Lonjakan Akumulasi Ethereum Pecahkan Rekor, Tapi Risiko Bearish Mengintai
Meski akumulasi Ethereum mencapai rekor tertinggi sejak 2018, tekanan resistensi di $1.895 dan sinyal fraktal bearish membuat investor harus waspada. Apa artinya untuk harga ETH ke depan?

Kiki • Apr 28, 2025

Di tengah ketidakpastian pasar kripto, Ethereum (ETH) baru saja mencetak rekor baru: dalam satu hari, sebanyak 449.000 ETH senilai rata-rata $1.750 per koin mengalir masuk ke alamat akumulasi. Ini merupakan aliran masuk harian terbesar dalam sejarah Ethereum, menurut data terbaru.
Namun, di balik angka fantastis ini, tersembunyi narasi yang lebih kompleks. Para pemegang baru ini sebenarnya tengah berada dalam posisi merugi.
Akumulasi Besar, Tapi Harga Masih di Bawah Realisasi
Alamat akumulasi Ethereum kini memiliki harga realisasi rata-rata sebesar $1.981, yang berarti mereka membeli lebih mahal dibanding harga pasar saat ini. Ini merupakan perubahan penting: sejak 2018, harga realisasi akumulasi selalu berada di bawah harga pasar tanda kuat dominasi untung.
Baru kali ini situasinya berbalik, menandakan perubahan psikologis di kalangan investor.
Meski begitu, akumulasi besar tetap menjadi sinyal optimisme jangka panjang. "Investor besar sepertinya percaya pada potensi Ethereum, meski volatilitas jangka pendek masih tinggi," kata analis MNCapital, Michael van de Poppe.
Aktivitas On-Chain Menguat, Tapi DeFi Masih Lesu
Bukan hanya akumulasi yang naik. Aktivitas on-chain Ethereum juga meningkat: jumlah alamat aktif melonjak 10% dalam tiga hari, dari 306.211 menjadi 336.366. Ini menunjukkan minat terhadap jaringan Ethereum tetap kuat, terlepas dari gejolak harga.
Namun, sisi lain dari ekosistem Ethereum, yakni sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi), belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Data dari DefiLlama mencatat volume transaksi di decentralized exchange (DEX) tetap datar, rata-rata 1,3 juta transaksi per minggu jauh dari kejayaan 2021-2022.
Ini mengindikasikan bahwa meskipun jaringan sibuk, adopsi keuangan terdesentralisasi masih berjalan lambat.
Tantangan Besar Tembus $1.895 atau Terperosok Lagi?
Di depan mata, Ethereum menghadapi resistensi krusial di level $1.895,50. Sebanyak 1,64 juta ETH dibeli saat harga November 2024 terkonsentrasi di titik ini. Banyak investor yang mungkin tergoda untuk "break even" alias jual saat balik modal, menciptakan tekanan jual berat.
Secara teknikal, resistance ini semakin kuat karena bertepatan dengan 50-day Exponential Moving Average (EMA), indikator penting pembalikan tren. Jika Ethereum gagal menembus EMA ini, skenario bearish bisa semakin dalam.
Trader anonim "Rektproof" memperingatkan adanya fraktal bearish yang mulai terbentuk pola teknikal berulang yang di masa lalu membawa ETH jatuh ke bawah. Jika skenario ini berulang, Ethereum berisiko kembali terjun ke bawah $1.400.
"Tanpa penutupan harian di atas $2.142, Ethereum tetap dalam pola lower highs dan lower lows," kata Rektproof, mempertegas pandangan bearish.
Gambaran Besar Optimisme Ada, Tapi Risiko Lebih Besar
Walaupun lonjakan akumulasi mengindikasikan optimisme di antara investor besar, tren teknikal dan faktor makro tetap menantang. Federal Reserve AS yang masih mempertahankan sikap hawkish terhadap suku bunga, ketidakpastian geopolitik, serta dominasi Bitcoin di pasar kripto, semua menambah tekanan terhadap altcoin besar seperti Ethereum.
Namun, dalam dunia kripto, volatilitas adalah bagian dari permainan. Seperti kata pepatah lama:
"Waktu terbaik untuk membeli adalah saat ada darah di jalanan."
Pertanyaannya, beranikah investor bertahan lebih lama kali ini?
Ethereum mungkin tengah berada di persimpangan jalan: antara reli kuat jika resistensi tembus, atau koreksi lebih dalam jika momentum gagal bertahan. Satu hal pasti, akumulasi raksasa ini membuktikan bahwa taruhan besar masih ditempatkan di masa depan Ethereum.