Penjualan NIO Melesat, Dukung Pertumbuhan EV Global di 2025

Dengan 42 ribu unit terkirim di Q1 2025, NIO tunjukkan performa solid. Teknologi swap baterai dan ekspansi mass market jadi andalan di tengah ketidakpastian market.

article author image

AjengMay 13, 2025

article cover image

NIO Inc. (NYSE:NIO), produsen kendaraan listrik (EV) premium asal China, mencatat pertumbuhan signifikan di tengah tekanan tarif impor global dan meningkatnya persaingan di sektor otomotif ramah lingkungan.

Dalam laporan terbarunya, NIO mengungkapkan pengiriman 42.094 kendaraan sepanjang kuartal pertama 2025 — naik 40,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada 2024, total pengiriman NIO mencapai 221.970 unit, tumbuh 38,7% dari tahun sebelumnya.

Kinerja tersebut turut mendorong pendapatan segmen otomotif perusahaan menjadi sekitar USD 7.98 miliar pada 2024, meningkat 18,2% secara tahunan. Margin laba kotor pun membaik dari 5,5% menjadi 9,9%.

NIO terus memperkuat posisi sebagai pemain utama di market EV premium global dengan kisaran harga kendaraan antara CNY 207.000 hingga CNY 598.000, disertai teknologi unggulan seperti fitur autonomous driving dan sistem penukaran baterai.

Perusahaan juga memperkenalkan merek baru yang menyasar segmen market massal, memperluas jangkauan tanpa mengorbankan identitas premiumnya.

Hingga akhir 2024, NIO telah memproduksi lebih dari 25.000 power charger dan mengoperasikan 3.245 stasiun penukaran baterai secara global. Selama libur Tahun Baru, tercatat rekor 137.000 pergantian baterai dalam sehari.

Namun, perusahaan tetap harus menghadapi ketidakpastian geopolitik. Kebijakan tarif 25% yang diterapkan oleh Pemerintahan Trump terhadap kendaraan impor dan komponen otomotif menjadi perhatian utama industri.

Meski begitu, sektor EV AS tetap tumbuh 11,4% pada Q1 2025, menurut laporan Cox Automotive, mencerminkan permintaan konsumen yang masih kuat terhadap kendaraan listrik.

Secara global, riset Rho Motion memprediksi penjualan EV dan plug-in hybrid akan menembus 20 juta unit pada 2025 — naik 17% dari tahun sebelumnya — dengan China memimpin market lewat proyeksi penjualan 11 juta unit.

NIO saat ini menempati peringkat ke-5 dalam daftar saham EV dengan pertumbuhan tinggi versi beberapa Analis, berkat pertumbuhan rata-rata pendapatan lima tahun sebesar 53,06%.

Meski prospeknya cerah, Analis tetap menilai bahwa saham berbasis kecerdasan buatan (AI) menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dalam jangka pendek.

Namun, bagi investor jangka panjang yang mencari eksposur terhadap market EV China yang dinamis, NIO masih menjadi salah satu opsi unggulan.

Nanovest News v4.8.0