Xometry Tampil Cemerlang, United Rentals Terpukul di Q2
Kinerja kuartal kedua distributor peralatan khusus menunjukkan variasi signifikan. Dari United Rentals hingga Xometry, lihat bagaimana mereka berjuang di tengah volatilitas pasar.
Kiki • Aug 21, 2024
Musim laporan keuangan kuartal kedua telah berakhir, dan saatnya untuk menilai kinerja para pemain utama di industri distributor peralatan khusus.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, United Rentals (NYSE: URI) menonjol dengan kinerja yang kuat, meski respons pasar justru menunjukkan ketidakpuasan.
United Rentals Pemimpin yang Diragukan
United Rentals, yang berbasis di Stamford, Connecticut, melaporkan pendapatan sebesar $3,77 miliar, naik 6,2% dibandingkan tahun lalu.
Angka ini sesuai dengan ekspektasi analis, namun secara keseluruhan, kuartal ini dianggap lemah karena perusahaan gagal mencapai perkiraan laba dan pendapatan organik.
Meskipun begitu, CEO United Rentals, Matthew Flannery, tetap optimis dengan menyatakan bahwa hasil kuartal kedua ini memecahkan rekor dalam hal pendapatan, EBITDA yang disesuaikan, dan EPS.
Flannery juga menyoroti keberhasilan integrasi akuisisi Yak, yang mendukung strategi "one-stop shop" perusahaan dalam menyediakan layanan rental peralatan berkualitas terbaik.
Meskipun demikian, pasar tidak merespons positif; saham United Rentals turun tajam sebesar 63,9% sejak laporan dirilis, dengan harga saat ini di $18,68 per saham.
Xometry Pemenang Tak Terduga
Di sisi lain, Xometry (NASDAQ: XMTR), yang dikenal sebagai "Uber of Manufacturing," berhasil mencuri perhatian dengan pendapatan sebesar $132,6 juta, naik 19,4% dari tahun sebelumnya dan melampaui ekspektasi analis sebesar 3,1%.
Xometry tidak hanya mencatat pertumbuhan pendapatan tercepat di antara para pesaingnya, tetapi juga mencatatkan kinerja laba yang mengesankan.
Saham Xometry melonjak 63,9% sejak laporan keuangan dirilis, menandakan kepuasan pasar terhadap hasil kuartal ini. Ini menunjukkan bahwa inovasi dan pendekatan marketplace yang unik dapat memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan di industri yang semakin terotomatisasi.
Hudson Technologies Peringatan Dini?
Berbeda dengan Xometry, Hudson Technologies (NASDAQ: HDSN) mengalami penurunan pendapatan sebesar 16,8% menjadi $75,28 juta, jauh di bawah ekspektasi analis dengan selisih 4,9%.
Ini merupakan kuartal yang sulit bagi Hudson Technologies, terutama dengan panduan pendapatan setahun penuh yang juga meleset dari perkiraan.
Namun, meskipun kinerjanya lemah, saham Hudson Technologies justru naik 5,2% sejak laporan dirilis, dengan harga saham saat ini di $7,92.
Kenaikan ini bisa jadi merupakan indikasi bahwa investor melihat potensi perbaikan di masa depan atau mungkin bereaksi terhadap penilaian yang lebih rendah.
Kinerja yang Beragam
Herc Holdings (NYSE: HRI) dan SiteOne Landscape Supply (NYSE: SITE) juga melaporkan kinerja yang beragam di kuartal kedua. Herc mencatatkan pendapatan sebesar $848 juta, naik 5,7% dari tahun sebelumnya, tetapi gagal memenuhi perkiraan laba analis.
Saham Herc turun 6,2% sejak laporan dirilis, dengan harga saat ini di $135,25.
Sementara itu, SiteOne mencatatkan pendapatan sebesar $1,41 miliar, naik 4,4% dari tahun sebelumnya dan sedikit melampaui ekspektasi analis sebesar 1,8%.
Meskipun demikian, panduan EBITDA yang kurang memuaskan untuk setahun penuh membuat saham SiteOne turun 5,1% sejak laporan dirilis, dengan harga saat ini di $136,09.
Pasar yang Tidak Pasti
Secara keseluruhan, kinerja kuartal kedua dari para pemain utama di industri distributor peralatan khusus menunjukkan variasi yang signifikan.
Meskipun United Rentals mencatatkan pendapatan yang solid, respons pasar menunjukkan ketidakpastian yang terus berlanjut, terutama di tengah volatilitas ekonomi global dan tanda-tanda inflasi yang beragam.
Xometry muncul sebagai pemenang yang tidak terduga, dengan inovasi yang tampaknya mendapatkan apresiasi dari pasar.
Sebaliknya, Hudson Technologies memberikan peringatan dini tentang tantangan yang mungkin dihadapi industri ini, meskipun investor tampaknya tetap optimis terhadap prospek jangka panjangnya.
Dengan berbagai tantangan yang terus berkembang, termasuk fluktuasi harga saham yang tajam dan panduan keuangan yang beragam, para pelaku industri harus terus beradaptasi untuk mempertahankan daya saing mereka di pasar yang semakin kompleks.