Rocket Lab Gaet Kontrak Hipersonik Miliaran Dolar dari AS dan Inggris

Rocket Lab masuk dalam program pertahanan AS dan Inggris senilai $47 miliar untuk kembangkan teknologi hipersonik lewat roket HASTE. Apa dampaknya bagi dunia militer dan industri luar angkasa?

article author image

KikiApr 16, 2025

article cover image

Di tengah maraknya perlombaan teknologi militer dan perlindungan strategis lintas samudra, Rocket Lab USA Inc. (Nasdaq: RKLB) baru saja mencetak tonggak penting dalam kiprahnya sebagai perusahaan peluncuran luar angkasa.

Perusahaan yang selama ini dikenal karena dominasinya dalam peluncuran roket kecil, kini menembus lapis pertahanan global. Melalui pelibatan dalam dua program militer besar Amerika Serikat dan Inggris, Rocket Lab telah “di-onramp” ke dalam arena strategis teknologi hipersonik yang bernilai miliaran dolar.

Langkah ini bukan sekadar pencapaian bisnis ini adalah reposisi besar dalam geopolitik teknologi pertahanan.

Hipersonik: Game Changer dalam Militer Modern

Jika ada satu kata yang memicu kekhawatiran sekaligus euforia dalam dunia pertahanan modern, itu adalah “hipersonik.” Teknologi ini, yang merujuk pada kendaraan yang melaju lebih dari Mach 5 (lima kali kecepatan suara), kini menjadi arena persaingan strategis antara negara adidaya.

Baik Rusia, China, maupun Amerika Serikat, berlomba memimpin dalam pengembangan senjata dan kendaraan hipersonik karena siapa yang menguasai langit dengan kecepatan ekstrem, bisa menentukan hasil pertempuran bahkan sebelum dimulai.

Dan di sinilah Rocket Lab muncul sebagai pemain baru yang sangat menjanjikan.

Kontrak Ganda: AS dan Inggris Tarik Rocket Lab ke Medan Strategis

Rocket Lab kini terlibat dalam dua program besar:

  1. EWAAC (Enterprise-Wide Agile Acquisition Contract) – Amerika Serikat**

    • Nilai kontrak: $46 miliar

    • Bentuk kontrak: IDIQ (Indefinite Delivery-Indefinite Quantity)

    • Tujuan: Akuisisi cepat teknologi inovatif untuk memperkuat kemampuan militer AS

    • Durasi: Hingga tahun 2031

  1. HTCDF (Hypersonic Technologies & Capability Development Framework) – Inggris**

    • Nilai kontrak: £1 miliar (~$1.3 miliar)

    • Fokus: Mendorong pengembangan teknologi hipersonik domestik Inggris

    • Status: Rocket Lab kini menjadi penyedia resmi dalam kerangka HTCDF, memungkinkan mereka mengajukan proposal untuk berbagai proyek uji dan rekayasa.

HASTE: Roket Suborbital yang Siap Membuka Lintasan Hipersonik

Produk utama yang akan menjadi andalan Rocket Lab dalam kedua program ini adalah HASTE (Hypersonic Accelerator Suborbital Test Electron). Ini adalah versi modifikasi dari roket Electron yang selama ini telah sukses menjadi roket orbital kecil paling sering digunakan di dunia.

HASTE memungkinkan pengujian teknologi hipersonik seperti mesin air-breathing, glide body, dan kendaraan balistik, dengan kecepatan lebih dari 7,5 km/detik. Dengan kapasitas angkut hingga 700 kg, HASTE menawarkan platform uji yang efisien dan fleksibel, baik dari sisi biaya maupun waktu.

Lebih menarik lagi, HASTE sudah membuktikan kemampuannya dalam beberapa peluncuran untuk Departemen Pertahanan AS dua di antaranya hanya berselang 21 hari.

“Membangun kemampuan uji coba hipersonik yang cepat, murah, dan fleksibel adalah kebutuhan mendesak dalam persaingan teknologi global saat ini,” ujar Sir Peter Beck, CEO Rocket Lab. “Dan kami sudah menyediakannya, hari ini, dengan HASTE.”

Mengapa Ini Penting?

Keikutsertaan Rocket Lab dalam dua inisiatif besar ini mencerminkan perubahan besar dalam cara negara-negara Barat mengelola program pertahanan mereka. Daripada mengandalkan kontraktor lama yang besar dan lambat, mereka kini mulai beralih ke perusahaan-perusahaan komersial yang gesit dan inovatif.

Langkah ini tidak hanya mempercepat siklus pengembangan teknologi, tapi juga membuka peluang komersialisasi teknologi militer dimana ujung tombaknya bisa mengarah ke eksplorasi sipil di masa depan.

Dari sisi investor, kabar ini menjadi sinyal kuat bahwa Rocket Lab kini bukan hanya perusahaan luar angkasa biasa, tapi juga pion penting dalam kompleks industri pertahanan global. Harga saham RKLB sendiri telah mengalami fluktuasi positif sejak pengumuman ini, dengan volume perdagangan melonjak karena spekulasi atas potensi jangka panjang kontrak tersebut.

Dengan bergabungnya Rocket Lab ke dalam dua program pertahanan strategis AS dan Inggris, kita menyaksikan terbentuknya aliansi teknologi baru antara sektor swasta dan militer. Teknologi hipersonik bukan lagi sebatas senjata masa depan, tetapi realitas yang sedang dibangun hari ini dengan HASTE sebagai salah satu pelatuknya.

Dalam dunia yang semakin cepat dan tidak pasti, kecepatan baik dalam hal teknologi maupun keputusan strategis bukan lagi keunggulan, tetapi kebutuhan. Dan Rocket Lab telah membuktikan bahwa mereka siap memainkan peran utama dalam perlombaan ini.

Nanovest News v3.23.2