Lonjakan Tokenisasi Aset Nyata Menuju Arus Utama

Infografis ini merangkum lonjakan tokenisasi aset nyata (RWA), dari adopsi institusi besar hingga prediksi pasar global mencapai triliunan dolar pada 2030.

article author image

MuhammadMay 5, 2025

article cover image

Tokenisasi aset dunia nyata (real-world assets/RWA) kini makin berkembang dari sekadar ide menjadi alat keuangan yang benar-benar dipakai. Ini terlihat dari makin banyaknya institusi besar yang mulai menguji dan menggunakan infrastruktur berbasis blockchain secara besar-besaran.

Dalam seminggu terakhir saja, berbagai pengumuman datang dari institusi keuangan tradisional dan perusahaan blockchain yang menunjukkan kemajuan signifikan dalam inisiatif tokenisasi mereka.

Pada 30 April, raksasa investasi BlackRock mengajukan permohonan untuk membuat kelas saham baru berbasis teknologi ledger digital (DLT) untuk dana Treasury Trust senilai $150 miliar miliknya. Teknologi blockchain ini akan digunakan untuk mencatat ulang kepemilikan saham secara paralel bagi para investor.

Saham DLT ini akan melacak dana BLF Treasury Trust Fund (TTTXX) milik BlackRock, yang hanya bisa dibeli melalui BlackRock Advisors dan The Bank of New York Mellon (BNY).

Di hari yang sama, Libre mengumumkan rencana untuk melakukan tokenisasi terhadap utang Telegram sebesar $500 juta melalui produk baru bernama Telegram Bond Fund (TBF). Dana ini akan ditujukan untuk investor terakreditasi dan bisa digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman on-chain.

Namun berita paling mencolok datang dari Dubai, ketika MultiBank Group menandatangani kesepakatan tokenisasi RWA senilai $3 miliar dengan perusahaan properti MAG asal UEA dan penyedia infrastruktur blockchain Mavryk. Kesepakatan ini disebut sebagai inisiatif tokenisasi RWA terbesar sejauh ini.

“Lonjakan terbaru ini bukan terjadi begitu saja. Ini karena semua faktor mulai selaras,” ujar Eric Piscini, CEO Hashgraph, kepada Cointelegraph.

“Aturan makin jelas di pasar besar. Teknologinya makin cepat, kuat, dan siap digunakan dalam skala besar. Dan para pemain besar benar-benar mulai bergerak seperti BlackRock yang mulai tokenisasi dana, Citi eksplorasi kustodian aset digital, dan Franklin Templeton tokenisasi dana pasar uang di blockchain publik.”

Tokenisasi Kini Jadi Kenyataan

Marcin Kazmierczak, salah satu pendiri RedStone, mengatakan pengumuman-pengumuman terbaru ini membuktikan bahwa tokenisasi bukan lagi sekadar pembahasan teori, melainkan sudah diterapkan secara nyata oleh para pemimpin pasar.

Menurutnya, keterlibatan institusi besar juga memberi legitimasi pada sektor ini dan membuat pihak lain merasa lebih percaya diri untuk ikut berinovasi dan berinvestasi.

Kazmierczak menambahkan bahwa lonjakan minat pada tokenisasi RWA ini dipicu oleh terpilihnya kembali Presiden AS Donald Trump yang dikenal pro-crypto, serta meningkatnya kejelasan regulasi.

Trump sebelumnya berjanji akan menjadikan AS sebagai pusat industri kripto dunia berbanding terbalik dengan era pemerintahan Biden yang dikenal dengan pendekatan keras lewat SEC dan Departemen Kehakiman (DOJ), yang sempat membuat banyak perusahaan kripto hengkang dari pasar AS.

Namun sekarang narasi tersebut tampaknya mulai berubah. Sejak kemenangan Trump, SEC telah menghentikan atau menunda lebih dari selusin kasus terhadap perusahaan kripto. DOJ juga membubarkan satuan tugas khusus kripto-nya, menunjukkan pendekatan yang lebih lunak.

Selain faktor regulasi, kemajuan teknologi terutama dompet digital (wallet) juga mempermudah adopsi tokenisasi, kata Felipe D’Onofrio, CTO Brickken.

“Secara paralel, tekanan makroekonomi juga mendorong institusi untuk mencari efisiensi dan likuiditas di pasar yang sebelumnya dikenal illiquid,” tambahnya.

Ethereum Masih Jadi Rumah Utama Tokenisasi

Ethereum tetap menjadi pusat utama tokenisasi RWA karena ekosistemnya yang matang, dukungan pengembang yang luas, dan infrastruktur yang kuat.

“Ethereum masih jadi pilihan utama untuk penerbitan RWA dalam skala besar karena keamanannya, komunitas developer yang besar, dan adopsi oleh institusi,” kata Kazmierczak.

Meski begitu, beberapa ekosistem yang secara khusus dibuat untuk RWA seperti Canton Network, Plume, dan Ondo Chain mulai menawarkan alternatif menarik dengan fitur-fitur yang fokus pada kepatuhan hukum.

01969b2b-a2b5-701c-b03d-a7dca265e859.webp

Menurut data dari RWA.xyz, nilai pasar untuk tokenisasi Treasury AS saat ini mencapai $6,5 miliar dengan Ethereum menyumbang lebih dari $4,9 miliar.

Herwig Koningson, CEO Security Token Market, mengatakan bahwa perusahaan seperti BlackRock sudah membuktikan bahwa tokenisasi bisa dilakukan dalam skala besar, bahkan dengan menggunakan beberapa blockchain sekaligus.

“Ini membuktikan bahwa keberhasilan tokenisasi bukan ditentukan oleh blockchain mana yang dipakai, tapi lebih pada apa yang dibutuhkan oleh perusahaan,” ujarnya.

“Karena itu kita akan lihat banyak bank dan perusahaan tradisional menggunakan blockchain permissioned atau sistem DLT privat.”

Tantangan Masih Ada, Tapi Potensinya Besar

Meski prospeknya cerah, tantangan tetap ada. Regulasi masih menjadi penghambat utama, khususnya bagi institusi yang mengutamakan kepatuhan dan privasi.

Secara teknis, interoperabilitas antar blockchain juga masih jadi kendala, menurut Piscini. Namun, pendekatan hybrid mulai populer karena mampu menggabungkan privasi dari sistem permissioned dengan opsi untuk terkoneksi ke blockchain publik di masa depan.

Melihat ke depan, Piscini memperkirakan bahwa lebih dari 10% aset keuangan global akan ditokenisasi sebelum dekade ini berakhir. Sementara D’Onofrio memprediksi antara 5% hingga 10% pada 2030.

Lebih optimis lagi, Kazmierczak memperkirakan sekitar 30% dari sistem keuangan global akan ditokenisasi sebelum tahun 2030.

Dari sisi angka, STM.co memperkirakan bahwa pasar global RWA bisa mencapai $30 hingga $50 triliun pada akhir dekade ini.

Mayoritas firma memperkirakan nilai pasar sektor RWA akan mencapai antara $4 triliun hingga $30 triliun pada 2030. Jika angka median sebesar $10 triliun tercapai, itu berarti pertumbuhan lebih dari 50 kali lipat dari nilai saat ini yang sekitar $185 miliar (termasuk pasar stablecoin), menurut laporan dari Tren Finance.

Nanovest News v4.8.0