Binance Memblokir Potensi Penipuan Kripto Senilai $2,4 Miliar

Binance mengatakan dana yang dipulihkan meningkat 33%, adapun dana yang dipulihkan tahun ini diambil melalui peretasan, eksploitasi, pencurian, penipuan.

article author image

AjengAug 21, 2024

article cover image

Binance yang merupakan Exchange kripto terbesar berdasarkan volume trading mengumumkan bahwa mereka berhasil mencegah kerugian lebih dari $2.4 miliar yang berpotensi terjadi penipuan dan kecurangan dalam tujuh bulan pertama di tahun 2024 berdasarkan pernyataan yang dirilis pada 20 Agustus kemarin.

Binance mengatakan bahwa lebih dari $1.1 miliar atau sekitar 45% miliar kerugian yang dihindari karena akan melibatkan penarikan yang terkait dengan dugaan penipuan kripto. Exchange pun melaporkan bahwa upaya ini melindungi lebih dari 1,2 juta pengguna di platform.

Binance mengaitkan keberhasilannya dengan mesin risiko internal canggih yang beroperasi 24/7 menggunakan kombinasi ulasan berbasis AI dan manual untuk pemantauan secara real time.

CTO Binance, Rohit Wad mengatakan:

“Mencegah potensi kerugian senilai $2.4 miliar dalam tujuh bulan, menyoroti komitmen kami yang tak terbantahkan selama bertahun-tahun.”

Dia juga menekankan fokus Binance pada perlindungan pengguna yang didukung oleh alat dan proses teknologi canggih yang dapat melindungi pengguna dan aset mereka 24/7.

Pengumuman ini mengikuti upaya platform akhir-akhir ini untuk memulihkan atau membekukan dana senilai $73 juta yang dicuri tahun ini. Binance mengatakan dana yang dipulihkan sejauh ini sudah meningkat 33% dibandingkan dengan tahun lalu yang dipulihkan senilai $55 juta.

Menurut perusahaan, 80% dari dana yang dipulihkan tahun ini dicuri melalui peretasan, eksploitasi, pencurian, dan sementara 20% lainnya penipuan.

Upaya Prosedural

Analis pasar mencatat bahwa penekanan terbaru Binance pada pemulihan kripto yang dicuri adalah bagian dari strategi yang menunjukkan kepatuhan dengan regulasi global. Hal ini terjadi setelah tantangan regulasi baru-baru ini di Amerika Serikat dan Nigeria.

Ketika Richard Teng mengambil alih peran CEO tahun lalu, ia berjanji untuk menerapkan langkah-langkah anti pencucian uang yang kuat, dengan menegakkan kebijakan kenali pelanggan yang ketat, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan.

Sejak saat itu, Exchange telah melakukan upaya yang signifikan di bidang ini, yang dibuktikan oleh pendaftaran akhir-akhir ini di India setelah jeda tujuh bulan.

Pada bulan Januari, perusahaan tersebut dilarang melayani pengguna India karena tidak mematuhi hukum setempat. Namun, Exchange mengungkapkan bahwa ia mendapatkan lisensi yang tepat bulan ini dan akan dapat melayani pengguna India lebih baik.

Nanovest News v3.16.0