Carolina Utara Batalkan Veto Gubernur, Tolak Implementasi CBDC

Carolina Utara membatalkan veto Gubernur terhadap RUU yang mencegah penerapan CBDC, menolak pembayaran digital dari Federal Reserve dan melindungi privasi warganya.

article author image

MuhammadSep 11, 2024

article cover image

Para pembuat undang-undang Carolina Utara telah membatalkan veto Gubernur Roy Cooper terhadap RUU yang akan mencegah negara bagian tersebut menerapkan mata uang digital bank sentral (CBDC).

Pada 9 September, Senat yang dikendalikan oleh Partai Republik menyetujui House Bill 690 dengan suara 27–17, melebihi ambang batas 60% yang diperlukan untuk membatalkan penolakan gubernur. Ini secara efektif mencegah Carolina Utara menerima pembayaran dalam bentuk CBDC dan berpartisipasi dalam uji coba CBDC yang dilakukan oleh Federal Reserve.

Gubernur Cooper awalnya memveto RUU tersebut pada bulan Juli, dengan alasan bahwa RUU itu kurang jelas dan merupakan langkah reaktif. Ia menekankan bahwa RUU tersebut tidak menangani ancaman langsung dan mendesak para pembuat undang-undang untuk fokus pada masalah anggaran yang berkaitan dengan keamanan siber.

Kritik dan Dukungan Terhadap Veto

Namun, Dan Spuller, kepala urusan industri di Blockchain Association, mengkritik veto tersebut, menyebutnya sebagai kesempatan yang terlewatkan untuk mengambil sikap tegas terhadap CBDC. Ia menambahkan:

"Untungnya, [para pembuat undang-undang Carolina Utara] telah menunjukkan kepemimpinan sejati dengan memastikan bahwa kebijakan DigitalAssets tetap berada di tangan rakyat Amerika, memastikan bahwa setiap pengembangan mata uang digital menjunjung tinggi nilai-nilai kita terkait privasi, kedaulatan individu, dan daya saing pasar bebas."

Pandangan Global dan Nasional Terhadap CBDC

CBDC adalah versi digital dari mata uang yang dikeluarkan oleh pemerintah yang dibangun di atas teknologi blockchain untuk memfasilitasi transaksi mata uang fiat.

Pelacak CBDC dari Atlantic Council menunjukkan bahwa mata uang ini semakin populer di seluruh dunia, dengan negara-negara yang mewakili 98% PDB global sedang menjajaki implementasinya.

Secara khusus, organisasi keuangan seperti Dana Moneter Internasional (IMF) berpendapat bahwa aset ini dapat meningkatkan inklusi ekonomi dan menurunkan biaya layanan keuangan. Namun, IMF juga memperingatkan bahwa mata uang ini bisa mempengaruhi stabilitas keuangan negara penerbitnya.

Meskipun populer secara global, CBDC adalah isu yang memecah belah di AS. Partai Demokrat, seperti Senator Elizabeth Warren, mendukung penggunaannya, sementara Partai Republik, seperti mantan Presiden Donald Trump, menentangnya.

Sementara itu, Federal Reserve masih belum memutuskan apakah akan meluncurkan CBDC. Regulator tersebut mencatat bahwa keputusan seperti itu akan membutuhkan otorisasi hukum.

Nanovest News v3.18.0