DDoS Attack menjadi Penyebab Tertundanya Wawancara bersama Trump
Trump dijadwalkan mengadakan pertemuan pukul 08:00 waktu AS Timur. Elon mengklaim bahwa X terkena DDoS dan menunda hingga semuanya teratasi.
Ajeng • Aug 13, 2024
Elon Musk mengklaim bahwa X terkena serangan Distributed Denial of Service (DDoS) saat wawancara bersama Donald Trump akan dimulai.
“Tampaknya terdapat serangan DDoS secara masif di X, dan sedang berupaya untuk menghentikannya,” tulis Elon di X pada 12 Agustus. Serangan ini bertujuan untuk memenuhi jaringan atau layanan untuk mengganggu dan menghalangi pengguna untuk menggunakannya.
Hal ini menjadi masalah teknis yang mengganggu X Space Elon, dan Trump dijadwalkan mengadakan pertemuan pada pukul 08.00 waktu AS Timur. Karena beberapa pengguna X mengeluh tidak dapat bergabung.
Situs tersebut menunjukkan “tidak tersedia”, namun sekitar 120.000 orang berhasil bergabung. Dalam unggahan terpisah, Elon mengatakan bahwa X telah menguji sebelumnya pada hari itu dengan 8 juta pendengar secara bersamaan.
Elon berhasil memulai wawancara tidak lama setelah pukul 8:30 ET, yang sebelumnya dia katakan akan berlanjut meski dengan pendengar yang lebih sedikit, dengan audio yang tidak diedit untuk diunggah setelahnya.
“Seperti yang ditunjukkan dengan serangan ini, terdapat oposisi seperti yang telah dikatakan Donald Trump,” jelas Musk saat membuka sesi wawancara.
Selama wawancara dua jam, Trump membicarakan mengenai upaya pembunuhan akan dirinya, imigrasi ilegal, hubungan luar negeri, penyerangan terhadap Presiden Joe Biden, dan calon presiden yang akan bersaing yakni Kamala Harris.
Terlepas dari dorongan pro-kripto dan kecintaan Elon terhadap Dogecoin sejak lama, kripto tidak disebutkan sekalipun.
Pemain profesional Polymarket bertaruh sedikit lebih dari $1 juta secara keseluruhan untuk memberikan peluang masing-masing sebesar 56% kepada Trump, dan menyebutkan Kripto atau Bitcoin saat wawancara dimulai. Keduanya dengan cepat turun dan terus turun sepanjang wawancaranya untuk mencapai titik terendah sekitar 1% sebelum wawancara berakhir.
Sebelum wawancara, kepala pasar internal Uni Eropa Thierry Breton memperingatkan Musk dalam surat bahwa ia harus mematuhi undang-undang Uni Eropa, mengklaim wawancaranya dengan Trump membawa "risiko perluasan konten yang berpotensi berbahaya."
CEO X Linda Yaccarino mengklaim surat tersebut sebagai percobaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, untuk memperpanjang Undang-undang yang dimaksudkan untuk diterapkan di Eropa ke kegiatan politik di AS.
Dia mengklaim hal itu sebagai “membela warga Eropa”, dan menyatakan bahwa mereka “tidak mampu mendengarkan percakapan dan menarik kesimpulan sendiri.”