Larangan Bitcoin Dicabut, Transaksi Kripto di Bolivia Melonjak Dua Kali Lipat
Sejak larangan Bitcoin dicabut, volume transaksi kripto di Bolivia melonjak tajam dan mencapai angka $46,8 juta.
M • Sep 30, 2024
Pasar kripto di Bolivia mengalami ledakan besar setelah larangan terhadap Bitcoin resmi dicabut pada bulan Juni 2024.
Laporan terbaru dari Bank Sentral Bolivia (BCB) menunjukkan bahwa nilai transaksi aset virtual di negara ini lebih dari dua kali lipat dalam tiga bulan terakhir, dengan rata-rata volume perdagangan bulanan mencapai $15,6 juta antara Juli dan September. Sebelumnya, pada paruh pertama tahun ini, volume transaksi hanya berada di kisaran $7,6 juta.
Kenaikan tajam ini membuat total transaksi kuartal tersebut mencapai $46,8 juta, mengungguli angka transaksi dari enam bulan sebelumnya. Peristiwa ini adalah hasil dari diundangkannya Resolusi 082/2024 pada 25 Juni, yang memungkinkan penggunaan metode pembayaran elektronik untuk membeli dan menjual aset virtual. Stablecoin menjadi aset yang paling banyak diperdagangkan, menyumbang sebagian besar transaksi.
Adopsi Aset Kripto di Bolivia Meningkat
Edwin Rojas, penjabat presiden BCB, mengungkapkan kebanggaannya atas kemajuan Bolivia dalam adopsi kripto.
"BCB memimpin jalan dalam adopsi aset kripto di Bolivia. Kami sedang bergerak cepat menuju ekonomi yang merangkul alat keuangan digital," kata Rojas dalam konferensi pers.
Jumlah transaksi aset virtual di Bolivia juga melonjak 141%, dari 932.000 menjadi 1,123 juta dalam periode yang sama. Pertumbuhan ini mencerminkan peningkatan penerimaan aset kripto baik di kalangan institusi keuangan maupun pengguna individu.
BCB bekerja sama erat dengan Otoritas Pengawas Sistem Keuangan (ASFI) dan Unit Investigasi Keuangan untuk menerapkan regulasi ini, yang juga sejalan dengan pedoman Gugus Tugas Aksi Keuangan Amerika Latin (GAFILAT). Hingga enam lembaga keuangan telah mulai memproses transaksi aset virtual menggunakan metode pembayaran elektronik sejak diberlakukannya resolusi tersebut, dengan sebagian besar transaksi dilakukan oleh individu.
Modernisasi Ekonomi dan Integrasi Pasar Global
Rojas juga menambahkan bahwa pergeseran menuju aset virtual ini adalah langkah penting dalam modernisasi ekonomi Bolivia.
"Regulasi ini memberikan warga Bolivia cara alternatif untuk melakukan transfer lintas batas dan pembayaran elektronik," tambahnya.
Selain itu, BCB memasukkan aset virtual dalam Program Pendidikan Ekonomi dan Keuangan 2024. Hingga kini, sudah 33 lokakarya nasional diadakan untuk meningkatkan pemahaman publik tentang operasi aset virtual, potensi manfaatnya, serta risikonya. Lebih dari 3.000 orang telah berpartisipasi dalam sesi edukasi ini.
Dengan regulasi baru ini, Bolivia bergabung dengan negara-negara lain di Amerika Latin yang semakin membuka diri terhadap kripto dan aset digital.
Langkah ini diharapkan tidak hanya mempermudah transaksi keuangan digital dalam negeri, tetapi juga memperkuat keterlibatan Bolivia dalam pasar global. Mengingat respons positif dari pengguna dan lembaga keuangan lokal, diharapkan bahwa adopsi kripto akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.