Ethereum Dibayangi Skeptisisme Trader: Potensi Kenaikan Terbatas?

Data opsi terbaru menunjukkan para trader mulai meragukan potensi kenaikan Ethereum di atas $2.600. Sementara itu, Bitcoin menunjukkan potensi pergerakan besar menuju $75,000.

article author image

MohammadOct 16, 2024

article cover image

Di tengah tren positif yang terus mendorong Bitcoin melesat ke level $67.000, Ethereum (ETH) justru menghadapi sentimen yang berbeda. Menurut laporan terbaru dari protokol opsi DeFi, Derive, para trader semakin skeptis terhadap potensi kenaikan harga Ethereum di atas $2.600 dalam waktu dekat.

Data menunjukkan bahwa lebih banyak trader yang menjual call option ETH daripada membelinya, yang menandakan kepercayaan bahwa harga ETH akan tetap stagnan atau bahkan turun.

Nick Forster, pendiri Derive, menjelaskan dalam laporannya pada 13 Oktober bahwa jumlah call option yang dijual di Ethereum hampir 2,5 kali lipat lebih banyak dibandingkan yang dibeli. Ini mengindikasikan bahwa banyak trader melihat potensi kenaikan ETH sebagai sesuatu yang terbatas untuk saat ini.

Kenaikan ETH Masih Terkendala

Berdasarkan data yang dikutip dari Derive, persentase call option yang dijual di Ether pada akhir September mencapai 34,5%. Sebaliknya, hanya 15,5% call option yang dibeli, mengindikasikan ekspektasi pasar yang terbatas terhadap kenaikan harga ETH.

Screenshot 2024-10-16 104025.png

Source: Derive, Amberdata

Call option adalah kontrak yang memberi hak kepada pembeli untuk membeli aset di harga tertentu pada masa depan. Ketika lebih banyak call option dijual daripada dibeli, ini menandakan bahwa para trader berharap harga akan stagnan atau bahkan menurun.

Forster menambahkan bahwa tren ini juga terlihat dari open interest (OI) Bitcoin, dengan banyak trader yang mengambil posisi pada harga $75,000 dan $100,000 untuk Bitcoin, menandakan bahwa mereka lebih optimis terhadap potensi kenaikan besar pada BTC dibandingkan ETH.

“Perbedaan ini akan menjadi hal penting untuk diamati mendekati pemilihan presiden Amerika Serikat pada 5 November,” ujar Forster.

Menurutnya, potensi divergensi antara performa Bitcoin dan Ethereum akan semakin jelas dalam beberapa pekan mendatang, dengan trader lebih fokus pada Bitcoin untuk pergerakan besar berikutnya.

Kepercayaan Jangka Panjang Terhadap Ethereum Masih Kuat

Meski sentimen jangka pendek menunjukkan keraguan terhadap kenaikan harga ETH, ada tanda-tanda bahwa para pemegang Ethereum tetap memiliki kepercayaan jangka panjang terhadap aset ini.

Pada 8 Oktober, Cointelegraph melaporkan bahwa hampir sepertiga dari seluruh Ether telah di-staking, dengan angka mencapai 28,9%. Staking ini menunjukkan bahwa banyak pemegang Ether memilih untuk mengunci aset mereka demi mendapatkan imbalan jangka panjang, ketimbang menjualnya dalam waktu dekat.

Data dari penyedia on-chain, IntoTheBlock, mendukung narasi ini, mengindikasikan bahwa banyak trader percaya pada fundamental jangka panjang Ethereum, terutama setelah transisi sukses ke Proof of Stake pasca-Merge.

Di tengah kebangkitan pasar kripto yang terus dipimpin oleh Bitcoin, para trader tampaknya masih ragu untuk menganggap Ethereum sebagai aset yang siap mengalami kenaikan besar dalam waktu dekat.

Meski Bitcoin menghadapi potensi pergerakan besar, data menunjukkan bahwa Ethereum masih terjebak di zona resistensi $2.600, dengan para trader lebih memilih untuk menjual call option ketimbang berspekulasi mengenai kenaikan.

Namun, bagi mereka yang percaya pada potensi jangka panjang Ethereum, pertumbuhan ekosistem staking dan meningkatnya jumlah Ether yang terkunci menunjukkan bahwa ada kepercayaan yang kuat pada aset ini, meski dalam jangka pendek harganya mungkin akan tetap berada dalam kisaran terbatas.

Nanovest News v3.18.0