FTX dan debitur afiliasinya mengumumkan pada 16 Desember bahwa rencana reorganisasi mereka akan berlaku pada 3 Januari 2025, dan distribusi akan dimulai dalam waktu 60 hari.

FTX telah bermitra dengan BitGo dan Kraken untuk mengelola proses distribusi bagi kreditur ritel dan institusional. Menurut portal klaim, penyedia layanan ini akan memastikan distribusi dilaksanakan secara efisien dan aman di seluruh yurisdiksi yang didukung sekaligus memungkinkan distribusi melalui stablecoin.

Distribusi awal hanya akan berlaku bagi kreditur dalam "Convenience Classes" rencana tersebut, dan FTX akan mengumumkan tanggal pembayaran terpisah untuk kelas lainnya.

Selain itu, perusahaan mencatat bahwa mereka akan mengumumkan penyedia layanan distribusi tambahan di portal pelanggan dan saluran komunikasi resminya.

Ray juga menekankan pentingnya memenuhi persyaratan kelayakan untuk menerima pembayaran dengan segera, mendesak kreditor untuk menyelesaikan langkah-langkah yang diperlukan melalui Portal Pelanggan Debitur FTX.

Kelayakan FTX

Kreditor yang memenuhi syarat untuk Distribusi Awal harus menyelesaikan beberapa langkah utama sebelum tanggal efektif, seperti menyelesaikan validasi kenali pelanggan Anda, mengirimkan formulir pajak, dan bergabung dengan mitra distribusi.

Distribusi untuk klaim yang ditransfer hanya akan dilakukan kepada pemegang yang klaimnya didaftarkan sebelum 3 Januari 2025, dan memenuhi periode pemberitahuan 21 hari tanpa keberatan.

FTX memperingatkan pengguna untuk menghindari penipuan phishing dan mengingatkan kreditor bahwa komunikasi resmi hanya akan datang melalui saluran yang terverifikasi. Perusahaan menekankan bahwa mereka tidak akan pernah meminta pengguna untuk menghubungkan dompet atau memberikan detail keuangan sensitif di luar portal pelanggan resmi.

Hakim Kepailitan AS John Dorsey menyetujui rencana pemulihan senilai $16,5 miliar selama sidang di Wilmington, Delaware, pada 7 Oktober. Nilai totalnya dapat turun menjadi $14,7 miliar setelah dikonversi menjadi uang tunai.

FTX kolaps pada November 2022 setelah pendirinya, Sam Bankman-Fried, dan eksekutif lainnya salah mengelola dana nasabah dan menggunakannya untuk usaha lain.

Pihak berwenang memperkirakan kolapsnya FTX menyebabkan sekitar 9 juta nasabah dan investor menghadapi kerugian finansial yang besar.