Boeing Menang Kontrak F-47 Senilai $20 Miliar, Kalahkan Lockheed

Trump memberi Boeing kontrak F-47 senilai $20 miliar, mengalahkan Lockheed. Jet ini dirancang untuk perang modern dengan jangkauan lebih jauh dan teknologi stealth canggih.

article author image

MuhammadMar 24, 2025

article cover image

Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Boeing memenangkan kontrak untuk membangun F-47, jet tempur generasi keenam yang akan menggantikan F-22 Raptor. Program ini merupakan bagian dari Next Generation Air Dominance (NGAD) dan dirancang untuk menghadapi ancaman dari China dan Rusia.

Kontrak ini bernilai lebih dari $20 miliar, dan diperkirakan akan menghasilkan pesanan senilai ratusan miliar dolar selama beberapa dekade ke depan.

Pengumuman ini menjadi pukulan besar bagi Lockheed Martin, yang sebelumnya mendominasi pasar jet tempur dengan F-22 dan F-35. Setelah kalah dalam kompetisi ini, saham Lockheed turun hampir 7%, sementara saham Boeing naik 5%.

Boeing Bangkit di Tengah Krisis

Bagi Boeing, kemenangan ini menjadi momentum penting setelah menghadapi berbagai tantangan dalam bisnis penerbangan komersial dan pertahanan. Perusahaan ini mengalami kerugian $11,8 miliar pada 2024, terutama akibat masalah produksi pada 737 MAX, pembengkakan biaya pada program tanker KC-46, serta kontrak bermasalah untuk meningkatkan Air Force One.

Meskipun menghadapi banyak kendala, Boeing berhasil mengalahkan Lockheed berkat investasi besar dalam pengembangan teknologi tempur terbaru. "Kami memahami pentingnya menghadirkan jet tempur generasi keenam bagi Angkatan Udara AS," kata Steve Parker, pimpinan divisi pertahanan Boeing.

F-47: Jet Tempur Masa Depan

Meskipun desainnya masih dirahasiakan, F-47 diperkirakan memiliki jangkauan lebih jauh, stealth lebih canggih, serta lebih mudah dalam perawatan dibandingkan F-22. Selain itu, jet ini dirancang untuk bertempur bersama drone, mencerminkan perubahan strategi perang udara modern.

Jenderal David Allvin, Kepala Staf Angkatan Udara AS, menyebut bahwa F-47 akan lebih adaptif terhadap ancaman masa depan dan akan diproduksi dalam jumlah lebih banyak dibandingkan F-22.

Trump juga mengisyaratkan kemungkinan penjualan F-47 ke negara sekutu, yang menurutnya sudah mulai menunjukkan ketertarikan. Namun, harga dan spesifikasi lengkap pesawat ini masih dirahasiakan.

Kekalahan Lockheed dan Skeptisisme Elon Musk

Bagi Lockheed, kekalahan ini semakin memperburuk situasi setelah sebelumnya juga gagal memenangkan kontrak jet tempur generasi baru untuk Angkatan Laut AS. Selain itu, keterlambatan dalam peningkatan F-35 telah memicu kritik dari Pentagon.

Meskipun Lockheed berpeluang mengajukan protes atas keputusan ini, pengumuman langsung dari Trump dalam konferensi pers besar kemungkinan akan mengurangi potensi perselisihan publik terkait kontrak ini.

Di sisi lain, miliarder Elon Musk tetap skeptis terhadap efektivitas jet tempur berawak. Menurutnya, drone dengan biaya lebih murah bisa menjadi pilihan yang lebih efektif dalam pertempuran udara modern.

Senator Mark Kelly juga memperingatkan bahwa program sebesar ini memerlukan pengawasan ketat agar tidak mengalami keterlambatan atau pembengkakan biaya, seperti yang sering terjadi pada proyek pertahanan lainnya.

Nanovest News v3.23.2