Weekly Insight – Week ll Juli 2023

What is Happening in the Market?

article author image

NonaJul 1, 2024

article cover image

Current News

Oleh Nanovest Research & Strategy Team

Laporan inflasi AS Juni 2023

Bureau of Labor Statistics (BLM) merilis laporan inflasi berdasarkan The Consumer Price Index for All Urban Consumers (CPI-U) untuk bulan Juni 2023,pada Rabu 12 Juni waktu AS. Berdasarkan laporan ini angka inflasi Juni 2023 mencapai +3,0% y-o-y dan +0,2% m-o-m. Sebelumnya angka inflasi pada bulan Juni diperkirakan mencapai 3,1%. Sedangkan untuk bulan Mei 2023 angka inflasi CPI mencapai +4,0% y-o-y. Menurut BLS, indeks tempat tinggal (shelter) menjadi kontributor terbesar pada inflasi Juni, di mana indeks tempat tinggal berkontribusi terhadap 70% kenaikan angka inflasi. Kontributor terbesar lain adalah indeks kendaraan bermotor. Indeks makanan naik 5,7% y-o-y dan 0,1% m-o-m. Namun ,indeks energi justru turun 16,7%. Penurunan indeks energi ini dipicu oleh turunnya indeks komoditas energi seperti bensin dan BBM lain yang masing-masing turun 26,8% dan 26,5%. Selain itu, indeks gas melalui pipa turun 18,6%.   Salah satu faktor turunnya indeks energi adalah gencarnya AS membangkitkan produksi minyak domestik. Selain itu, pemangkasan produksi minyak oleh OPEC+ tampaknya belum bisa mendongkrak harga minyak karena tidak semua anggota OPEC+ komitmen dengan pemangkasan produksi. Laporan inflasi AS pada bulan Juni ini tentunya menjadi angin segar bagi pelaku pasar, pasalnya angka inflasi semakin mendekati target The Fed yaitu 2% y-o-y. Pada perdagangan Rabu 12 Juni 2023, indeks-indeks acuan pasar AS mengalami kenaikan. Indeks S&P 500 naik 31,08 poin atau +0,70% ke 4.470,34. Sedangkan indeks Dow Jones naik 73,53 poin atau 0,21% ke 34.334,95, Nasdaq naik 150,96 poin atau 1,10% ke 13.911,66, dan indeks Russell 2000 naik 19,13 poin atau 1,00% ke 1.932,49.

Notable Stocks

Pada semester pertama 2023 ini, kita melihat goncangan hebat di sektor keuangan AS. Beberapa bank seperti SVB, Signature dan First Republic kolaps akibat tingginya suku bunga The Fed. Jumlah aset ketiga bank ini tidak main-main sekitar $650 miliar. Lantas, bagaimana kinerja institusi keuangan lain di AS di Q2 2023 ini? Beberapa institusi keuangan seperti Blackrock, Citigroup, JP Morgan Chase dan Wells Fargo telah merilis kinerja keuangan mereka untuk Q2 2023.

  • Blackrock (BLK)

Blackrock  melaporkan dana masuk sekitar $80 miliar dari berbagai klien yang tersebar dalam beberapa wilayah operasi. Selain itu, AUM (asset under management) Blackrock meningkat $831 miliar sejak akhir 2022. Total AUM Blackrock per 30 Juni 2023 adalah $9,4 triliun%, meningkat 11% dari AUM 30 Juni 2022. Namun, Blackrock melaporkan adanya penurunan pendapatan 1% pada Q2 2023 ini, dan laba operasi juga turun 3%. CEO Blackrock, Laurence D. Fink, mengatakan saat ini Blackrock sedang dalam masa konsolidasi manajemen investasi dan pengembangan kebutuhan teknologi. Kita ketahui bahwa Blackrock memiliki platform investasi yang disebut Aladdin.

  • Citigroup (C)

Saat ini Citigroup sedang melakukan divestasi besar-besaran di pasar Asia, Eropa dan Timur Tengah sejak 2 tahun lalu. Citigroup berencana mengalihkan sumber daya mereka di pasar yang menawarkan kesempatan yang lebih dibanding pasar sebelumnya. Citigroup akan menampung beberapa unit bisnis yang akan didivestasi ke dalam Legacy Franchise. Terakhir Citigroup sedang dalam proses negosiasi dengan United Overseas Bank Limited untuk unit bisnis mereka di Vietnam. CEO Citi, Jane Fraser, mengatakan saat ini Citi memfokuskan diri pada modernisasi dan penyederhanaan operasional. Selain itu Citi tetap akan berkomitmen dengan target medium-term return. Citi telah menyediakan $2 miliar untuk pembagian dividen dan buybacks saham.

  • Wells Fargo (WFC)

Wells Fargo & Company adalah salah satu jasa keuangan terbesar di AS dengan aset $1.9 triliun. Beberapa layanan Wells Fargo antara lain jasa perbankan, investasi, dan kredit perumahan. Layanan ini terbagi ke dalam beberapa segmen Consumer Banking and Lending, Commercial Banking, Corporate and Investment Banking, dan Wealth & Investment Management. Wells Fargo adalah salah satu dari sedikit institusi perbankan yang justru berkibar di tengah tingginya suku bunga AS. Banyak deposito yang masuk berasal dari bank-bank regional yang memang paling parah diterpa bank run.

