Nike Digugat $5 Juta Atas Penutupan Platform NFT RTFKT, Tuduhan Rug Pull Mengemuka
Nike menghadapi gugatan class action senilai $5 juta karena menutup platform NFT RTFKT. Simak analisa tentang tuduhan rug pull, dampaknya terhadap investor, dan implikasi hukum untuk pasar NFT.

Kiki • Apr 28, 2025

Raksasa pakaian olahraga Nike kini menghadapi badai hukum baru setelah sekelompok pengguna menggugat perusahaan tersebut senilai $5 juta. Mereka menuduh Nike melakukan "rug pull" istilah dalam dunia kripto untuk menggambarkan penarikan dana secara tiba-tiba setelah menutup platform NFT RTFKT miliknya pada Januari lalu.
Gugatan class action ini diajukan di Pengadilan Federal Brooklyn pada 25 April, dipimpin oleh Jagdeep Cheema dan sejumlah pemegang NFT RTFKT lainnya. Mereka mengklaim telah mengalami kerugian signifikan akibat penutupan platform yang sebelumnya dijanjikan memiliki potensi pertumbuhan dan manfaat jangka panjang.
Tuduhan Berat Promosi Berlebihan dan Pelanggaran Hukum Sekuritas
Dalam dokumen pengadilan, para penggugat menyatakan bahwa Nike menjual NFT yang seharusnya dikategorikan sebagai sekuritas tidak terdaftar, karena nilai aset tersebut bergantung pada keberhasilan Nike dalam memasarkan dan membesarkan platform tersebut.
"Nike menggunakan kekuatan merek ikoniknya untuk menghipnotis konsumen, mempromosikan NFT tanpa pendaftaran yang seharusnya diwajibkan," bunyi kutipan dari gugatan tersebut.
Menurut para penggugat, investor membeli NFT berbasis ekspektasi bahwa nilainya akan melonjak seiring dengan bertambahnya popularitas proyek, sebuah karakteristik yang memenuhi kriteria "investment contract" di bawah hukum sekuritas AS mirip dengan uji Howey yang biasa digunakan SEC.
Gugatan tersebut menambahkan bahwa pengadilan tidak perlu langsung menetapkan status hukum NFT sebagai sekuritas untuk dapat memproses tuduhan pelanggaran perlindungan konsumen dan hukum persaingan tidak sehat di berbagai negara bagian.
Harga NFT RTFKT Anjlok Drastis Dari Ribuan Dolar ke Belasan Dolar
RTFKT yang diakuisisi Nike pada 2021 awalnya dikenal dengan kreasi sneaker virtual berteknologi blockchain. NFT dari koleksi "CryptoKick" milik Nike sempat diperdagangkan seharga 3,5 Ether (sekitar $8.000) pada masa peluncurannya di April 2022.
Namun, pasca penutupan platform RTFKT dan merosotnya pasar NFT global, harga NFT tersebut kini hanya diperdagangkan di kisaran 0,009 Ether (sekitar $16), berdasarkan data dari OpenSea per 21 April 2025.
Penutupan RTFKT juga menghilangkan akses pengguna terhadap "challenges" dan "quests" yang semula dijanjikan sebagai fitur utama untuk meningkatkan nilai NFT mereka salah satu alasan utama banyak orang membelinya.
Korelasi Dengan Runtuhnya Pasar NFT Global
Peristiwa ini terjadi di tengah penurunan tajam nilai pasar NFT secara keseluruhan. Laporan menunjukkan bahwa total penjualan NFT selama kuartal pertama 2025 anjlok 63% dibandingkan tahun sebelumnya, hanya mencapai $1,5 miliar, turun dari $4,1 miliar pada periode yang sama tahun 2024.
Turunnya minat terhadap NFT mendorong banyak proyek besar untuk meninjau ulang model bisnis mereka, dan dalam kasus Nike, keputusan untuk menutup RTFKT mungkin dipicu oleh tekanan pasar tersebut meski di sisi lain membuka ruang bagi gugatan hukum yang sekarang mengancam reputasi mereka.
Sampai berita ini ditulis, Nike belum memberikan komentar resmi atas gugatan tersebut.
Apa Dampaknya Bagi Dunia NFT Korporasi?
Gugatan ini menjadi ujian penting, bukan hanya untuk Nike, tetapi juga untuk definisi hukum NFT di Amerika Serikat. Jika pengadilan memutuskan bahwa NFT yang dijual berbasis janji pertumbuhan nilai dari pihak promotor adalah sekuritas, maka implikasinya akan merambat ke banyak perusahaan besar lain yang kini bermain di ranah Web3.
Sementara itu, gugatan terhadap Nike memperkuat narasi bahwa adopsi NFT oleh korporasi besar belum imun dari tuntutan regulasi dan ekspektasi perlindungan konsumen yang ketat.
Investor dan pengamat kini menunggu:
Apakah kasus ini akan menjadi preseden hukum baru dalam pengaturan NFT di Amerika Serikat?