SEC Mencantumkan Kripto Sebagai Prioritas Pemeriksaan Pada Tahun 2025
Divisi Pemeriksaan regulator secara khusus menyebutkan produk yang diperdagangkan di bursa Bitcoin dan Ether dalam prioritasnya setelah peluncurannya di tahun 2024.
Albert • Oct 23, 2024
Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) kembali menempatkan aset kripto sebagai salah satu fokus pemeriksaan untuk tahun 2025, meskipun kepemimpinan dan kendali pemerintahan bisa mengalami perubahan.
Dalam pengumuman pada 21 Oktober, Divisi Pemeriksaan SEC merilis daftar prioritas untuk tahun depan, termasuk aset kripto beserta produk dan layanan terkaitnya.
SEC menyatakan akan memberikan perhatian pada penawaran, penjualan, rekomendasi, pemberian nasihat, hingga aktivitas perdagangan aset kripto. Produk yang diperdagangkan di bursa seperti Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH) juga menjadi sorotan khusus.
“Mengingat volatilitas dan tingginya aktivitas di pasar aset kripto, kami akan terus memantau dan, jika diperlukan, melakukan pemeriksaan pada pendaftar yang menyediakan layanan terkait kripto,” ujar SEC. Mereka juga akan menilai bagaimana para pendaftar menangani risiko teknologi, khususnya yang terkait blockchain dan distributed ledger technology, termasuk keamanan aset kripto.
Keith Cassidy, Direktur Sementara Divisi Pemeriksaan SEC, menekankan bahwa prioritas ini mengidentifikasi potensi risiko signifikan yang bisa merugikan investor. Hal ini mengisyaratkan bahwa SEC tidak akan mengubah pendekatannya terhadap aset digital di tahun depan.
Ketua SEC, Gary Gensler, menyatakan bahwa SEC akan membantu pelaku pasar memahami aturan yang ada, dengan fokus pada perlindungan investor dan penguatan pembentukan modal.
Penambahan ETF kripto spot mencerminkan pergeseran fokus dibandingkan prioritas SEC di tahun 2024. Pada Januari, SEC menyetujui produk Bitcoin spot, disusul dengan produk Ether spot pada Mei.
Kemungkinan Pergantian Kepemimpinan
Meski masa jabatan Gensler akan berakhir pada Juni 2026, beberapa ahli memprediksi ia bisa meninggalkan jabatannya lebih cepat pada Januari 2025 jika pemerintahan baru terbentuk.
Pada sebuah konferensi Bitcoin di bulan Juli, Donald Trump, kandidat dari Partai Republik, berjanji akan memecat ketua SEC di hari pertama jika terpilih kembali. Di sisi lain, laporan juga menyebutkan Wakil Presiden Kamala Harris tengah mempertimbangkan calon pengganti.
Banyak pihak mengkritik SEC di bawah kepemimpinan Gensler karena terlalu fokus pada penegakan hukum, dengan beberapa gugatan diajukan terhadap perusahaan kripto atas dugaan penjualan sekuritas tanpa izin. Meskipun Mahkamah Agung AS mencabut doktrin Chevron pada Juni, yang dapat mempengaruhi kekuatan SEC di pengadilan, komisi ini masih memiliki beberapa kasus aktif terhadap Coinbase, Ripple, dan perusahaan lainnya.