, yang dapat menyebabkan "overheating." Ketika minat di pasar futures terlalu tinggi, volatilitas dapat meningkat dan memicu aksi jual yang signifikan.
Namun, analis dari Bitfinex memiliki pandangan yang sedikit berbeda. Mereka berpendapat bahwa koreksi harga sebesar 5% hingga 10% bisa cukup untuk menenangkan pasar tanpa memutus tren naik Bitcoin yang terjadi belakangan ini.
Artinya, meski ada ancaman overheating, pasar bisa kembali stabil jika koreksi terjadi secara terukur.
Menilik Pergerakan Pasar Kripto di Oktober
Bulan Oktober memiliki reputasi sebagai periode bullish bagi Bitcoin dan aset kripto lainnya. Fenomena "Uptober" ini tak lepas dari beberapa faktor, termasuk sentimen pasar yang cenderung lebih positif menjelang akhir tahun.
Selain itu, aktivitas investor institusional sering meningkat pada kuartal keempat, mendorong likuiditas dan permintaan di pasar.
Namun, perbedaan tahun ini adalah meningkatnya minat pada produk derivatif seperti futures. Minat yang besar di pasar futures menandakan bahwa banyak investor dan trader melakukan spekulasi harga, yang pada gilirannya bisa memperbesar volatilitas.
Selain itu, perkembangan makroekonomi global, seperti kebijakan suku bunga The Fed, inflasi, dan ketidakpastian ekonomi, turut memengaruhi sentimen pasar kripto.
Apa yang Harus Diantisipasi Investor?
Dengan situasi pasar yang kompleks seperti sekarang, investor perlu mengambil sikap waspada. Tren "Uptober" mungkin masih bisa berlanjut, terutama jika kondisi makroekonomi mendukung dan permintaan di pasar spot kembali menguat.
Namun, lonjakan minat di pasar futures bisa menjadi "pedang bermata dua" yang memicu aksi jual jika sentimen pasar tiba-tiba berbalik arah.
Investor yang berpengalaman mungkin akan memperhatikan tingkat open interest di pasar futures dan pola pembelian di pasar spot sebagai indikator utama. Jika minat futures terus meningkat tanpa dukungan pembelian agresif di pasar spot, kemungkinan akan terjadi koreksi harga yang lebih dalam.
Sebaliknya, jika pasar spot menunjukkan pemulihan, tren bullish bisa kembali terjaga.
Tren Uptober yang Berliku
Sejarah menunjukkan bahwa Oktober adalah bulan yang biasanya membawa angin segar bagi Bitcoin. Namun, situasi tahun ini tampaknya lebih rumit, dengan adanya ancaman dari minat tinggi di pasar futures dan melemahnya pembelian di pasar spot.
Sinyal-sinyal ini mengindikasikan potensi perubahan tren dan perlunya kewaspadaan ekstra bagi para pelaku pasar.
Meski begitu, beberapa faktor seperti potensi penurunan suku bunga oleh The Fed dan pola konsolidasi harga yang mirip dengan pra-halving tahun 2020 masih menjadi alasan untuk tetap optimis.
Dengan perhatian yang cermat terhadap dinamika pasar, investor dapat menentukan strategi terbaik untuk menghadapi bulan Oktober yang penuh teka-teki ini.