Blockchain Masa Depan Perdagangan Saham Menurut CEO Robinhood
CEO Robinhood, Vlad Tenev, percaya blockchain bisa menjadi dasar perdagangan saham, membuat pasar lebih efisien, terbuka 24/7, dan murah, meski masih terhambat regulasi.

Muhammad • Mar 6, 2025

CEO Robinhood, Vlad Tenev, meyakini bahwa teknologi blockchain pada akhirnya akan menjadi dasar bagi perdagangan saham. Menurutnya, infrastruktur kripto dapat membuat pasar keuangan lebih mudah diakses, efisien, dan tangguh.
Tenev menyampaikan pandangan ini dalam sebuah diskusi, di mana ia menjelaskan bagaimana integrasi saham dengan jaringan blockchain bisa menghilangkan banyak hambatan dalam sistem perdagangan tradisional, memungkinkan aset untuk diperdagangkan dengan lebih lancar sepanjang waktu.
Blockchain dalam Pasar Saham
Tenev menyoroti beberapa keunggulan utama blockchain dibandingkan dengan infrastruktur keuangan lama, seperti perdagangan kripto yang berlangsung 24/7, waktu penyelesaian transaksi yang lebih cepat, serta biaya transaksi yang lebih rendah.
Ia membandingkannya dengan pasar saham konvensional, yang hanya beroperasi dalam jam tertentu dan memiliki proses penyelesaian transaksi yang bisa memakan waktu beberapa hari.
Tenev berkata:
"Tidak ada alasan mengapa investor bisa bebas memperdagangkan koin meme kapan saja, tetapi menghadapi hambatan ketika ingin berinvestasi di perusahaan seperti SpaceX atau OpenAI."
Ia menambahkan bahwa teknologi blockchain yang digunakan untuk mata uang kripto juga bisa diterapkan pada saham, obligasi, dan berbagai aset lainnya.
Saat ini, beberapa institusi keuangan tradisional memang mulai menguji blockchain untuk proses kliring dan penyelesaian transaksi, tetapi ketidakpastian regulasi masih menjadi penghalang utama bagi adopsi yang lebih luas.
Tantangan Regulasi yang Menghambat Adopsi
Menurut Tenev, lambatnya adopsi infrastruktur kripto di pasar keuangan tradisional bukan disebabkan oleh keterbatasan teknologi, melainkan kurangnya kejelasan regulasi.
Ia menyatakan:
"Kita belum diizinkan untuk menghubungkan kripto dengan aset produktif di AS karena peraturan sekuritas, tetapi ini adalah sesuatu yang perlu kita atasi."
Meski begitu, ia melihat adanya perubahan dalam lanskap regulasi di bawah pemerintahan saat ini dan optimistis bahwa hambatan yang menghambat industri ini bisa segera diatasi.
Tenev dijadwalkan menghadiri KTT Kripto Gedung Putih minggu ini, di mana ia berencana mendorong regulasi yang lebih jelas untuk memungkinkan teknologi blockchain mendukung pasar keuangan utama.
Masa Depan Blockchain dalam Keuangan
Robinhood sendiri terus memperluas layanan kriptonya meskipun menghadapi pengawasan ketat dari regulator. Perusahaan ini semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam ekosistem aset digital di AS, dengan mengembangkan layanan kripto bersamaan dengan platform perdagangan sahamnya, sehingga investor ritel bisa mendapatkan akses ke kedua pasar tersebut.
Komentar Tenev muncul di tengah meningkatnya minat institusi keuangan besar, termasuk manajer aset dan bank, dalam mengintegrasikan blockchain ke dalam operasi mereka. Beberapa di antaranya bahkan sudah mulai bereksperimen dengan sekuritas tokenisasi dan penyelesaian aset digital.
Jika regulator memberikan kerangka kerja yang lebih jelas, Tenev percaya bahwa teknologi kripto bisa menjadi tulang punggung sistem keuangan generasi berikutnya, membawa efisiensi dan aksesibilitas blockchain ke perdagangan saham dan lebih dari itu.