SEC Menunda Keputusan Tentang ETF Polkadot

ETF ini sedang menunggu persetujuan regulasi AS bersama sekitar 70 reksa dana kripto yang diusulkan

article author image

AlbertApr 25, 2025

article cover image

Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) kembali menunda keputusan atas pengajuan dana investasi berbasis bursa (ETF) yang mencakup token asli dari jaringan blockchain Polkadot, yakni DOT.

Berdasarkan dokumen resmi yang dirilis pada 24 April 2025, SEC memperpanjang batas waktu hingga 11 Juni 2025 untuk mengeluarkan keputusan final atas pengajuan tersebut. Penundaan ini menyusul permohonan yang diajukan oleh Nasdaq pada 24 Februari lalu, yang bermaksud mencatatkan Grayscale Polkadot Trust di bursa saham.

Grayscale, perusahaan manajemen aset digital ternama di Amerika Serikat, merupakan salah satu dari puluhan perusahaan yang mengajukan ETF berbasis aset kripto. Saat ini, terdapat sekitar 70 pengajuan ETF yang tengah menunggu persetujuan dari SEC.

Produk-produk ETF tersebut mencakup berbagai aset digital, mulai dari mata uang kripto utama seperti Bitcoin dan Ether, hingga altcoin, memecoin, serta produk turunan keuangan lainnya yang terkait dengan ekosistem blockchain.

Polkadot sendiri adalah jaringan blockchain layer-1 yang diluncurkan pada tahun 2020. Dirancang untuk mendukung interoperabilitas antar jaringan blockchain, Polkadot memungkinkan berbagai blockchain yang berbeda untuk saling bertukar data dan aset secara aman.

Hal ini dilakukan melalui teknologi utama mereka, yaitu relay chain dan parachain. DOT, sebagai token asli dari Polkadot, berfungsi sebagai alat staking, tata kelola jaringan, dan biaya transaksi. Per 24 April 2025, token DOT memiliki kapitalisasi pasar sekitar 6,6 miliar dolar AS, menjadikannya salah satu altcoin dengan valuasi terbesar.

Grayscale telah dikenal luas karena berbagai produknya di bidang aset kripto, termasuk ETF Bitcoin dan Ether versi spot yang telah diluncurkan sebelumnya. Kini, mereka berencana memperluas portofolio dengan mengajukan ETF untuk sejumlah aset digital lainnya, seperti Solana (SOL), Litecoin (LTC), XRP, Dogecoin (DOGE), dan Cardano (ADA). Selain Grayscale, perusahaan seperti 21Shares juga tengah menunggu persetujuan serupa untuk produk ETF berbasis Polkadot.

Tren pengajuan ETF kripto ini terjadi di tengah meningkatnya minat investor institusi terhadap aset digital. Laporan dari Coinbase dan EY-Parthenon yang dirilis pada Maret 2025 menunjukkan bahwa lebih dari 80% investor institusional berencana meningkatkan eksposur mereka terhadap aset kripto pada tahun ini.

Hal ini mencerminkan semakin diterimanya kripto sebagai bagian dari portofolio investasi jangka panjang, terutama setelah adopsi regulasi yang lebih jelas dan produk keuangan berbasis kripto yang lebih matang.

Meski demikian, beberapa analis memperingatkan bahwa permintaan terhadap ETF berbasis altcoin mungkin tidak akan sekuat permintaan untuk ETF yang mencakup kripto utama seperti Bitcoin dan Ether. Eric Balchunas, analis senior dari Bloomberg, menyampaikan analogi menarik terkait hal ini.

Menurutnya, memiliki token yang masuk ke dalam ETF bisa diibaratkan seperti musisi yang lagunya tersedia di berbagai platform streaming musik. Meskipun tidak menjamin popularitas atau lonjakan harga, keberadaan di platform besar membuat aset tersebut lebih mudah ditemukan dan diakses oleh investor yang lebih luas.

Nanovest News v4.8.0