Trump, ETF, dan Regulasi Dorong Bitcoin Tembus $101K: Apa Dampaknya bagi Investor?
Bitcoin reli ke $101.700 setelah kabar positif dari Trump, ETF spot, dan undang-undang baru di AS. Simak analisis mendalam tren, risiko, dan potensi BTC selanjutnya.

Kiki • May 13, 2025

Bitcoin kembali menggetarkan dunia keuangan global dengan lonjakan harga yang menembus angka $101.700. Setelah hampir tiga bulan bertahan di bawah level psikologis $100.000, BTC akhirnya menunjukkan ototnya bukan hanya karena spekulasi pasar, tapi juga berkat kombinasi kebijakan geopolitik, reformasi regulasi, dan adopsi institusional yang makin tak terbendung.
Trump dan "Kesepakatan Dagang" Jadi Pemicu Awal
Langkah agresif mantan Presiden AS, Donald Trump, yang kembali menjadi headline lewat pengumuman kesepakatan dagang dengan Inggris, menjadi katalis kuat. Dalam unggahan di Truth Social, Trump menegaskan bahwa beberapa kesepakatan besar lainnya juga tengah digodok dengan negara-negara mitra seperti Tiongkok, yang akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan di Swiss pada 10 Mei.
Dampaknya langsung terasa: Dow Jones melonjak 500 poin, S&P 500 naik 1,47%, dan BTC mencatatkan reli signifikan ke $101.707.
“Many other deals, which are in serious stages of negotiation, to follow!” Donald Trump
Pasar menangkap pesan ini sebagai sinyal bahwa AS siap menurunkan ketegangan dagang dan membuka keran investasi kondisi yang ideal untuk aset-aset lindung nilai seperti Bitcoin.
Dukungan Regulasi Bitcoin Bukan Lagi Anak Nakal Sistem Keuangan
Lebih dari sekadar retorika politik, perubahan nyata juga datang dari lembaga keuangan dan regulator AS:
Missouri** telah mengesahkan Bill 594 yang menghapus pajak capital gain untuk transaksi kripto.
Dua negara bagian AS** kini melegalkan pembentukan strategic Bitcoin reserves, langkah bersejarah yang menandakan pengakuan terhadap BTC sebagai aset cadangan jangka panjang.
OCC (Office of the Comptroller of the Currency)** mengizinkan bank untuk berdagang kripto dan menggunakan pihak ketiga dalam aktivitas kustodian.
FDIC** memberikan lampu hijau bagi bank untuk memegang dan menawarkan layanan terkait aset digital.
Semua ini menciptakan suasana yang belum pernah terjadi sebelumnya: Bitcoin kini resmi diadopsi oleh arsitektur keuangan tradisional.
Institusi Masuk Besar-Besaran Lewat ETF dan Treasury
Sinyal lain yang mendukung lonjakan harga datang dari sektor investasi institusional. Arus masuk (inflows) ke ETF Bitcoin spot melonjak drastis dalam sepekan terakhir. Perusahaan publik di AS dan luar negeri juga mulai menyusun portofolio cadangan mereka dengan BTC, mengingat kestabilan pasokan dan sifat anti-inflasi dari aset ini.
Analis pasar @Macroscope di X menyatakan, "Saya mengawasi dengan ketat sekarang. Kunci utamanya: apakah $100K bisa menjadi support permanen?"
Lonjakan ke level $101.000 sempat dipicu oleh likuidasi posisi short di pasar futures senilai $241 juta, namun banyak pihak percaya bahwa fundamental BTC kali ini jauh lebih kuat dibanding reli sebelumnya di 2021–2022.
Momen Kritis Apakah BTC Akan Terus Naik?
Level $100.000 bukan hanya angka bulat; ia merupakan simbol psikologis dan indikator kestabilan baru. Jika Bitcoin mampu mempertahankan posisi ini sebagai support bukan hanya sebagai lonjakan sementara maka target jangka menengah di $120.000 hingga $135.000 menjadi lebih realistis.
Namun, ada beberapa variabel yang perlu dicermati:
Keberlanjutan dukungan politik dari pemerintahan AS berikutnya.
Reaksi bank sentral terhadap adopsi BTC dalam cadangan negara.
Potensi konflik regulasi lintas negara jika arus dana ke kripto makin deras.
Bitcoin Masuk Era Baru?
Bitcoin tak lagi sekadar "eksperimen desentralisasi" atau "emas digital" yang menunggu legalitas. Ia kini telah merambah ke meja perundingan dagang, neraca keuangan negara bagian, dan neraca laba rugi korporasi.
Dengan kebijakan fiskal dan moneter dunia yang mulai melunak terhadap kripto, $101.000 bisa jadi bukan akhir melainkan awal dari fase baru yang lebih mapan dan struktural.
Bitcoin sudah bukan ‘alternatif’. Ia mulai menjadi bagian dari sistem.