Powell: Bitcoin Pesaing Emas, Bukan Dolar, Sambil Bahas Pengaruh Kemenangan Trump terhadap Kripto

Jerome Powell menyatakan Bitcoin lebih mirip emas daripada dolar, menganggapnya aset spekulatif dan volatil, sementara membahas pengaruh kemenangan Trump terhadap kebijakan kripto.

article author image

MuhammadDec 5, 2024

article cover image

Ketua Federal Reserve Amerika Serikat, Jerome Powell, kembali menegaskan pandangannya bahwa Bitcoin adalah pesaing langsung emas, namun bukan ancaman bagi dolar AS.

“Orang-orang menggunakan Bitcoin sebagai aset spekulatif. Ini seperti emas, hanya saja virtual dan digital,” ujar Powell saat menghadiri DealBook Summit yang diselenggarakan oleh The New York Times di New York pada 4 Desember.

“Orang-orang tidak menggunakannya sebagai alat pembayaran atau penyimpan nilai. Bitcoin sangat volatil. Jadi, ini bukan pesaing untuk dolar, melainkan lebih kepada pesaing untuk emas,” tambahnya.

Powell sebelumnya pernah menyampaikan pandangan serupa, membandingkan Bitcoin dengan emas dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Bank for International Settlements pada Maret 2021, ketika harga Bitcoin berada di kisaran $58.200. Saat itu, ia juga menyebutkan bahwa aset seperti Bitcoin bersifat sangat spekulatif dan “tidak didukung oleh apa pun.”

Sejak pernyataan tersebut, harga Bitcoin telah melonjak 70%, sedangkan emas hanya naik sekitar 52%.

Penolakan Terhadap Anggapan Bitcoin Sebagai Simbol Ketidakpercayaan

Dalam DealBook Summit, Powell juga menepis anggapan bahwa Bitcoin dianggap sebagai simbol kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Federal Reserve dan dolar AS.

“Saya tidak berpikir orang-orang memandangnya seperti itu,” tegas Powell.

Ketika ditanya oleh jurnalis New York Times, Andrew Ross Sorkin, apakah dirinya memiliki Bitcoin, Powell menjawab, “Saya tidak diizinkan untuk memilikinya.”

Namun, Powell menyatakan bahwa dirinya tidak keberatan jika perusahaan-perusahaan kripto bekerja sama dengan bank, selama hal tersebut tidak mengancam “kesehatan dan kesejahteraan” bank. Perlindungan konsumen juga menjadi perhatian penting yang ia soroti, meskipun Federal Reserve tidak langsung mengatur area tersebut.

Pernyataan ini muncul bersamaan dengan reli harga Bitcoin yang mencapai $99.329 pada 4 Desember, hampir melampaui rekor tertingginya di atas $100.000.

Kenaikan Harga Bitcoin Terkait dengan Kemenangan Trump

Kenaikan harga Bitcoin sebagian dipengaruhi oleh kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden pada November lalu. Kemenangan Trump membawa perubahan besar dalam kabinet AS, dengan Presiden Terpilih menunjuk manajer hedge fund Scott Bessent dan CEO Cantor Fitzgerald Howard Lutnick untuk memimpin Departemen Keuangan dan Perdagangan. Kabinet ini diprediksi menjadi salah satu yang paling pro-kripto sejauh ini.

Trump dilaporkan kerap mengkritik kebijakan Powell, tetapi Ketua Federal Reserve tersebut menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengundurkan diri jika Trump mencoba memaksanya keluar dari jabatan.

Sementara itu, Trump juga memilih pendukung kripto, Paul Atkins, sebagai ketua baru Securities and Exchange Commission (SEC) menggantikan Gary Gensler, yang sebelumnya mengumumkan akan mengundurkan diri saat Trump dilantik pada 20 Januari.

Nanovest News v3.23.0