BioNexus Gene Lab Prioritaskan Ethereum dalam Strategi Keuangan
BioNexus Gene Lab mengadopsi Ethereum untuk strategi keuangannya karena utilitas luas, staking, dan dominasinya di DeFi, menjadikannya pilihan utama dibandingkan Bitcoin.

Muhammad • Mar 6, 2025

BioNexus Gene Lab, perusahaan yang berbasis di Malaysia, mengumumkan pada 5 Maret bahwa pihaknya telah menyetujui strategi keuangan perusahaan yang lebih memprioritaskan Ethereum (ETH) dibandingkan Bitcoin (BTC).
Keputusan ini diambil karena Ethereum baru-baru ini dimasukkan dalam US Crypto Strategic Reserve serta memiliki “utilitas yang lebih luas sebagai platform keuangan yang dapat diprogram.”
Dewan Direksi BioNexus melakukan analisis internal yang menyeluruh dan mengidentifikasi beberapa faktor utama yang mendukung integrasi Ethereum dalam keuangan perusahaan, termasuk adopsi institusional, potensi staking, serta dominasinya dalam infrastruktur keuangan di sektor DeFi.
Per 30 September 2024, perusahaan memiliki kapitalisasi pasar sebesar $6 juta, pendapatan $2,6 juta, dan laba bersih negatif $1,3 juta. BioNexus menargetkan menjadi perusahaan pertama yang terdaftar di Nasdaq dengan strategi keuangan yang hanya berfokus pada Ethereum, meskipun belum disebutkan jumlah investasinya.
CEO BioNexus, Sam Tan, mengatakan:
“Ethereum menawarkan likuiditas tinggi, utilitas luas, dan stabilitas dibandingkan aset digital lainnya, menempatkan BGLC sebagai pemimpin dalam keuangan perusahaan yang terintegrasi dengan blockchain. Regulasi pro-blockchain di Wyoming semakin memperkuat keputusan ini, karena menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bisnis berbasis blockchain.”
BioNexus juga menyoroti lingkungan regulasi yang ramah terhadap blockchain di Wyoming, terutama melalui “Wyoming Stable Token Act.”
Undang-undang yang disahkan pada Maret 2023 ini memungkinkan Wyoming Stable Token Commission untuk menerbitkan Wyoming Stable Token (WYST), yang dapat ditukar dengan dolar AS.
Staking dan Infrastruktur Stablecoin
Dalam whitepaper berjudul “ETH Strategy”, BioNexus membandingkan Ethereum dengan Bitcoin, di mana Ethereum tidak hanya berfungsi sebagai penyimpan nilai tetapi juga menawarkan mekanisme staking dengan imbal hasil tahunan 3% hingga 5%, menjadikannya pilihan menarik untuk manajemen keuangan perusahaan.
Dokumen ini menyoroti fitur staking sebagai alasan utama BioNexus lebih memilih ETH untuk strategi keuangannya, sekaligus menegaskan peran Ethereum dalam ekosistem keuangan global.
Ethereum juga berperan sebagai lapisan penyelesaian transaksi untuk Tether USD (USDT), USD Coin (USDC), dan stablecoin lainnya, dengan nilai transaksi mencapai triliunan dolar setiap tahunnya.
Laporan tersebut menambahkan bahwa infrastruktur ini memungkinkan pembayaran lintas batas yang lebih efisien dan hemat biaya, menjadikan Ethereum sebagai elemen sentral dalam ekonomi digital.
Infrastruktur Keuangan untuk Institusi
Beberapa faktor lain yang membedakan Ethereum adalah perannya dalam solusi blockchain untuk perusahaan, penyelesaian transaksi keuangan, serta fungsionalitas smart contract, sedangkan Bitcoin lebih banyak digunakan sebagai aset cadangan perusahaan.
Whitepaper BioNexus menyoroti berbagai solusi keuangan berbasis Ethereum, seperti tokenisasi aset keuangan, pembayaran terdesentralisasi, serta kepatuhan terhadap regulasi yang lebih baik, yang memperkuat perannya dalam keuangan institusional.
Karena alasan ini, bank, perusahaan investasi, dan perusahaan publik semakin mengadopsi Ethereum, yang menunjukkan penerimaan lebih luas di dunia keuangan. BioNexus juga memperkirakan percepatan dalam adopsi exchange-traded funds (ETF) berbasis Ethereum oleh korporasi.
Selain itu, whitepaper ini mencatat bahwa integrasi ETH sejalan dengan evolusi keuangan perusahaan, di mana teknologi blockchain digunakan untuk meningkatkan efisiensi keuangan dan pengelolaan likuiditas.
BioNexus juga optimis terhadap pembaruan Ethereum di masa depan, terutama pembaruan Pectra yang dijadwalkan rilis pada April mendatang. Pectra akan meningkatkan kemampuan dompet, operasi validator, kinerja jaringan, penerapan smart contract, serta abstraksi akun.