Coty Hadapi Tantangan Q2 dengan Pendapatan di Bawah Ekspektasi
Laporan Q2 Coty menunjukkan pendapatan yang tidak memenuhi harapan Wall Street. Meskipun ada peningkatan dalam margin kotor dan arus kas bebas, perusahaan menghadapi tantangan besar di tengah persaingan ketat di industri kecantikan
M • Aug 21, 2024
e, salah satu raksasa di industri produk kecantikan, melaporkan hasil pendapatan kuartal kedua tahun 2024 yang tidak sesuai dengan harapan analis.
Perusahaan ini mencatat pendapatan sebesar $1,36 miliar, yang tetap datar dibandingkan tahun sebelumnya, namun sedikit di bawah estimasi Wall Street sebesar $1,38 miliar.
Laba per saham (EPS) non-GAAP Coty mengalami penurunan menjadi rugi sebesar $0,03 per saham, jauh dari ekspektasi analis yang memproyeksikan laba sebesar $0,04 per saham. Ini merupakan penurunan signifikan dibandingkan dengan laba $0,01 per saham pada kuartal yang sama tahun lalu.
Meskipun demikian, ada beberapa titik terang dalam laporan keuangan Coty. Margin kotor perusahaan naik menjadi 64,2%, meningkat dari 62,9% pada periode yang sama tahun lalu. Selain itu, arus kas bebas (Free Cash Flow) juga menunjukkan peningkatan signifikan, mencapai margin 8,6%, naik dari 2,8% pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Strategi dan Tantangan ke Depan
Dengan portofolio merek-merek ternama dalam kategori kosmetik, parfum, dan perawatan kulit, Coty tetap berada di garis depan industri kecantikan global. Namun, perusahaan menghadapi tantangan besar di tengah persaingan yang ketat dan perubahan selera konsumen yang semakin mengarah pada produk-produk yang lebih etis dan berbahan alami.
Meskipun pertumbuhan pendapatan Coty tercatat sebesar 9,7% secara tahunan selama tiga tahun terakhir, kuartal ini hanya mencatat pertumbuhan sebesar 0,9% dari tahun sebelumnya. Walau demikian, Wall Street masih optimis, memproyeksikan pertumbuhan penjualan sebesar 5,6% dalam 12 bulan ke depan, sebuah akselerasi dari kinerja kuartal ini.
Arus kas bebas Coty menunjukkan performa yang cukup solid, memberikan perusahaan fleksibilitas untuk reinvestasi atau pengembalian modal kepada pemegang saham.
Namun, penurunan margin selama dua tahun terakhir menunjukkan adanya tekanan, meski peningkatan margin pada kuartal ini memberikan secercah harapan.
Meskipun kinerja keuangan Coty tidak memenuhi harapan di beberapa area, beberapa analis tetap melihat peluang di balik tantangan ini, terutama dengan valuasi yang relatif rendah dan potensi pertumbuhan di masa depan.