Weekly Insight – Week ll Agustus 2023

What is Happening in the Market?

article author image

NonaJul 1, 2024

article cover image

Current News

Oleh Nanovest Research & Strategy Team

Data inflasi AS Juli 2023 (CPI dan PPI)

Tingkat inflasi menurut perhitungan CPI-U untuk Juli 2023 berada pada +3,2% secara YoY, dan +0,2% secara MoM. Angka ini menunjukkan berakhirnya penurunan inflasi berturut-turut dalam 15 bulan terakhir. Indeks untuk tempat tinggal (Shelter0 menyumbang 90% dari angka inflasi Juli ditambah indeks asuransi kendaraan bermotor. Indeks makanan naik 4,9% secara YoY dan naik 0,2% dibanding bulan sebelumnya. Indeks energi justru tetap menunjukkan tren penurunan pada -12,5% secara YoY, dan +0,1 secara MoM. Penurunan indeks energi ini tidak lepas dari penurunan komoditas energi seperti bensin dan bahan bakar lain yang masing-masing bergerak turun pada -19,9% dan -26,5% YoY. Secara umum produksi minyak domestik AS dinilai mampu untuk menahan naiknya harga bahan bakar di AS menyusul kebutuhan energi pada musim panas dan pengurangan produksi negara-negara OPEC+. Sementara itu, instrumen inflasi lain yaitu PPI  juga meningkat 0,3% di bulan Juli. pada bulan Mei angka ini naik 0,3% dan pada bulan Juni angka ini tidak berubah. Angka ini disumbang oleh  Indeks permintaan akhir jasa (index for final demand services) yang naik 0,5% dan indeks permintaan akhir barang (index for final demand goods) yang naik 0,1%. Sementara itu indeks lain di luar makanan, energi dan perdagangan naik 0,2%. CPI dihitung berdasarkan perubahan harga bulanan oleh konsumen AS, sementara itu PPI dihitung berdasarkan perubahan harga bulanan oleh produsen AS. Sampai saat ini CPI dan PPI menjadi tolak ukur inflasi AS. Dengan kata lain, CPI menghitung inflasi yang dirasakan konsumen dan PPI mengukur inflasi yang dialami produsen. Seperti yang diulas sebelumnya, target inflasi The Fed adalah 2%. Jika masih di atas itu maka terbuka lebar bagi The Fed untuk mengkerek suku bunga acuan. Pada minggu ketiga September The Fed akan kembali menggelar rapat yang biasanya membahas kebijakan suku bunga. Jika inflasi Agustus, akan dirilis pada minggu kedua September, naik kembali maka dipastikan The Fed akan menaikan suku bunga. Angka yang paling mungkin untuk kenaikan suku bunga tidak lebih dari 25 bps.

