AMD Luncurkan Chip AI Terbaru, Tantang Nvidia dan Intel
AMD meluncurkan prosesor chip 5th Gen EPYC dan MI325X terbaru dalam Advancing AI 2024, siap bersaing dengan Nvidia dan Intel
M • Oct 11, 2024
AMD kembali menantang dominasi pasar chip dengan peluncuran produk terbarunya dalam acara Advancing AI 2024 di San Francisco. Perusahaan ini memperkenalkan sederet inovasi mulai dari prosesor EPYC generasi kelima hingga akselerator AI MI325X yang siap bersaing dengan produk dari para pesaing utamanya seperti Nvidia dan Intel.
Langkah ini menunjukkan ambisi AMD untuk meningkatkan pangsa pasar dalam bidang AI dan pusat data yang saat ini menjadi medan pertempuran utama bagi raksasa teknologi.
AMD EPYC dan MI325X Saingan untuk Intel dan Nvidia
AMD memulai debut chip 5th Gen EPYC 9965 yang dirancang khusus untuk server, dengan harga mencapai $14.813 per unit. Dalam klaimnya, AMD menyebut bahwa chip ini mampu memberikan kinerja 4x lebih cepat dalam transcoding video dibandingkan dengan chip Xeon generasi kelima milik Intel.
Selain itu, chip ini juga menawarkan peningkatan performa 3.9x dalam waktu untuk mendapatkan wawasan dari data, dan 1.6x performa per inti dalam infrastruktur virtual.
Namun, Intel tidak tinggal diam. Perusahaan ini telah meluncurkan chip Xeon generasi keenam pada bulan September, meskipun AMD mengklaim belum mendapat kesempatan untuk menguji chip tersebut melawan EPYC-nya.
Di sisi akselerator AI, AMD juga memperkenalkan MI325X, yang disebut-sebut memiliki kapasitas memori 1.8x lebih besar dan bandwidth 1.3x lebih tinggi dibandingkan chip H200 dari Nvidia.
Chip ini dirancang khusus untuk pusat data yang membutuhkan performa tinggi dalam memproses data AI, dengan berbagai perusahaan seperti Dell, HPE, dan Lenovo yang sudah bersiap untuk menawarkan platform berbasis MI325X pada awal 2025.
Perang Pusat Data Siapa yang Akan Unggul?
Dalam pertempuran untuk menguasai pusat data, AMD terus berjuang keras melawan Nvidia dan Intel, dua raksasa yang mendominasi pasar ini. Nvidia mencatat penjualan pusat data sebesar $26,3 miliar dalam kuartal terbaru, meningkat 154% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, AMD menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan dengan pendapatan pusat data sebesar $2,8 miliar, meningkat 115% dari tahun sebelumnya.
Di sisi lain, Intel tampaknya masih berusaha bangkit dari keterpurukan, dengan pendapatan pusat data yang justru menurun 3% menjadi $3 miliar dalam kuartal yang sama. Penurunan ini merupakan bagian dari tren yang lebih luas, di mana pendapatan pusat data Intel selama tahun 2023 turun 20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Selain inovasi di pusat data, AMD juga memperkenalkan prosesor Ryzen AI PRO 300 untuk PC enterprise, dengan varian top-end Ryzen AI 9 HX PRO 375 yang menawarkan kinerja 40% lebih baik daripada chip Core Ultra 7 165U milik Intel.
Meskipun Intel telah mengumumkan chip generasi kedua mereka, AMD yakin bahwa teknologi AI PC akan memainkan peran besar dalam mendorong penjualan PC di masa depan.
Namun, meskipun hype seputar PC berbasis AI semakin meningkat, data dari Gartner menunjukkan bahwa pengiriman PC global justru mengalami penurunan pada kuartal ketiga. Hal ini menandakan tantangan yang masih harus dihadapi oleh AMD dan Intel untuk meyakinkan pelanggan akan nilai tambah dari PC yang ditingkatkan dengan teknologi AI.
Dengan seluruh inovasi yang diluncurkan oleh AMD dalam upayanya untuk menggeser dominasi Intel dan menantang posisi Nvidia di pasar AI, pertanyaan terbesar yang muncul adalah, akankah langkah agresif ini berhasil?
Seiring dengan meningkatnya permintaan untuk solusi AI dan komputasi berkinerja tinggi, AMD berusaha menempatkan dirinya sebagai salah satu pemimpin dalam revolusi teknologi berikutnya.