  • JP Morgan Chase (JPM)

Pada Q2 2023 ini, JP Morgan mengakuisisi First Republic Bank senilai $10,6 miliar. First Republic sendiri adalah korban terakhir dalam gejolak perbankan AS di awal 2023. Per 30 Juni 2023, nilai aset First Republic Bank yang akuisisi JP Morgan telah meningkat $2,7 miliar walaupun JP Morgan sendiri harus mengeluarkan sekitar $1,2 miliar untuk cadangan kredit First Republic. Dalam 6 bulan terakhir JP Morgan telah menambah perputaran uang sebesar $1,2 triliun yang terdiri dari $120 milyar untuk kredit konsumen, $17 milyar untuk UKM, $520 untuk kredit korporat, $535 tambahan modal dari korporat dan entitas non-pemerintah. CEO JP Morgan Chase & Co, Jamie Dimon, mengatakan ekonomi AS tetap kuat walaupun konsumen sedikit mengurangi pengeluaran. Dimon menambahkan terdapat beberapa risiko yang menonjol bagi ekonomi dunia saat ini antara lain pengetatan kuantitatif oleh bank sentral, simpanan konsumen yang semakin menipis, defisit fiskal AS, dan geopolitik global termasuk perang Ukraina. Untuk untuk menyiasati hal-hal demikian, Dimon menjamin bahwa JP Morgan akan tetap melayani kebutuhan nasabah dan klien dalam semua kondisi. Dalam Q2 2023 ini hampir semua lini bisnis JP Morgan mengalami peningkatan dalam kinerja keuangan.

Perbandingan Kinerja Q2 Beberapa Institusi Keuangan (dalam milyar USD)

[table id=18 /] Umumnya, keempat pemain utama dalam sektor keuangan AS ini mampu melewati krisis sektor keuangan AS yang terjadi sejak bulan Maret 2023. Untuk pendapatan keempat institusi ini mampu melewati ekspektasi pasar. Pendapatan Blackrock $4,463 miliar (ekspektasi $4,47 milyar), Citigroup $19,436 miliar (ekspektasi $19,29 miliar), JP Morgan $42,401 miliar (ekspektasi $38,96 miliar) dan Wells Fargo $20,533 miliar (ekspektasi $20,12 miliar). Blackrock dan JP Morgan berhasil melewati pendapatan Q1 masing-masing 0,9% dan 7,8%. Untuk perbandingan pendapatan dengan periode yang sama tahun 2022 (Q2 2022), hanya Citigroup yang belum melampaui. Adapun pendapatan Q2 2023 Citigroup berada pada $19,436 miliar, sedangkan Q2 2022 berada pada $21,447 miliar. Citigroup juga belum mampu menyamai kinerja keuangan periode-periode sebelumnya. Laba Citigroup pada Q2 2023 ini masih di bawah laba pada periode Q1 2023 dan periode yang sama tahun lalu (Q2 2022). Kinerja keuangan ini wajar mengingat Citigroup yang sedang melakukan konsolidasi lini bisnis global yang dimulai sejak 2 tahun lalu. Pada institusi keuangan lainnya dalam tabel, kita bisa melihat adanya tren perbaikan laba. Dengan demikian bisa kita simpulkan gejolak sektor keuangan AS tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja 4 institusi keuangan ini namun patut di garis bawahi bahwa ekonomi dan politik global belum sepenuhnya kondusif untuk menerawang lebih jauh mengenai sektor keuangan AS bahkan ekonomi global secara umum. Analisis teknikal untuk keempat institusi keuangan ini bisa kita ikuti dalam segmen analisis teknikal di bawah ini.

Rangkuman Saham yang Upgrade Selama 10-14 Juli 2023

[table id=19 /]

Rangkuman Saham yang Downgrade Selama 10-14 Juli 2023

[table id=20 /]

Weekly Top Movers

Gainers

  • Recursion Pharmaceuticals (RXRX) +73,25%
  • Cardlytics Inc (CDLX) +50,66+
  • GoodRx (GDRX) +40,44%

Losers

  • ADC Pharmaceuticals SA (ADCT) -33,33%
  • TELUS International (TIXT) -31,94%
  • MyMD Pharmaceuticals Inc (MYMD) -30,77%

Technical Analysis – U.S Stocks

By. Frederick Marvel – Frederick.marvel@nanovest.io

1. Citigroup  (C)  - BUY

Secara teknikal, Citigroup saat ini berada di masa - masa sideways dimana investor masih wait & see dan bisa juga sedang melakukan akumulasi. Short term trading di daerah sideways dapat dilakukan dengan cukup mudah. Secara long term, walaupun CItigroup dalam masa “slowdown”, tetapi masih cukup menarik untuk dikoleksi.  Price: 683000 Take Profit: 966000 (41%) Stop Loss: 611000 (11%)

2. Blackrock (BLK) – BUY

Secara teknikal, Blackrock saat ini sudah breakout dari trendline yang ada, dan sedang melakukan retest ke demand yang ada. Aksi beli dapat dilakukan dengan resiko yang cukup ringan di Blackrock. Sebagai asset manager dengan aset lebih dari $10 trillion USD, Blackrock merupakan saham yang sangat layak dikoleksi kedepannya.  Price: 10802000 Take Profit: 11749000 (8%) Stop Loss: 10440000 (3.5%)

3. Wells Fargo (WFC) - BUY

Secara teknikal, Wells Fargo sedang berada di area beli kita. Setelah brekaout dari trendline utama selama beberapa minggu terakhir, Wells Fargo breakout dan membuat pullback di hari yang sama. Perhatikan trading plan yang ada dibawah ini. Price: 653000 Take Profit: 730000 (11%) Stop Loss: 623000 (4%)

Nanovest News v3.23.0