Lonjakan Penjualan Kuartal Kedua Angkat Saham Nordstrom

Nordstrom Inc., salah satu pemain utama dalam industri ritel, baru saja mencatatkan hasil memuaskan pada kuartal kedua 2024. Dalam laporan keuangannya yang dirilis Selasa lalu, perusahaan berbasis di Seattle ini mencatatkan kenaikan penjualan yang mendorong harga sahamnya naik 6,5% dalam perdagangan setelah jam kerja.

Tak hanya itu, Nordstrom juga mengumumkan peningkatan proyeksi penjualannya untuk tahun ini, menunjukkan optimisme terhadap prospek bisnisnya di tengah tantangan ekonomi global.

Penjualan Naik, Laba Sedikit Tertekan

Meskipun laba bersih Nordstrom sedikit menurun akibat beban penurunan nilai aset, penjualan bersihnya justru meningkat 3,4% menjadi $3,89 miliar, sementara penjualan sebanding (comparable sales) naik 1,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Capaian ini lebih baik dibandingkan pesaingnya seperti Macy’s dan Dillard’s yang mencatatkan penurunan penjualan pada kuartal yang sama, akibat konsumen yang menahan pengeluaran di tengah tekanan inflasi.

Berdasarkan hasil kuartal kedua ini, Nordstrom menaikkan proyeksi penjualan sebanding untuk tahun fiskal 2024 menjadi antara 0% hingga 2% lebih tinggi dari tahun sebelumnya, dibandingkan proyeksi sebelumnya yang berkisar antara -1% hingga +2%.

Kenaikan ini menjadi sinyal positif bagi pasar, yang merespons dengan mengangkat harga saham Nordstrom menjadi $22,52 per lembar.

Kategori Produk dan Strategi yang Mendorong Pertumbuhan

Nordstrom melaporkan bahwa kategori produk yang berkinerja terbaik meliputi pakaian aktif, busana wanita, produk kecantikan, dan pakaian anak-anak, baik di bawah bendera Nordstrom maupun Nordstrom Rack.

Kesuksesan ini tidak terlepas dari beberapa inisiatif strategis, termasuk peningkatan alur distribusi barang, penjualan harga penuh yang lebih tinggi, dan penerapan teknologi identifikasi frekuensi radio (RFID) yang mempercepat pengumpulan data inventaris.

Selain itu, Nordstrom juga mendapat manfaat dari penyegaran merek pribadi (private brands) yang diluncurkan awal tahun ini, serta momentum positif di Nordstrom Rack yang akan membuka 23 toko baru tahun ini.

"Hasil kuartal kedua kami solid, dan kami didorong oleh kekuatan penjualan di kedua bendera serta kemajuan yang kami capai dalam memperluas margin kotor dan meningkatkan profitabilitas," kata Erik Nordstrom, CEO Nordstrom Inc.

Keputusan Strategis dan Efisiensi Rantai Pasokan

Salah satu keputusan strategis penting yang diambil Nordstrom pada kuartal kedua adalah menghentikan pembangunan pusat omnichannel baru di wilayah Barat Laut Pasifik. Erik Nordstrom menjelaskan bahwa jaringan logistik perusahaan telah pulih dari tantangan rantai pasokan yang dimulai selama pandemi, dan bahwa perusahaan kini dapat melayani pelanggan di Pantai Barat lebih efisien melalui jaringan yang ada. Keputusan ini menghasilkan beban penurunan nilai aset, yang memengaruhi laba bersih kuartal kedua sebesar $122 juta, atau 72 sen per saham.

Namun, laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) yang disesuaikan mencapai $244 juta, mengalahkan EBIT tahun lalu sebesar $192 juta. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada beban yang mempengaruhi laba, strategi efisiensi dan fokus pada peningkatan rantai pasokan berhasil menjaga profitabilitas perusahaan.

Kinerja Penjualan Digital dan Kekuatan Merek

Penjualan digital Nordstrom juga mengalami peningkatan sebesar 6,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan kini menyumbang 37% dari total penjualan. Peningkatan ini didukung oleh format marketplace yang diluncurkan April lalu, yang menambahkan 15.000 item baru dan 100 merek baru ke Nordstrom.com.

Meskipun belum menjadi pendorong utama, inisiatif ini menegaskan komitmen Nordstrom dalam memperluas jangkauan digitalnya.

Selain itu, penjualan bersih dan penjualan sebanding untuk bendera Nordstrom masing-masing meningkat 0,9%, sementara nilai barang dagangan kotor (gross merchandise value) naik 1,1%. Penjualan Nordstrom Rack bahkan mencatatkan peningkatan yang lebih signifikan, dengan kenaikan penjualan bersih sebesar 8,8% dan penjualan sebanding sebesar 4,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Optimisme dan Tantangan ke Depan

Kendati demikian, tantangan tetap ada, terutama di segmen busana desainer yang diakui Pete Nordstrom, Presiden dan Chief Brand Officer Nordstrom, telah mengalami tantangan yang cukup konsisten selama beberapa waktu.

Namun, ia juga menyatakan bahwa Sale Anniversary, salah satu acara penjualan terbesar Nordstrom, memberikan pandangan awal yang positif tentang bagaimana kategori produk bisa berkinerja di musim gugur nanti.

Sementara itu, meskipun tidak ada kabar terbaru mengenai rencana Pete dan Erik Nordstrom untuk mengambil alih perusahaan secara pribadi, perhatian tetap tertuju pada langkah-langkah yang akan diambil untuk meningkatkan nilai pemegang saham di masa mendatang.

Dengan hasil yang kuat di kuartal kedua dan strategi yang berfokus pada efisiensi serta peningkatan pengalaman pelanggan, Nordstrom tampak berada di jalur yang tepat untuk menghadapi tantangan industri ritel yang semakin kompetitif.

Perusahaan ini menunjukkan bahwa di tengah tekanan inflasi dan perubahan perilaku konsumen, inovasi dan adaptasi tetap menjadi kunci keberhasilan di sektor ritel.