Notable Stocks

Uber Akhirnya Untung

Uber, perusahaan ride-sharing digital pertama di dunia, membukukan laba pada Q2 2022 ini. Semenjak IPO pada tahun 2019, Uber belum pernah mencetak laba, bahkan Uber dinamakan sebagai mesin bakar uang ajaib, karena sudah menghabiskan dana investor sebesar $31,5 miliar, hampir 4 kali anggaran militer Indonesia. Hal ini juga menjadi cerminan industri ride sharing yang mulai fokus untuk mencetak laba. Perlu diingat laba Uber ini dibukukan ketika tingginya suku bunga acuan dalam 22 tahun terakhir. Dalam industri ride-sharing Uber merupakan salah satu pemain utama, jika tidak yang terbesar. Industri ride-sharing sendiri merupakan industri dengan pangsa pasar yang sangat besar, sekitar $250 miliar pada tahun 2022. Uber, sebagaimana startup pada umumnya memerlukan dana yang besar untuk membentuk pasar dan menggaet pelanggan baru. Langkah ini diikuti oleh promosi besar-besaran dan subsidi bahkan beroperasi dengan arus kas negatif. Harapannya, jika pelanggan sudah mulai terbiasa dengan layanan Uber, maka kemungkinan pelanggan akan menggunakan produk lain yang ditawarkan Uber yang memiliki margin yang positif. Strategi ini bukanlah hal yang baru. Costco, salah satu retailer terbesar AS, menjual ayam panggang utuh senilai $5, jauh lebih murah dari ayam panggang pada umumnya yang berkisar $8-$10. Namun Costco meletakan gerai ayam panggang ini jauh di bagian belakang toko lengkap dengan desain maze untuk membuat pembeli ayam panggang tertarik dengan produk lain yang dijual Costco. Ketika Uber pertama kali beroperasi, mereka sengaja menurunkan tarif serendah-rendahnya. Tarif yang rendah bukan dibandingkan dengan penyedia transportasi umumnya seperti taxi, namun dengan kompetitor ride-sharing lain. hal ini juga berlaku ketika Uber masuk di wilayah yang baru. Uber kemudian go global dengan agresif menggunakan dana investor sebagai subsidi untuk menyerok market share terbesar atau loss leading strategy. Ketika market share sudah terbentuk, maka Uber akan menaikkan tarif dengan alasan adanya regulasi dan beberapa masalah hukum yang harus diselesaikan. Pendapatan Uber pada Q2 2023 mencapai $9,2 miliar, naik 14% dari periode yang sama tahun yang lalu. Laba operasional mencapai $326 juta, naik sekitar $1 miliar dari Q2 2022 dan $588 juta dari Q1 2023. Pendapatan ini disumbang oleh ketiga unit bisnis Uber yaitu: Mobility ($4,9 miliar), Delivery ($3,1 miliar) dan Freight ($1,3 miliar). Dari ketiga unit bisnis ini hanya Freight yang menurun dibanding Q2 2022 sebesar 30%. Mobility dan Delivery masing-masing naik 38% dan 14%. Faktor utama meningkatnya pendapatan Mobility dan Delivery ini adalah perubahan model bisnis di Inggris raya yang masing-masing menyumbang $1,1 miliar dan $1,4 miliar. Porsi yang paling besar menyumbang laba Uber adalah Unrealized gain (loss) yang pada Q2 2022 mencatat rugi $1,7 miliar sedangkan pada Q2 2023 mencatat laba $386 juta. Kondisi ini ditunjang oleh berbagai capital gain pada sejumlah investasi Uber antara lain Aurora, Grab, Joby, Zomato dan Didi. Apakah Uber mampu mempertahankan era cetak-laba dan meninggalkan masa bakar duit? Paling tidak yang harus dilakukan Uber ada 2. Yang pertama tetap berfokus pada 3 unit bisnis saat ini (Mobility, Delivery dan Freight), yang kedua mencoba divestasi pada bisnis yang tidak menguntungkan.

Rangkuman Saham yang Upgrade Selama 7 - 11 Agustus 2023

[table id=31 /]

Rangkuman Saham yang Downgrade Selama 7 - 11 Agustus 2023

[table id=32 /]

Watchlist Saham Minggu Ini

Upwork, Inc. (UPWK) Rivian Automotive, Inc. (RIVN) Plug Power, Inc. (PLUG)  Tesla, Inc. (TSLA) Snowflake, Inc. (SNOW)

Weekly Top Movers

Gainers

  • Tango Therapeutics (TNGX) +120,59%
  • Capri (CPRI) +49,70%
  • Telesat Corp (TSAT) +41,65%

Losers

  • Origin Materials Inc (ORGN) -71,56%
  • Wheels Up Experience Inc (UP) -50,23%
  • Nuvei Corp (NVEI) -46,44%

Technical Analysis – U.S Stocks

By. Frederick Marvel – Frederick.marvel@nanovest.io

Stockpick

1. TSLA – BUY

Dengan pergerakan market yang cenderung turun beberapa minggu terakhir, membuat TSLA trigger Buy Limit kita. Kita dapat melakukan Buy dengan resiko yang cukup besar. Hal ini disebabkan oleh market yang cukup volatile beberapa saat ini. Tetap jaga resiko pada setiap aksi trading kita.  Price: Rp. 3.640.000 Take Profit: Rp. 4.478.000 (23%) Stop Loss: Rp. 3.387.000 (7%)

2. PLUG – BUY

PLUG membuat gap penurunan yang cukup tinggi dan saat ini telah berada di area demand yang cukup kuat. Kita dapat memanfaatkan gap yang dibentuk untuk Buy. Anda bisa menggunakan strategi scalping atau hold sampai target - target yang ada.  Tetap berhati - hati dalam trading dikarenakan market volatilitas sedang tinggi. Price: Rp. 137.000 Take Profit 1: Rp. 190.000 (38%) Take Profit 2: Rp. 160.000 (18%) Stop Loss: Rp. 120.000 (13%)

3. UPWK – BUY SCALPING

UPWK sudah melakukan kenaikan yang cukup tinggi dari demand dan membuat gap yang cukup tinggi. Kali ini kita dapat melakukan Buy Scalping dalam memanfaatkan momentum bullish UPWK. Price: Rp. 217.000 Take Profit: Rp. 265.000 (23%) Stop Loss: Rp. 198.000 (8%)

Nanovest News v3.23.0