Apa Penyebab ETH Kesulitan Mendapatkan Momentum Meski Ada Perkembangan Positif?
Ether tetap di bawah $3.600 meski ada perkembangan positif karena kurangnya permintaan institusional, ketidakpastian regulasi, dan kondisi ekonomi makro yang memburuk.
Dwinala • Jul 1, 2024
Sejak 7 Juni, Ether berada di bawah tekanan signifikan, jatuh di bawah level support krusial $3.800. Meski ada serangkaian perkembangan positif dalam ekosistem Ethereum, harga Ether tetap stagnan, berkisar di bawah $3.600 pada 19 Juni tanpa perubahan mingguan yang signifikan. Momentum Bearish: Kurangnya Permintaan Institusional dan Ketidakpastian Regulasi Beberapa analis menunjukkan kurangnya permintaan institusional untuk mata uang kripto sebagai alasan utama momentum bearish Ether. Lainnya menyoroti ketidakpastian regulasi yang terus berlangsung dalam ekosistem Ethereum sebagai faktor signifikan. Noelle Acheson, penulis buletin 'Crypto is Macro Now', mengungkapkan keterkejutannya atas kurangnya momentum positif Ether setelah kemenangan regulasi Consensys. Dia berspekulasi bahwa isu-isu regulasi lain, terutama yang terkait dengan staking, mungkin mengurangi antusiasme investor. Kemenangan Regulasi Consensys: Berkah yang Beragam Pada 18 Juni, Consensys, pengembang utama dalam ekosistem Ethereum, mengumumkan bahwa Securities and Exchange Commission (SEC) AS telah menyelesaikan penyelidikannya tentang apakah Ethereum dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas dan memeriksa peran perusahaan dalam penjualan ETH. Penyelidikan ini dimulai ketika Consensys menerima pemberitahuan Wells pada April, memperingatkan bahwa dompet MetaMask-nya mungkin telah melanggar undang-undang sekuritas. Meski ada kejelasan regulasi ini, harga Ether gagal mendapatkan momentum. Kekhawatiran Ekonomi yang Lebih Luas Mempengaruhi Pasar Cryptocurrency Penurunan terbaru Ether bertepatan dengan penurunan pasar yang lebih luas, termasuk Bitcoin yang menghadapi penolakan di dekat $72.000 pada 7 Juni. Reaksi pasar ini dipicu oleh kekhawatiran atas kesehatan fiskal Amerika Serikat, tingginya suku bunga, dan indikator ekonomi yang memburuk seperti peningkatan upah dan peningkatan tingkat pengangguran. Pada Mei, pendapatan per jam rata-rata di AS naik 0,4% dibandingkan bulan sebelumnya, sementara tingkat pengangguran meningkat menjadi 4,0% dari 3,9% pada April. Meskipun potensi manfaat jangka panjang untuk mata uang kripto dari kondisi makroekonomi yang memburuk, tren historis menunjukkan bahwa investor cenderung menghindari aset berisiko ketika risiko resesi meningkat. Sentimen ini tercermin dalam hasil Treasury AS 2 tahun, yang turun dari 4,94% pada 30 Mei menjadi 4,71%, menunjukkan pergeseran ke arah investasi yang lebih aman. Prospek Jangka Panjang Ether dan Dinamika Pasar Dan McArdle, salah satu pendiri Case4Bitcoin, mencatat bahwa mata uang kripto, termasuk Ether, kemungkinan akan melanjutkan tren bullish jangka panjangnya selama lingkungan makroekonomi tetap stabil. Namun, dia memperingatkan bahwa setiap guncangan makro atau koreksi tajam di S&P 500 dapat berdampak negatif pada mata uang kripto dalam jangka pendek hingga menengah. Kurangnya minat saat ini pada Ether mungkin mencerminkan kekhawatiran investor yang meningkat tentang potensi resesi. Lanskap Regulasi Ethereum dan Tekanan Kompetitif Meski ada perkembangan regulasi positif baru-baru ini, termasuk konfirmasi dari Ketua SEC Gary Gensler tentang peluncuran exchange-traded funds (ETF) Ethereum spot di AS yang akan datang, Ethereum menghadapi tantangan signifikan. Biaya pemrosesan jaringan yang terus tinggi, yang telah melebihi $4 selama seminggu terakhir, tetap menjadi hambatan. Selain itu, meskipun ada pertumbuhan solusi scaling layer-2 seperti Optimism, Base, Arbitrum, dan ZKSync, beberapa volume aplikasi terdesentralisasi (DApp) telah beralih ke pesaing seperti Solana, BNB Chain, dan THORChain. Menurut DappRadar, sementara Ethereum tetap menjadi pemimpin dalam volume DApp selama 30 hari terakhir, ia menghadapi persaingan ketat. Pesaing seperti Solana, Aptos, Celo, dan Fantom telah melampaui pertumbuhan Ethereum secara signifikan. Selain itu, jumlah alamat aktif yang berinteraksi dengan DApps di jaringan Ethereum turun sebesar 40% dalam 30 hari, sementara Solana dan Aptos mengalami peningkatan masing-masing sebesar 58% dan 115%. Kekhawatiran tentang Masa Depan Ketidakmampuan Ether untuk melampaui $3.600, meskipun ada berita regulasi positif dan peluncuran ETF spot yang akan datang, menyoroti kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi kinerjanya di pasar. Kondisi makroekonomi yang memburuk dan tantangan regulasi potensial untuk penerbit token, penyedia dompet, dan bursa berkontribusi pada ketidakpastian investor, sebagaimana dicatat oleh Noelle Acheson. Selain itu, arus keluar bersih berurutan dari ETF Bitcoin spot baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran tentang apakah instrumen Ethereum akan menarik arus masuk yang signifikan saat peluncurannya mendekat. Investor khawatir bahwa Grayscale’s Ethereum Trust Fund (ETHE) mungkin menghadapi masalah serupa dengan yang dialami oleh GBTC, termasuk biaya tinggi dan potensi arus keluar setelah konversi menjadi ETF. Secara keseluruhan, meskipun prospek jangka panjang Ether tetap menjanjikan, kombinasi ketidakpastian regulasi, tekanan makroekonomi, dan tantangan kompetitif saat ini menghambat kinerjanya di pasar. Investor dan pengamat pasar perlu memantau faktor-faktor ini secara cermat untuk memahami jalur masa depan Ether dan perannya dalam ekosistem mata uang kripto yang lebih luas.