Token OM Terpuruk, Mantra Rancang Strategi Pemulihan & Buyback Aset Kripto
Mantra pastikan komitmen pemulihan pasca kejatuhan harga token OM. Rencana buyback, transparansi wallet, dan pengaktifan dana MEF jadi tumpuan harapan investor.

Kiki • Apr 15, 2025

Ketika badai kepercayaan menerpa pasar kripto, satu nama muncul ke permukaan: Mantra (OM). Setelah harga tokennya anjlok tajam dari $0,73 ke titik nadir $0,52 pada 13 April malam, CEO Mantra, John Mullin, akhirnya angkat bicara dalam sesi Ask Me Anything (AMA) yang diselenggarakan oleh Cointelegraph pada 14 April.
Pesannya tegas: pemulihan OM adalah prioritas utama meski rencana konkret baru mulai digodok.
Langkah ini bukan sekadar janji manis. Bagi investor dan komunitas kripto yang mulai mempertanyakan masa depan OM, kata-kata Mullin datang di tengah arus kecurigaan dan ketidakpastian.
Satu pertanyaan besar mengemuka: masih bisakah Mantra dipercaya sebagai proyek berbasis ekosistem finansial yang layak?
OM: Dari Ambisi Menuju Krisis
Token OM sempat dianggap sebagai salah satu proyek paling menjanjikan dalam ranah Real World Assets (RWA) segmen yang saat ini menjadi tren di sektor kripto. Namun, ketika transaksi besar-besaran mulai terekam oleh para pengamat on-chain, pasar mulai bergejolak.
Salah satu transaksi paling mencolok adalah transfer 38 juta OM ke Binance cold wallet, yang menurut Mullin, hanya terkait dengan berakhirnya program staking Binance.
Namun, keterangan ini datang setelah sell-off besar yang membuat harga OM seperti jatuh tanpa parasut. Dalam penjelasannya, Mullin mengungkap bahwa banyak token digunakan sebagai jaminan (collateral) di bursa.
Ketika posisi tersebut dilikuidasi karena nilai anjlok, bursa yang memegang jaminan tersebut mulai menjual token dalam jumlah besar efek domino pun tak terhindarkan.
“Yang terjadi adalah bursa mengambil alih posisi collateral dan mulai menjual. Ini menciptakan tekanan jual besar dan memicu lebih banyak likuidasi,” ujar Mullin.
Bantahan Tegas & Transparansi Token
Menanggapi tuduhan bahwa tim Mantra mengendalikan 90% pasokan token OM, Mullin bersikap defensif: “Itu tuduhan tak berdasar,” tegasnya. Ia merujuk pada community transparency report yang dirilis pekan lalu, menampilkan distribusi wallet OM secara publik.
Ia juga menjelaskan bahwa struktur token OM terbagi dua: Ethereum-based OM (sejak Agustus 2020) dan OM di mainnet Mantra Chain. Data dari Etherscan memperlihatkan bahwa dompet terbesar justru dimiliki oleh OKX, dengan kepemilikan 14% dari pasokan beredar bukan oleh Mantra atau afiliasinya.
Harapan Baru dari Dana $109 Juta Mantra Ecosystem Fund
Jika krisis adalah ujian, maka Mantra Ecosystem Fund (MEF) adalah upayanya untuk bangkit. Diluncurkan pada 7 April, dana sebesar $109 juta ini didukung oleh pemain besar seperti Laser Digital, Shorooq Partners, Amber Group, Brevan Howard Digital, dan Damac Group.
Uniknya, dana ini tidak sepenuhnya terdiri dari token OM. Menurut Mullin, dana tersebut melibatkan komitmen dalam bentuk dolar yang akan digunakan untuk investasi strategis dalam ekosistem Mantra.
Ini bisa menjadi pembeda antara “pump and dump” dan proyek yang benar-benar membangun infrastruktur.
“Kami akan terus berinvestasi dan mendukung ekosistem sebagai bagian dari rencana pemulihan,” ungkap Mullin.
Mantra di Persimpangan Antara Janji dan Bukti
Komitmen transparansi dan pemulihan dari Mullin mungkin datang pada saat genting, namun pertanyaan besar masih menggantung: Apakah cukup untuk mengembalikan kepercayaan investor?
Pasar kripto terkenal tak mengenal ampun terhadap retorika tanpa aksi. Rencana pembelian kembali token dan potensi pembakaran (token burn) bisa menjadi sinyal kuat untuk stabilisasi harga jika benar-benar dilakukan.
Namun satu hal yang pasti: Mantra sedang berada di persimpangan sejarahnya. Ia bisa menjadi studi kasus tentang bagaimana proyek kripto menghadapi badai atau contoh klasik tentang bagaimana janji pemulihan bisa gagal tanpa eksekusi nyata.
Peluang di Balik Krisis?
Dunia kripto tak asing dengan kejatuhan dan kebangkitan. Nama-nama besar seperti Axie Infinity, Solana, hingga Terra pernah mengalami guncangan besar dan hasilnya sangat bervariasi. Beberapa bangkit, beberapa runtuh.
Dengan dukungan dana besar, kemauan untuk bersikap terbuka, dan basis komunitas yang masih aktif, Mantra mungkin memiliki peluang kedua. Tapi ingat: kepercayaan tidak diberikan, ia harus dibangun ulang.