Aave Pecahkan Rekor TVL Tertinggi Sepanjang Masa DeFi Bangkit dari Tidur Panjang?

Dengan lebih dari $40 miliar dikunci di protokolnya, Aave kembali jadi primadona sektor DeFi. Apakah ini sinyal bull market berikutnya?

article author image

KikiMay 13, 2025

article cover image

Dalam dunia kripto yang terus berdenyut naik-turun, satu nama kembali mencuri perhatian: Aave. Protokol peminjaman terdesentralisasi (DeFi lending) ini resmi mencetak rekor tertinggi sepanjang masa dalam kategori Total Value Locked (TVL) yakni lebih dari $40,3 miliar, menurut data dari DefiLlama.

Capaian ini tidak hanya mengangkat Aave sebagai raja baru dalam ekosistem DeFi, tetapi juga memicu perbincangan besar: apakah sektor DeFi sedang memasuki fase ekspansi baru setelah hampir dua tahun stagnasi?

Apa Itu TVL dan Kenapa Penting?

TVL mencerminkan total dana kripto yang dikunci dalam smart contract suatu protokol. Dalam kasus Aave, ini berarti ada lebih dari $40 miliar dana pengguna baik dalam bentuk Ether (ETH), stablecoin, maupun aset lain yang digunakan sebagai jaminan atau dana pinjaman.

Kenaikan ini sangat signifikan, terutama bila dibandingkan dengan kondisi pasar DeFi pada 2023–2024 yang lesu akibat tekanan regulasi dan menurunnya minat pengguna. Kini, Aave V3, versi terbaru dari protokol ini, menjadi pusat perhatian dengan dominasi hampir seluruh TVL yang tercatat.

Ether Masih Jadi Tulang Punggung

Salah satu pendorong utama rekor ini adalah kenaikan tajam harga Ether (ETH). TVL Aave dalam satuan ETH meningkat dari sekitar 6 juta ETH di awal 2025 menjadi hampir 10 juta ETH per 12 Mei.

Hal ini penting karena mengukur TVL dalam ETH membantu memisahkan antara kenaikan nilai yang disebabkan oleh harga vs. kenaikan jumlah deposit aktual.

Dalam USD, harga Ether melambung dari $1.500 ke $2.500 hanya dalam sebulan, dan sebelumnya bahkan sempat menyentuh $4.000 pasca kemenangan Donald Trump di pemilu AS sebuah sentimen politik yang entah bagaimana ikut memicu reli pasar kripto.

Bukan Hanya Harga, Tapi Juga Adopsi

DeFi analyst bernama Jonaso mencuit pada 12 Mei bahwa pencapaian ini membuktikan dominasi Aave dalam sektor peminjaman. Dan dia tidak berlebihan. Selain karena faktor harga, pengguna juga mulai kembali aktif mendepositkan aset mereka, menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap DeFi mulai pulih.

Lebih jauh lagi, kenaikan 25% dalam harga token AAVE dalam tujuh hari terakhir menunjukkan bahwa pasar menghargai pertumbuhan organik ini, bukan hanya sekadar spekulasi musiman.

Apa yang Membuat Aave Istimewa?

Aave bukan sekadar protokol pinjam-meminjam biasa. Ia telah berkembang menjadi ekosistem multichain, mendukung banyak jaringan termasuk Ethereum, Avalanche, Polygon, dan lainnya. Fitur-fitur seperti:

  • Rate switching (bunga tetap vs variabel)**

  • Flash loan tanpa jaminan**

  • Governance terdesentralisasi**

Membuat Aave menjadi pionir dalam inovasi finansial berbasis blockchain.

Selain itu, Aave adalah salah satu dari sedikit proyek DeFi yang berhasil mempertahankan reputasi kuat, audit keamanan berlapis, dan keterlibatan aktif dari komunitas dan developer sejak awal 2020-an.

Apakah Ini Tanda Kebangkitan DeFi Secara Keseluruhan?

Meskipun Aave bersinar, industri DeFi secara umum masih dalam fase konsolidasi. Namun, dengan TVL global kembali menyentuh angka-angka pramusim bear market, ada optimisme baru bahwa siklus pertumbuhan berikutnya telah dimulai.

Ditambah dengan meningkatnya minat institusional pada staking dan yield farming terstruktur, Aave bisa jadi hanya permulaan dari revolusi DeFi tahap kedua.

Aave Tak Sekadar Bertahan — Ia Memimpin

Di tengah volatilitas dan skeptisisme, Aave berhasil membuktikan bahwa DeFi belum mati. Sebaliknya, ia tumbuh, beradaptasi, dan kini melonjak ke rekor baru.

Dengan pengguna kembali mengunci dana mereka dan harga ETH yang menunjukkan momentum kuat, Aave mengirim pesan tegas ke dunia kripto:

DeFi tidak pergi ke mana-mana. Ia hanya sedang menyiapkan fase berikutnya.

Nanovest News v4.8.0