Ethereum Sentuh Titik Terendah dalam 3 Tahun terhadap Bitcoin, Tapi Apa yang Membuatnya Tetap "Keras"?

ETH/BTC menyentuh titik terendah dalam lebih dari 3 tahun, namun Ethereum tetap menjadi infrastruktur digital yang tangguh. Simak analisis lengkap tentang kekuatan dan tantangan Ethereum di sini.

article author image

KikiFeb 4, 2025

article cover image

Ethereum (ETH) tengah menghadapi tantangan besar di pasar kripto, dengan nilainya terhadap Bitcoin (BTC) mencapai titik terendah dalam 1.285 hari. Namun, di tengah tekanan harga ini, Josh Stark, kontributor di Ethereum Foundation, justru menyoroti salah satu kekuatan utama Ethereum: "hardness" atau ketangguhan sistemnya dalam menyediakan stabilitas, prediktabilitas, dan imutabilitas bagi ekosistem digital.

Apakah ketangguhan ini cukup untuk menjaga relevansi Ethereum di tengah dominasi Bitcoin? Atau justru ETH berada di titik kritis yang bisa mengubah peranannya dalam dunia kripto?

ETHEREUM: "HARDNESS" SEBAGAI NILAI FUNDAMENTAL

Menurut Stark, konsep "hardness" yang dimiliki Ethereum berakar pada kemampuannya dalam menjamin eksekusi kode yang tidak bisa diubah, menjadikannya fondasi yang lebih stabil dibandingkan banyak blockchain lain. Dalam ekosistem digital yang terus berkembang, Ethereum menawarkan infrastruktur yang dapat diandalkan tanpa bergantung pada regulasi pemerintah atau institusi tradisional.

"Kita bisa memberikan kode ke Ethereum dan mendapatkan jaminan kuat bahwa itu akan berjalan kapan pun kita memanggilnya," kata Stark.

Ketangguhan ini, menurutnya, menempatkan Ethereum di level yang berbeda dari sistem keuangan tradisional, di mana kontrak dan kepemilikan sering kali rentan terhadap perubahan kebijakan, regulasi, atau bahkan keputusan sepihak perusahaan.

Ethereum tidak bisa dihentikan oleh peraturan pemerintah atau perubahan kebijakan korporasi. Ketika faktor-faktor tersebut berpengaruh besar dalam sistem keuangan tradisional, Ethereum tetap beroperasi seperti biasa, memberikan alternatif yang lebih terbuka dan desentralistik.

ETHEREUM VS BITCOIN: APA YANG TERJADI?

Meskipun fundamental Ethereum tetap kuat, realitas pasar menunjukkan sebaliknya. Nilai ETH terhadap BTC kini berada di titik terendah sejak lebih dari tiga tahun terakhir, memunculkan kekhawatiran di kalangan investor. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pelemahan ini antara lain:

  • Dominasi Bitcoin yang Meningkat: Dengan momentum bullish BTC, terutama menjelang potensi persetujuan ETF Bitcoin spot dan halving pada 2024, Bitcoin semakin mendominasi pasar.

  • Kurangnya Katalis Positif untuk Ethereum: Tidak ada perkembangan besar yang mampu mengangkat harga ETH, sementara adopsi layer-2 masih dalam tahap pengembangan.

  • Regulasi dan Ketidakpastian Makroekonomi: Sektor kripto secara keseluruhan masih berada di bawah tekanan regulasi yang ketat, mempengaruhi permintaan terhadap aset digital termasuk Ethereum.

Namun, Stark dan komunitas Ethereum tampaknya tidak khawatir dengan tren ini. Bagi mereka, Ethereum bukan hanya tentang harga, tetapi tentang fungsionalitas dan ketangguhan jaringan dalam jangka panjang.

MENCIPTAKAN PASAR BARU: ETHEREUM SEBAGAI OPSI "HARDNESS"

Menariknya, Stark tidak melihat Ethereum sebagai pesaing yang ingin menggantikan institusi tradisional. Sebaliknya, ia membayangkan "market for hardness", di mana individu dan bisnis dapat memilih antara sistem desentralisasi Ethereum dan institusi tradisional berdasarkan kebutuhan mereka.

Ethereum menawarkan kontrak yang tidak bisa diubah, penyimpanan data yang aman, dan akses global tanpa batas geografis. Sebagai tambahan, pengembangan layer-2 di jaringan Ethereum semakin memperluas kapabilitasnya, membuatnya lebih cepat dan lebih murah digunakan untuk berbagai aplikasi.

Dalam skenario ini, Ethereum menjadi lebih dari sekadar aset investasi—ia menjadi fondasi untuk ekonomi digital baru.

BISAKAH ETHEREUM BANGKIT LAGI?

Turunnya nilai Ethereum terhadap Bitcoin memang menimbulkan tanda tanya besar tentang daya saingnya di pasar. Namun, Stark dan komunitas Ethereum percaya bahwa nilai fundamental lebih penting daripada volatilitas jangka pendek.

Jika Ethereum berhasil mempertahankan statusnya sebagai blockchain paling tangguh, aman, dan dapat diandalkan untuk aplikasi desentralisasi, maka penurunan harga saat ini bisa jadi hanya sementara.

Namun, apakah pasar setuju dengan narasi ini? Ataukah Ethereum perlu katalis baru untuk kembali bersinar? Jawabannya mungkin akan terungkap dalam beberapa bulan mendatang.

Nanovest News v3.23.0