Binance Labs Berganti Nama, Terjun ke Dunia AI Dengan Kembalinya CZ Sebagai Mentor
Mantan CEO Binance, Changpeng Zhao, akan secara aktif melatih dan membimbing para startup di dalam inkubator.
Albert • Jan 24, 2025
Binance Labs, yang sebelumnya dikenal sebagai inkubator teknologi Binance, telah berganti nama menjadi YZi Labs untuk memperluas fokusnya pada investasi di bidang kecerdasan buatan (AI) dan bioteknologi.
Berdasarkan pengumuman pada 23 Januari, mantan CEO Binance, Changpeng Zhao, akan aktif memberikan pelatihan dan bimbingan kepada perusahaan-perusahaan startup yang tergabung dalam program inkubator ini.
Ella Zhang, salah satu pendiri Binance Labs, juga kembali sebagai pemimpin program yang telah diperbarui ini. Selain itu, YZi Labs akan meluncurkan kembali program residensi selama 12 minggu yang diadakan secara langsung untuk para pendiri proyek.
YZi Labs berkomitmen untuk mengeksplorasi potensi di persimpangan AI, blockchain, dan bioteknologi guna mendukung pengembangan berbagai inovasi baru. Sebelum perubahan nama, Binance Labs telah mulai berinvestasi dalam proyek-proyek sains terdesentralisasi dan startup AI. Pada Agustus 2024, perusahaan mengumumkan investasi di dua perusahaan AI untuk membantu pengembangan aplikasi terdesentralisasi berbasis AI.
Salah satu platform yang didukung adalah Sahara AI, yang memungkinkan pengguna menjaga hak kekayaan intelektual melalui atribusi berbasis blockchain sambil menerima penghargaan atas kontribusi mereka dalam pengembangan infrastruktur, basis pengetahuan, dan pemeliharaan AI terdesentralisasi. Selain itu, Binance Labs juga mendanai MyShell, sebuah startup AI yang mendukung pengguna dalam membangun dan berbagi aplikasi berbasis AI.
Pada November, inkubator ini memperluas jangkauannya ke bidang sains terdesentralisasi melalui investasi di BIO Protocol, sebuah program akselerator yang bertujuan mendukung pembentukan modal untuk bioteknologi. Program ini secara khusus mendukung sejumlah organisasi otonom terdesentralisasi (DAO) yang fokus pada pengembangan obat-obatan farmasi dan perawatan medis penyelamat nyawa.
Pendekatan sains terdesentralisasi (Decentralized Science atau DeSci) menawarkan cara baru untuk mendanai pengembangan obat-obatan vital yang sering kali menghadapi kendala pendanaan akibat regulasi atau minimnya keuntungan bagi perusahaan farmasi besar.
Dengan memanfaatkan insentif berbasis token, kontrak pintar, dan DAO, DeSci menyediakan alat bagi peneliti untuk menggalang dana, melakukan atribusi, melakukan ulasan sejawat berbasis blockchain, serta berkolaborasi tanpa batas.
Meskipun DeSci masih dalam tahap awal, beberapa proyek di sektor ini telah mulai mendapat perhatian di luar komunitas kripto. Sebagai contoh, ResearchHub, sebuah platform yang memberi insentif berupa kripto kepada peneliti untuk mengulas makalah, berhasil menarik perhatian jurnal ilmiah terkemuka, Nature, pada Desember 2024.