Ilmuwan AS Ciptakan Terobosan Komputer DNA, Buka Peluang Blockchain di Dalam Sel Hidup
Ilmuwan AS menciptakan komputer DNA yang mampu menyimpan dan memproses data, membuka peluang komputasi di dalam sel hidup serta potensi jaringan blockchain seluler.
Muhammad • Aug 26, 2024
Ilmuwan dari North Carolina State University dan Johns Hopkins University baru-baru ini berhasil membangun komputer DNA fungsional, yang diklaim sebagai terobosan besar dalam komputasi molekuler.
Penelitian yang dipublikasikan pada 22 Agustus ini menunjukkan bahwa komputer berbasis DNA tersebut mampu melakukan fungsi penyimpanan dan komputasi tanpa memerlukan listrik, berbeda dengan komputer konvensional yang kita kenal saat ini.
Dalam pengujian yang telah dilakukan, komputer DNA ini berhasil memecahkan masalah kompleks seperti sudoku dan permainan catur. Hasil ini menegaskan potensi luar biasa dari teknologi ini untuk aplikasi di masa depan.
Sebelumnya, penyimpanan data menggunakan DNA sudah dikenal, namun ini adalah pertama kalinya komputasi dan penyimpanan dilakukan bersamaan melalui teknologi DNA.
Potensi Jaringan Komputer DNA dalam Sel Hidup
Meskipun teknologi ini masih dalam tahap awal, para peneliti dan ahli bioteknologi percaya bahwa langkah berikutnya adalah mengintegrasikan komputer berbasis DNA ke dalam sel hidup pada organisme.
Walaupun saat ini belum ada aplikasi praktis untuk memasukkan komputer molekuler ini ke dalam tubuh manusia atau hewan, secara ilmiah, tidak ada halangan besar untuk mewujudkannya.
Dengan perkembangan lebih lanjut dan ekspansi teknologi, mungkin suatu hari nanti kita bisa melihat komputer DNA yang beroperasi di dalam sel hidup, memungkinkan jaringan komputasi molekuler berfungsi di dalam tubuh organisme secara mandiri. Konsep ini membuka peluang baru untuk aplikasi medis, seperti pemantauan kesehatan seluler yang lebih mendalam dan canggih.
Konsep Blockchain di Dalam Tubuh yang Semakin Dekat dengan Kenyataan
Salah satu ide menarik yang muncul dari penelitian ini adalah kemungkinan menciptakan jaringan blockchain berbasis sel di dalam tubuh manusia. Dalam skenario ini, sel-sel dalam tubuh berfungsi sebagai node validasi, mirip dengan bagaimana blockchain tradisional bekerja dalam sistem komputasi digital.
Misalnya, sebuah blockchain seluler di dalam hati atau jantung dapat digunakan untuk memantau fungsi organ dan memastikan integritas sel di tingkat molekuler.
Meskipun konsep ini masih berada di luar jangkauan teknologi saat ini, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa ide tersebut bukan lagi sebatas fiksi ilmiah. Dengan fondasi yang sudah dibangun, pengembangan teknologi ini di masa depan bisa membuka pintu bagi kemungkinan-kemungkinan baru yang sebelumnya tidak terbayangkan.